Trump Berjanji Batalkan Kebijakan AS Soal Lingkungan
27 Mei 2016
Donal Trump berjanji akan batalkan kebijakan AS yang paling ambisius dalam tema perubahan iklim. Kebijakan energinya jika jadi presiden, adalah menggenjot lagi sektor energi fossil domestik.
Iklan
Donald Trump menyatakan di depan para pendukungnya, langkah membatalkan kebijakan yang menguntungkan lingkungan hidup akan mengembalikan kejayaan industri minyak dan batu bara AS. Ia juga menyatakan terutama akan memgambil langkah yang menyokong kebijakan AS di sektor keamanan.
Raja properti dari New York itu tidak pernah menutup-nutupi kebenciannya terhadap upaya menjaga kelestarian lingkungan. Tapi dalam pidato yang disampaikan di depan manajer bidang energi ia dengan jelas menyasar kesepakatan untuk mencegah perubahan iklim yang dicapai di Paris tahun lalu, yang dinilai sebagai langkah signifikan setelah perundingan-perundingan sebelumnya gagal.
Trump menyatakan, "Kita akan membatalkan kesepakatan Paris." Milyarder itu juga berjanji akan menyetujui proyek transfer minyak Keystone XL dari Kanada, dan membatalkan langkah-langkah yang diambil Presiden Barack Obama untuk mengurangi produksi emisi gas rumah kaca di AS dan menjaga perairan dan saluran air dari berbagai polusi industri.
Di depan sekitar 7.700 orang yang berkumpul di kota Bismarck, ibukota negara bagian yang kaya minyak North Dakota, Trump juga mengungkap, semua peraturan yang tidak sesuai lagi dengan jaman, tidak perlu, tidak menguntungkan pekerja atau tidak menguntungkan negara akan dihapus sepenuhnya. Tapi ia menambahkan, "Kita akan melakukan ini dengan mempertimbangkan kekhawatiran rasional soal lingkungan hidup."
Calon resmi dari Partai Republik
Janjinya soal lingkungan hidup disampaikan Kamis kemarin, setelah berita bermunculan, bahwa ia sudah berhasil meraih dukungan 1.237 delegasi yang menjadi syarat untuk menjadi calon resmi dari Partai Republik dalam pemilu presiden November mendatang.
Terpilihnya Donald Trump jadi kandidat presiden partai Republik, ditanggapi dengan kritis dari luar AS. Di Eropa Trump kerap dianggap sebagai calon presiden yang tidak mengerti politik luar negeri. Tuduhan sama juga dilontarkan Presiden Barack Obama terhadap Trump. Sementara Trump bersikap menganggap enteng, dan memberikan komentar populis, bahwa negara-negara lain selama ini menyalahgunakan AS.
Komentarnya soal energi dan pelestarian lingkungan menunjukkan kontras tajam dengan pesaingnya dari Partai Demokrat, yaitu Hillary Clinton dan Bernie Sanders. Kedua calon dari Partai Demokrat mendorong investasi di bidang teknologi energi alternatif untuk memerangi perubahan iklim.
ml/as (twitter, ap, rtre)
Isu Utama Kampanye Pemilu Presiden AS
Opini rakyat AS terpecah-belah dalam banyak isu politik. Baik urusan pemberantasan terorisme, aborsi atau pembatasan kepemilikan senjata. Ini beberapa yang paling penting.
Foto: Reuters/J. Young
Pembatasan Pemilikan Senjata
Baik di gereja di Charleston, di sekolah dasar di Sandy Hook, atau di bioskop di Aurora, penembakan masal sudah jadi hal yang sering terjadi di AS. Menjelang akhir masa jabatannya, Obama berusaha ketatkan kontrol senjata di negaranya. Tapi ini isu yang memecah-belah warga. Banyak warga AS menolak langkah yang membatasi kepemilikan senjata.
Foto: Reuters/A. Latif
Reformasi Asuransi Kesehatan
Kemungkinan tidak ada isu paling besar yang pisahkan kubu Republik dan Demokrat selain reformasi asuransi kesehatan yang dicanangkan Presiden Barack Obama, dijuluki Obamacare. Itu membuat hampir semua orang AS harus punya asuransi kesehatan. Banyak calon Demokrat ingin perluas Obamacare, sementara sebagian besar calon Republik akan menghapusnya jika terpilih jadi presiden.
Foto: Reuters/J. Rinaldi
Terorisme
Serangan teroris di San Bernardino, yang sebabkan 14 orang tewas, kembali sulut debat soal keamanan nasional dan pemberantasan terorisme. Kandidat presiden dari Partai Republik kritik Obama karena dianggap lemah mengatasi masalah terorisme. Donald Trump, calon dari kubu Republik bahkan usulkan larang masuknya semua orang beragama Islam ke AS.
Foto: Getty Images/AFP/S. M. Haffey
Imigrasi
Di samping itu Trump juga ingin mencegah masuknya orang Meksiko ke AS, dan usulkan pendirian tembok sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Calon lainnya lebih liberal, dan usulkan UU imigrasi baru, yang setidaknya menawarkan perspektif bagi 11 juta imigran gelap di AS. Karena semakin kuatnya kemungkinan dukungan dari warga "Hispanic", imigrasi jadi salah satu isu penting pemilu presiden AS.
Foto: Getty Images/AFP/R. Schedmidt
Aborsi
Ini debat yang tak kunjung henti di AS. Pilihannya: "pro-choice" atau "pro-life", antara hak memilih (aborsi), atau hak untuk hidup. Bagi banyak warga konservatif dan kelompok religius AS, aborsi adalah dosa. Banyak calon dari kubu Republik menolak aborsi, karena gerakan pro-choice memperjuangkan hak perempuan untuk memilih aborsi secara legal.
Foto: Getty Images/AFP/M. Ngan
Keadilan Sosial
Distribusi kekayaan di AS sangat tidak merata. Menurut peneliti di Kalifornia, 1% warga terkaya AS memiliki kekayaan sama seperti jumlah kekayaan 90% warga di golongan bawah. Kemungkinannya kecil AS akan punya sistem keadilan sosial seperti di Eropa. Tapi dengan munculnya Bernie Sanders dari Partai Demokrat, kampanye kali ini jadi punya fokus kuat pada kekayaan dan ketidakadilan.