1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kandidat Presiden Brasil Ditusuk Saat Kampanye

7 September 2018

Jair Bolsonaro dilaporkan terluka parah karena ditikam saat sedang berkampanye di kota Juiz de Fora, Brasil, Kamis (6/8). Polisi mengatakan tersangka mengaku bertindak atas perintah Tuhan.

Brasilien Präsidentschaftskandidat Jair Bolsonaro in Rio de Janeiro
Foto: picture-alliance/dpa/L. Correa

Ini adalah drama terbaru dalam pemilihan presiden di negara itu. Sebelumnya kandidat yang paling populer yaitu mantan presiden dan tokoh haluan kiri Luiz Inacio Lula da Silva, berusaha lari dari penjara.

Mahkamah Agung Brasil pun mendiskualifikasi Lula dari kompetisi ini pada Kamis.

Sejak itu Bolsonaro menjadi kandidat paling kuat di Brasil, dengan putaran pertama pemungutan suara dijadwalkan akan berlangsung 7 Oktober.

Bolsonaro menjalani operasi untuk menangani luka di bagian perutnya dan kini dikatakan dalam kondisi stabil.

Gambar-gambar di sosial media dan televisi lokal Brasil menunjukkan Bolsonaro sedang dibopong oleh kerumunan massa pendukungnya. Namun tiba-tiba seseorang pria menyerang perutnya.

Bolsonaro diserang ketika sedang berkampanyeFoto: picture-alliance/dpa/Agencia O Globo/A. Scorza

"Trump dari Brasil"

Dokter yang menanganinya mengatakan terdapat cedera internal yang cukup serius karena tusukan itu mengenai hati dan paru-paru. Bolosaro kehilangan banyak darah.

Mantan militer sayap kanan ini segera dibawa ke rumah sakit. Polisi mengatakan seorang tersangka ditangkap setelah serangan itu.

Bolsonaro banyak diibaratkan seperti "Trump dari Brasil." Dia dikenal suka menghasut kaum homoseksual dan orang kulit hitam serta mengagungkan kediktatoran militer di era 1964-1985.

Bolsonaro pernah mengatakan kepada seorang politisi perempuan kalau politisi itu bahkan tidak pantas diperkosa "karena dia sangat jelek."

Di lain waktu ia mengatakan kalau para pengikut Partai Buruh sayap kiri Lula da Silva harus ditembak mati.

Meski sudah terlibat lama dalam sistem politik praktis Brasil, ia baru-baru ini menjadi kandidat antisistem. 

Bila memenangkan pemilu, ia berencana menempatkan orang-orang dari militer di jabatan para menteri dan mempersenjatai mereka untuk menghadapi meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

ae (rtr, afp, dpa)