1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikIsrael

Trump: Israel-Hamas Sepakati Tahap Awal Rencana Perdamaian

Kieran Burke | Timothy Jones | Kate Hairsine sumber: AP, AFP, Reuters, dpa
9 Oktober 2025

Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyepakati tahap pertama rencana perdamaian Gaza. Kesepakatan ini mencakup pembebasan seluruh sandera dan penarikan pasukan Israel.

Kerabat dan pendukung sandera Israel berpelukan
Kerabat dan pendukung sandera Israel merayakan pengumuman kesepakatan tahap pertama rencana perdamaian GazaFoto: Emilio Morenatti/AP Photo/picture alliance

Melalui platform media sosialnya, Truth Social, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui tahap pertama dari rencana perdamaian Gaza. Hal tersebut muncul dalam pembicaraan informal antara pejabat Hamas dan Israel di Mesir. Kala itu, mereka membahas 20 poin rencana damai usulan Trump untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun.

"Seluruh sandera akan segera dibebaskan dan Israel akan menarik pasukannya ke garis yang telah disepakati sebagai langkah pertama menuju perdamaian yang kuat, tahan lama, dan abadi,” tulis Trump.

Hingga kini, Hamas diyakini masih menahan 48 sandera asal Israel yang diculik pada serangan teror 7 Oktober. Kurang dari setengahnya diduga masih hidup.

"Dengan pertolongan Tuhan, kami akan membawa semua sandera pulang,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah pengumuman Trump.

Kesepakatan ini juga dapat membawa jeda bagi warga Palestina setelah berperang selama lebih dari dua tahun di Gaza. Hamas meminta Trump dan negara-negara mediator untuk memastikan bahwa Israel benar-benar menjalankan bagian dari kesepakatan tersebut. Amerika Serikat, Jerman, dan beberapa negara lainnya menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Hamas konfirmasi kesepakatan dengan Israel untuk akhiri Perang Gaza

Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa mereka telah "mencapai kesepakatan yang mencakup diakhirinya perang di Gaza, penarikan pasukan, masuknya bantuan kemanusiaan, dan pertukaran tahanan.”

Hamas juga meminta Presiden AS Donald Trump untuk memastikan Israel "tidak menghindar atau menunda-nunda dalam menjalankan apa yang telah disepakati.”

Orang-orang merayakan dengan berbagi minuman di Lapangan Sandera, Tel Aviv, Israel (09/10)Foto: Emilio Morenatti/AP Photo/dpa/picture alliance

Reaksi dari Israel

Adapun sejumlah reaksi dan konfirmasi terkait kesepakatan tahap pertama mulai bermunculan dari Israel. Perdana Menteri Netanyahu menyebut:

"Hari besar bagi Israel. Besok saya akan menggelar rapat kabinet untuk menyetujui perjanjiannya dan membawa pulang semua sandera kami. Saya berterima kasih kepada para prajurit IDF yang heroik dan seluruh pasukan keamanan. Berkat keberanian dan pengorbanan mereka, kita bisa sampai pada hari ini.”

Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog menulis, "Hati Israel berdegup satu dengan para sandera dan keluarga mereka.” "Seperti yang ditulis Nabi Yeremia: ‘Mereka akan kembali dari negeri musuh… dan anak-anak akan kembali ke tanah mereka,” ujarnya di X.

Qatar juga konfirmasi kesepakatan tahap pertama rencana Gaza

Qatar telah menjadi mediator dalam perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang dimulai di kota pesisir Mesir, Sharm el-Sheikh, Senin (06/10). 

Penasihat Perdana Menteri Qatar sekaligus juru bicara Kementerian Luar Negeri, Majed Al Ansari, mengonfirmasi bahwa telah tercapai kesepakatan atas seluruh ketentuan dan mekanisme pelaksanaan tahap pertama perjanjian gencatan senjata Gaza.

"Kesepakatan ini akan mengakhiri perang, membebaskan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta memungkinkan masuknya bantuan ke Gaza,” tulis Al Ansari di X.

Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

Diadaptasi oleh Felicia Salvina

Editor: Hani Anggraini

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait