Trump Akan Tindak TikTok dan Perusahaan Software Cina Lain
3 Agustus 2020
Menlu AS mengatakan bahwa Presiden Donald Trump dalam beberapa hari mendatang akan mengambil tindakan terhadap perusahaan-perusahaan software asal Cina. Microsoft berencana membeli TikTok pada pertengahan September.
Iklan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam hitungan hari akan mengumumkan nasib perusahaan-perusahaan software asal Cina yang beroperasi di AS, yang berisiko mengancam keamanan nasional, demikian menurut Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Minggu (02/08).
“Presiden Trump telah mengatakan ‘cukup‘ dan kami akan segera memperbaikinya dan maka ia akan mengambil tindakan dalam beberapa hari ke depan sehubungan dengan berbagai risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh perangkat lunak yang terhubung dengan Partai Komunis Cina,“ tutur Pompeo dalam wawancaranya bersama Fox News.
Pompeo menuduh aplikasi milik Cina, seperti TikTok dan WeChat, “memanen” data pribadi warga AS kepada pemerintah Cina.
“Bisa jadi pola pengenalan wajah mereka. Bisa jadi informasi tempat mereka tinggal, nomor telepon mereka, teman-teman mereka, siapa saja yang terhubung dengan mereka. Itulah masalah yang telah dijelaskan Presiden Trump yang akan kami tangani,“ papar Pompeo.
“Mereka (aplikasi Cina) adalah masalah bagi warga Amerika dan sejak lama, untuk waktu yang lama masyarakat bilang, ‘keuntungan jika kita bersenang-senang dengan itu, atau jika sebuah perusahaan dapat menghasilkan uang darinya, kami akan mengizinkannya,‘ katanya.
TikTok ‘tidak bisa beroperasi sebagaimana adanya‘
Dalam kesempatan lain, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan Komite Investasi Luar Negeri AS, yang memeriksa implikasi keamanan nasional dari kesepakatan bisnis asing, tengah meninjau TikTok.
“Seluruh komite sepakat bahwa TikTok tidak bisa tetap dalam format seperti sekarang ini karena berisiko mengirimkan informasi 100 juta warga AS,“ ujar Mnuchin kepada ABC News. “Kami sepakat perlu ada perubahan – memaksa penjualan atau memblokir aplikasi. Semua sependapat bahwa TikTok tidak lagi beroperasi sebagaimana adanya.“
Sehari setelah ancaman Trump tersebut, TikTok membela diri dengan mengatakan mereka menyimpan data pengguna AS di AS, dengan kontrol ketat atas akses pegawai mereka.
“Kami berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan pengguna kami, di saat kami terus bekerja untuk membawa kegembiraan kepada para keluarga dan karier yang berarti bagi orang-orang yang menciptakannya di platform kami,“ kata juru bicara perusahaan.
TikTok juga memposting video pada hari Sabtu (01/08) yang mengatakanan, “Kami tidak kemana-mana.”
Sementara, perusahaan induk TikTok telah mengajukan pelepasan bisnisnya di AS kepada Microsoft sebagai upaya membuat kesepakatan dengan Gedung Putih. Setelah dilaporkan negosiasi ditunda, CEO Microsoft Satya Nadella bertemu langsung dengan Trump dan mengonfirmasi bahwa negosiasi dapat dilanjutkan. Microsoft menargetkan kesepakatan dapat tercapai pada 15 September mendatang.
rap/pkp (AP, AFP, Reuters)
Instagram Bisa Rusak Lingkungan?
Para followers mengikuti jejak selebgram mengunjungi sejumlah tempat wisata yang dikenal lewat tagar #instagramfamous. Mereka merusak tempat menakjubkan itu dengan meninggalkan sampah dan menghancurkan habitat alami.
Foto: instagram.com/publiclandshateyou
Dari #superbloom ke #poppynightmare
Usai musim dingin disertai hujan lebat, musim semi akhirnya muncul di California Selatan, AS. Momen yang tepat untuk melihat mekarnya bunga liar, namun sekitar 50.000 orang berbondong-bondong datang dan asyik berfoto. Mereka memetik, menginjak-injak bunga poppy, dan menghancurkan dengan meletakkan poster "bunga ini akan tumbuh lagi". Tidak perlu banyak merusak tempat-tempat keindahan alam.
Foto: Reuters/L. Nicholson
Ketika wisata alam menjadi viral
Dulunya menjadi tempat nongkrong warga setempat, namun kini spot yang menghadap ke Sungai Colorado dekat Grand Canyon, AS telah menjadi salah satu tempat paling instagramable. Terkenal di Instagram, membuat Horsehoe Bend dikunjungi jutaan turis setiap tahun. Area parkir kini sedang diperluas untuk mengakomodasi kerumunan wisatawan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di tempat terpencil.
Foto: imago/blickwinkel/E. Teister
Konsekuensi yang tidak diinginkan
Tak lama setelah fotografer Johannes Holzer memposting keindahan danau Barmsee di Jerman, foto tersebut langsung viral di Instagram dan mendorong banyak orang mengunjungi tempat itu. Dalam sebuah wawancara dengan radio Jerman Bayrischer Rundfunk, Holzer mengatakan jalan menuju danau saat ini terlihat seperti telah diinjak-injak oleh tentara. Kawasan danau juga dipenuhi sampah dan puntung rokok.
Sebuah kota kecil yang dikunjungi jutaan pengunjung
Sebuah desa kecil di Austria yang berpenduduk 700 orang viral di Instagram karena keindahannya. Desa ini menjadi terkenal dan didatangi 10.000 pengunjung per hari. Penduduk setempat mengeluhkan wisatawan yang berjalan ke rumah mereka untuk menemukan sudut terbaik untuk foto-foto. Mereka meninggalkan sampah, membuat film dengan drone yang menakuti burung, dan menghancurkan kedamaian dan ketenangan.
Playa Jardín di pulau Tenerife, Spanyol adalah tempat yang populer di kalangan fotografer yang membangun menara kecil dengan batu yang dikumpulkan dari pantai. Desain mereka mungkin menghasilkan bidikan yang sempurna, namun menara tersebut sebenarnya merusak ekosistem lokal. Laba-laba, serangga, dan kadal yang hidup di bawah batu itu kehilangan tempat berlindung.
Foto: Imago Images/McPHOTO/W. Boyungs
Jangan tinggalkan jejak
Organisme tanaman yang penting bagi kesehatan tanah akan tercabut ketika posisi batu-batu tersebut diubah. Hal itu lantas menyebabkan para pencinta lingkungan membongkar formasi batuan awal tahun ini dan memposting caption di Instagram dengan tagar #pasasinhuella, yang berarti "tidak meninggalkan jejak." Hanya beberapa hari setelah kampanye, Instagrammers sudah mulai membangun kembali menara batu.
Foto: Imago Images/robertharding/N. Farrin
"Popcorn" bukan untuk dibawa pulang
Alga mati di Pulau Canary, Spanyol ini menyerupai cemilan popcorn. Keunikannya memiliki daya tarik tersendiri di media sosial Instagram, sehingga membuat banyak orang berkunjung dan membawa ganggang pulang sebagai kenang-kenangan. Akibat ulah mereka, diperkirakan 10 kilogram "popcorn" menghilang setiap bulan. Sebagai tanggapan, Proyek Clean Ocean telah mulai berbagi foto seperti ini di Instagram.
Foto: Clean Ocean Project
Penduduk Islandia membalas
Lebih dari 10 juta gambar di Instagram, Islandia menjelma sebagai tujuan yang sangat populer. Untuk mendapatkan foto yang sempurna, banyak orang berkendara dan merusak pedesaan. Mereka duduk di gletser, berjalan di lumut, dan menerbangkan drone. Dewan turis Visit Iceland kini telah meluncurkan beberapa inisiatif yang mempromosikan contoh perilaku bertanggung jawab para wisatawan.
Foto: picture-alliance/E. Rhodes
Sikap main hakim sendiri
Akun Instagram Public Lands Hate You bertujuan untuk mempermalukan perilaku yang tidak bertanggung jawab. Akun itu memposting ulang foto orang-orang yang melanggar aturan, memicu sejumlah brand untuk memutuskan hubungan dengan beberapa influencer dan bahkan menyebabkan penyelidikan dari layanan taman nasional AS. Tetapi akun ini juga menuai kritik karena menyebut orang tanpa persetujuan.(ha/vlz)