Presiden AS Donald Trump kembali diterpa skandal setelah dituding membocorkan informasi rahasia kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam sebuah pertemuan di Gedung Putih.
Iklan
Presiden Donald Trump dituding membocorkan informasi rahasia kepada diplomat Rusia di Gedung Putih. Tudingan dilayangkan harian Washington Post yang mengutip seorang pejabat tinggi pemerintah. Menurut laporan tersebut, Trump menyerahkan data intelijen soal Islamic State dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pekan lalu.
Trump dinilai melakukan pelanggaran, terlebih informasi yang dibocorkan berasal dari dinas intelijen negara sekutu yang menolak membagikannya kepada Moskow.
Gedung Putih sejak awal menepis tudingan tersebut. Namun Penasehat Keamanan Nasional AS, HR McMaster, mengakui Trump dan Lavrov "mempelajari sederet ancaman terhadap kedua negara, termasuk ancaman terhadap penerbangan sipil," ujarnya.
Sepak Terjang "Sniper" Pembasmi ISIS
Dalam operasi besar-besaran menggempur ISIS di Mosul, pasukan Irak mengandalkan sniper atau penembak runduk. Berikut sepak terjangnya.
Foto: Reuters/K. al Mousily
Penembak mahir
Sniper atau penembak runduk, adalah seorang prajurit yang punya kemampuan khusus membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan. Istilah ini muncul tahun 1770-an. Berasal dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati dan ditembak, maka para penembak yang mahir memburu burung ini diberi julukan "sniper"
Foto: Reuters/Y. Boudlal
Bertebaran di berbagai sudut kota
Sniper menguasai teknik bersembunyi, pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Berusaha mempertahankan Mosul dan melumpuhkan para militan ISIS, dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Irak juga memanfaatkan kelihaian para sniper ini. Mereka menebar para penembak ini di Mosul yang menjadi benteng pertahanan terakhir ISIS.
Foto: Reuters/K. al Mousily
Memuluskan jalan
Di Kota Tua Mosul barat, puluhan penembak runduk disebar di dalam gedung-gedung dan puncak-puncak gedung untuk melumpuhkan militan-militan ISIS sehingga memuluskan jalan bagi pasukan Irak merangsek ke jantung pertahanan ISIS di Masjid Al-Nuri.
Foto: Reuters/T. Al-Sudani
Mencari posisi
Di antara bangunan atau reruntuhan gedung, para sniper mencari posisi yang paling dirasa tepat untuk menembak target sasaran mereka, militan ISIS.
Foto: Reuters/K. al Mousily
Sembunyi di gedung museum
Salah satu bangunan yang jadi tempat persembunyian sniper saat melakukan serangan terhadap ISIS di Mosul adalah bangunan bekas museum yang sudah porak poranda akibat perang. Sepak terjang mereka berhasil membuat militan ISIS di Mosul kocar-kacir.
Foto: Reuters/T. Al-Sudani
Mereka dibantu pasukan koalisi
Tampak para sniper berjaga-jaga di sebuah bangunan di distrik Bab al Jadid. ISIS tadinya menguasai banyak wilayah Irak bagian utara dan barat sejak 2014, namun operasi militer Irak di bawah dukungan koalisi pimpinan AS telah membuat kelompok militan itu kehilangan banyak daerah kekuasaannya.
Foto: Reuters/Y. Boudlal
Membidik kemanusiaan.
Namun operasi yang didukung pasukan koalisi yang dipimpin AS dihujani kritik. Amnesty International menyebutkan ratusan warga sipil tewas dalam beberapa bulan terakhir di Mosul akibat serangan pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat. Meskipun diduga kematian warga lebih banyak akibat serangan udara.
Foto: Reuters/K. al Mousily
Warga jadi korban
Operasi merebut Mosul barat telah memaksa 180.000 orang meninggalkan rumah mereka. Lebih dari seratus ribu orang mengungsi di kamp-kamp terdekat dan pusat-pusat penampungan, sedangkan yang lainnya mengungsi ke kerabat mereka di luar kota Mosul. Ed : ap/yf(rtr/berbagai sumber)
Foto: Getty Images/AFP/A. Al-Rubaye
8 foto1 | 8
Washington Post menulis, Trump menjelaskan ancaman teror ISIS terhadap penerbangan sipil dengan menggunakan komputer laptop. Ia juga membocorkan nama kota tempat informasi tersebut dikumpulkan. Pemerintah Washington baru-baru ini melarang penggunaan laptop di pesawat sipil dari sejumlah negara Timur Tengah dan kemungkinan juga Eropa.
Gedung Putih sendiri tidak membantah kabar burung tersebut. McMaster hanya menyebut tuduhan "seperti yang dilaporkan (media) adalah salah."
Jika terbukti, skandal ini dianggap sebagai salah satu yang paling besar selama masa kepresidenan Trump. "Membocorkan informasi rahasia pada level ini adalah sangat berbahaya dan menggandakan risiko bagi warga Amerika yang bekerja mengumpulkan informasi intelijen untuk negara kita," kata Senator Chuck Schumer dari Partai Demokrat.
"Presiden harus menjelaskan duduk perkaranya kepada komunitas intelijen, rakyat dan Kongres."
Siapa Yang Berperang di Konflik Suriah?
Konflik di Suriah memasuki babak baru setelah militer Turki melancarkan serangan terhadap posisi milisi Kurdi di timur laut Suriah. Inilah faksi-faksi yang berperang di Suriah.
Foto: Atta Kenare/AFP/Getty Images
Perang Tiada Akhir
Suriah telah dilanda kehancuran akibat perang saudara sejak 2011 setelah Presiden Bashar Assad kehilangan kendali atas sebagian besar negara itu karena berbagai kelompok revolusioner. Sejak dari itu, konflik menarik berbagai kekuatan asing dan membawa kesengsaraan dan kematian bagi rakyat Suriah.
Foto: picture alliance/abaca/A. Al-Bushy
Kelompok Loyalis Assad
Militer Suriah yang resminya bernama Syrian Arab Army (SAA) alami kekalahan besar pada 2011 terhadap kelompok anti-Assad yang tergabung dalam Free Syrian Army. SAA adalah gabungan pasukan pertahanan nasional Suriah dengan dukungan milisi bersenjata pro-Assad. Pada bulan September, Turki meluncurkan invansi militer ketiga dalam tiga tahun yang menargetkan milisi Kurdi.
Foto: picture alliance/dpa/V. Sharifulin
Militer Turki
Hampir semua negara tetangga Suriah ikut terseret ke pusaran konflik. Turki yang berbatasan langsung juga terimbas amat kuat. Berlatar belakang permusuhan politik antara rezim di Ankara dan rezim di Damaskus, Turki mendukung berbagai faksi militan anti-Assad.
Foto: picture alliance/dpa/S. Suna
Tentara Rusia
Pasukan dari Moskow terbukti jadi aliansi kuat Presiden Assad. Pasukan darat Rusia resminya terlibat perang 2015, setelah bertahun-tahun menyuplai senjata ke militer Suriah. Komunitas internasional mengritik Moskow akibat banyaknya korban sipil dalam serangan udara yang didukung jet tempur Rusia.
Sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat yang terdiri lebih dari 50 negara, termasuk Jerman, mulai menargetkan Isis dan target teroris lainnya dengan serangan udara pada akhir 2014. Koalisi anti-Isis telah membuat kemunduran besar bagi kelompok militan. AS memiliki lebih dari seribu pasukan khusus di Suriah yang mendukung Pasukan Demokrat Suriah.
Foto: picture-alliance/AP Images/US Navy/F. Williams
Pemberontak Free Syrian Army
Kelompok Free Syrian Army mengklaim diri sebagai sayap moderat, yang muncul dari aksi protes menentang rezim Assad 2011. Bersama milisi nonjihadis, kelompok pemberontak ini terus berusaha menumbangkan Presiden Assad dan meminta pemilu demokratis. Kelompok ini didukung Amerika dan Turki. Tapi kekuatan FSA melemah, akibat sejumlah milisi pendukungnya memilih bergabung dengan grup teroris.
Foto: Reuters
Pemberontak Kurdi
Perang Suriah sejatinya konflik yang amat rumit. Dalam perang besar ada perang kecil. Misalnya antara pemberontak Kurdi Suriah melawan ISIS di utara dan barat Suriah. Atau juga antara etnis Kurdi di Turki melawan pemerintah di Ankara. Etnis Kurdi di Turki, Suriah dan Irak sejak lama menghendaki berdirinya negara berdaulat Kurdi.
Foto: picture-alliance/AA/A. Deeb
Islamic State ISIS
Kelompok teroris Islamic State (Isis) yang memanfaatkan kekacauan di Suriah dan vakum kekuasaan di Irak, pada tahun 2014 berhasil merebut wilayah luas di Suriah dan Irak. Wajah baru teror ini berusaha mendirikan kekalifahan, dan namanya tercoreng akibat genosida, pembunuhan sandera serta penyiksaan brutal.
Foto: picture-alliance/dpa
Afiliasi Al Qaeda
Milisi teroris Front al-Nusra yang berafiliasi ke Al Qaeda merupakan kelompok jihadis kawakan di Suriah. Kelompok ini tidak hanya memerangi rezim Assad tapi juga terlibat perang dengan pemberontak yang disebut moderat. Setelah merger dengan sejumlah grup milisi lainnya, Januari 2017 namanya diubah jadi Tahrir al-Sham.
Foto: picture-alliance/AP Photo/Nusra Front on Twitter
Pasukan Iran
Iran terlibat pusaran konflik dengan mendukung rezim Assad. Konflik ini juga jadi perang proxy antara Iran dan Rusia di satu sisi, melawan Turki dan AS di sisi lainnya. Teheran berusaha menjaga perimbangan kekuatan di kawasan, dan mendukung Damaskus dengan asistensi startegis, pelatihan militer dan bahkan mengirim pasukan darat.