Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris Theresa May saling melontarkan kritik tajam. Semua berawal ketika Trump mendukung video anti-Muslim yang diposting pemimpin kelompok ekstrim kanan Britain First.
Foto: Getty Images/J.Tallis
Iklan
Saling kritik antara Presiden AS Donald Trump dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May mencapai puncaknya ketika Trump lewat sebuah cuitan di laman sosialnya menyarakan agar Perdana Menteri tersebut lebih memusatkan perhatiannya menangani "kelompok terorisme Islam radikal" yang ada di Inggris.
Jawaban tajam itu awalnya sempat "nyasar" ke akun @Theresa_May milik Theresa Scrivener. 20 menit kemudian, Trump menghapus cuitan aslinya yang diikuti 43 juta orang tersebut dan 'memposting' seruan yang sama ke akun @theresa_may milik Theresa Sang Perdana Menteri.
Inilah Aktor Utama Penentu Masa Depan Dunia
20 kepala negara dan kepala pemerintahan terkemuka hadir dalam KTT G20 di Hamburg. Inilah aktor utama terpenting yang menentukan nasib dunia saat ini dan di masa depan.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Reinhardt
Donald Trump
Tokoh paling penting adalah presiden AS Donald Trump. Lewat keputusan kontroversial, Trump membatalkan sejumlah kesepakatan global terpenting, antara lain Kesepakatan Iklim Paris dan zona perdagangan bebas. Presiden AS ini akan jadi aktor utama paling penting yang menentukan kemana arah politik global saat ini dan di masa depan.
Foto: Picture alliance/AP Images/J. Locher
Angela Merkel
Sebagai tuan rumah KTT G20 di Hamburg, Kanselir Jerman Angela Merkel memainkan peranan sentral sebagai pengimbang politik Trump. Merkel saat ini memegang posisi kuat baik di tatanan Eropa maupun internasional. Dijuluki pemimpin "negara merdeka" global, Merkel diharapkan jadi aktor yang bisa menyelamatkan masa depan dunia.
Foto: Reuters/F. Bensch
Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin kini menjadi tokoh penting yang diperhitungkan di dalam G20 maupun di panggung politik internasional. Rusia jadi salah satu pemain utama dalam krisis Suriah, Kora Utara dan Ukraina. Pertemuan Putin-Trump akan jadi acara paling penting dalam KTT G20. Hubungan Rusia-AS saat ini pada posisi terburuk dalam dekade terakhir.
Foto: Reuters
Xi Jinping
Presiden Cina, Xi Jinping berambisi meningkatkan peranan negaranya di tatanan politik dunia. Politik Trump yang memicu isolasi AS, dimanfaat untuk makin mencuatkan peranan XI dalam isu perlindungan iklim dan perdagangan bebas. Dominasi Cina di Asia dan Afrika kini juga makin kokoh. Menjelang KTT G20, Xi juga melakukan pendekatan "Panda" kepada kanselir Jerman, Merkel.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Hongguang
Recep Tayyip Erdogan
Posisi presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan makin kuat setelah menang referendum konstitusi. Turki kini bisa memainkan peranan menentukan, dalam mencari solusi berbagai konflik, antara lain dalam perang Suriah, perang melawan terorisme serta krisis pengungsi di Eropa. Erdogan kini memainkan kartunya dan menekan Uni Eropa serta Jerman yang dinilai memusuhi dia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Altan
Emmanuel Macron
Presiden baru Perancis, Emmanuel Macron tiba-tiba jadi tokoh penting dalam pusaran politik Eropa dan dunia. Setelah hengkangnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, Perancis kini memainkan peranan jadi mitra tandem terpenting bagi Jerman. Paling tidak, Macron ikut memainkan pernanan penting dan menentukan masa depan Uni Eropa dan juga dunia. (as/ml)
Foto: picture-alliance/abaca/C. Liewig
6 foto1 | 6
Sebelumnya, Theresa May melalui juru bicaranya mengkritik tindakan Trump yang membagikan ulang tiga video yang 'diposting' pemimpin Britain First, Jayda Fransen yang menggambarkan tindak kekerasaan yang dilakukan oleh sekelompok warga Muslim. Britain First adalah partai sayap kanan ekstrem Inggris yang melancarkan kampanye anti Muslim. Inggris yang jarang memberi kecaman keras kepada sekutunya, Amerika Serikat menyebut dukungan Trump atas video anti-Muslim tersebut adalah salah.
Sajid Javid, satu-satunya anggota parlemen Inggris yang beragama Islam, juga mengutarakan ketidaksetujuannya atas dukungan POTUS, akun twitter resmi milik Presiden AS, terhadap organisasi yang mengusung kebencian.
Kehebohan di dunia Twitter ini terjadi tak lama setelah Jayda Fransen, wakil pemimpin Britain First tersebut ditahan karena mengutarakan ujaran kebencian dan perilaku yang mengancam saat aksi melawan terorisme di Irlandia Utara. Fransen yang akan diadili pada tanggal 14 Desember mendatang dikenal kerap membagikan video tidak terverifikasi yang menampilkan migran atau orang Muslim yang menyerang warga Eropa.
ts/vlz (reuters, the guardian, dpa)
6 Kabar Hoax yang Menyulut Perang
Ia bisa memicu konflik, menggulingkan pemerintahan dan memecah belah satu bangsa: kabar bohong alias Hoax sejak lama ikut menggerakkan sejarah peradaban manusia. Inilah kisahnya:
Foto: Fotolia
Fenomena Beracun
Kabar bohong kembali mengalami kebangkitan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Pada hakikatnya, berita palsu yang marak di media-media sosial saat ini tidak berbeda dengan propaganda hitam yang disebar buat memicu perang dan kebencian pada abad silam. Fenomena itu mengandalkan jumlah massa untuk membumikan sebuah kebohongan. Karena semakin banyak yang percaya, semakin nyata juga sebuah berita
Foto: Fotolia/svort
Oplah Berganda buat Hearst
Pada 1889 pengusaha AS William Hearst ingin agar AS mengobarkan perang terhadap Spanyol di Amerika Selatan. Untuk itu ia memanfaatkan surat kabarnya, Morning Journal, buat menyebar kabar bohong dan menyeret opini publik, antara lain tentang serdadu Spanyol yang menelanjangi perempuan AS. Hearst mengintip peluang bisnis. Karena sejak perang berkecamuk, oplah Morning Journal berlipat ganda
Kebohongan Memicu Perang Dunia
Awal September 1939, Adolf Hitler mengabarkan kepada parlemen Jerman bahwa militer Polandia telah "menembaki tentara Jerman pada pukul 05:45." Ia lalu bersumpah akan membalas dendam. Kebohongan yang memicu Perang Dunia II itu terungkap setelah ketahuan tentara Jerman sendiri yang membunuh pasukan perbatasan Polandia. Karena sejak 1938 Jerman sudah mempersiapkan pendudukan terhadap jirannya itu.
Foto: Getty Images/H.Hoffmann
Kampanye Hitam McNamara
Kementerian Pertahanan AS mengabarkan bahwa kapal perang USS Maddox ditembaki kapal Vietnam Utara pada 2 dan 4 Agustus 1964. Insiden di Teluk Tonkin itu mendorong Kongres AS menerbitkan resolusi yang menjadi landasan hukum buat Presiden Lyndon B. Johnson untuk menyerang Vietnam. Tapi tahun 1995 bekas menhan AS, Robert McNamara, mengakui insiden tersebut adalah berita palsu.
Foto: NATIONAL ARCHIVES/AFP/Getty Images
Kesaksian Palsu Nariyah
Seorang remaja putri Kuwait, Nariyah, bersaksi di depan kongres AS pada 19.10.1990 tentang kebiadaban prajurit Irak yang membunuh puluhan balita. Kesaksian tersebut ikut menyulut Perang Teluk. Belakangan ketahuan Nariyah adalah putri duta besar Kuwait dan kesaksiannya merupakan bagian dari kampanye perusahaan iklan, Hill & Knowlton atas permintaan pemerintah Kuwait.
Foto: picture alliance/CPA Media
Operasi Tapal Besi
April 2000 pemerintah Bulgaria meneruskan laporan dinas rahasia Jerman tentang rencana pembersihan etnis ala Holocaust oleh Serbia terhadap etnis Albania dan Kosovo. Buktinya adalah citra udara dari lokasi kamp konsentrasi. Laporan tersebut menggerakkan NATO untuk melancarkan serangan udara terhadap Serbia. Rencana yang diberi kode "Operasi Tapal Besi" itu tidak pernah terbukti hingga kini.
Foto: Yugoslav Army/RL
Bukti Kosong Powell
Pada 5 Februari 2003 Menteri Luar Negeri AS, Colin Powell, mengklaim memiliki bukti kepemilikan senjata pemusnah massal oleh Irak pada sebuah sidang Dewan Keamanan PBB. Meski tak mendapat mandat PBB, Presiden AS George W. Bush, akhirnya tetap menginvasi Irak buat meruntuhkan rejim Saddam Hussein. Hingga kini senjata biologi dan kimia yang diklaim dimiliki Irak tidak pernah ditemukan.