Presiden rump klaim puncak pandemi COVID-19 telah berlalu dan mempertimbangkan pelonggaran lockdown. Para gubernur di AS memperingatkan warga untuk tetap gunakan masker.
Iklan
Setelah negara-negara Eropa mulai mempertimbangkan melonggarkan penguncian atau lokcdown secara bertahap, kini Amerika Serikat (AS) disebut akan mengikuti langkah yang sama. Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan mengumumkan rencana pertama untuk mencabut aturan lockdown di seluruh Amerika Serikat pada Kamis (16/04), setelah negara itu melewati "puncak" pandemi.
Pengumuman ini muncul tak lama sebelum AS dilaporkan memiliki jumlah kematian akibat COVID-19 tertinggi di dunia, bahkan melewati Italia. Jumlah kematian harian akibat COVID-19 di AS telah mencapai rekor baru dan menjadi yang tertinggi dibandingkan negara mana pun di dunia.
"Jelas bahwa strategi agresif kami berhasil," ujar Trump dalam konferensi pers Rabu (15/04) malam di Washington. "Pertempuran masih berlanjut tetapi data menunjukkan bahwa secara nasional kami telah melewati puncak kasus-kasus baru,” pungkasnya.
Trump yakin ekonomi AS pulih dengan cepat
Trump mengatakan dia akan mengumumkan pedoman untuk melonggarkan penguncian di beberapa negara bagian, yang kemungkinan mulai berlaku sebelum akhir bulan ini.
Negara-negara di Eropa secara signifikan telah membatasi aktivitas berkumpul di ruang publik untuk mengerem penyebaran wabah COVID-19. Lalu, bagaimana negara-negara tersebut menerapkan regulasi itu kepada warganya?
Foto: AFP/H. Neubauer
Paris memberlakukan lockdown
Aktivitas di jalan-jalan utama di Paris terhenti total setelah Perancis mengumumkan lockdown secara nasional Selasa lalu. Warga tidak diperbolehkan meninggalkan rumah mereka, kecuali karena alasan penting seperti membeli makanan, mengunjungi dokter atau pergi bekerja. Walikota Paris, menyerukan social distancing yang lebih ketat karena jumlah kasus infeksi yang terus meningkat di seluruh dunia.
Foto: picture-alliance/AP Photo/T. Camus
Berlin menjadi sepi
Kanselir Jerman Angela Merkel pada hari Minggu (22/03) mengumumkan pembatasan ketat pada pergerakan orang di Jerman. Regulasi tersebut mencakup pelarangan pertemuan publik lebih dari dua orang, menjaga jarak 1,5 meter dan penutupan restoran, pub serta bar.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schreiber
Perbatasan ditutup, orang asing dilarang masuk
Selain membatasi pergerakan warga di dalam negeri, Jerman telah memperketat pembatasan pada orang asing yang memasuki negara. Akibatnya, lalu lintas di bandara tersibuk di Jerman, yaitu di Frankfurt, mengalami penurunan yang signifikan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Probst
Bayern perintahkan warga untuk tinggal di rumah
Negara bagian Bayern di selatan Jerman memberlakukan lockdown di seluruh negara bagian mulai akhir pekan lalu untuk mencegah penyebaran COVID-19. Selama dua minggu, warga tidak diperbolehkan berkumpul dalam kelompok di luar rumah dan restoran, bar serta pub juga ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/S. Babbar
Inggris berlakukan social distancing
Inggris telah menutup semua bar, pub, dan restoran untuk mencegah penyebaran wabah COVID-19. Perdana Menteri Boris Johnson telah mendesak seluruh warga negara untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting dan kontak dengan orang lain.
Foto: AFP/T. Akmen
Milan: Di jantung pandemi
Dalam beberapa minggu terakhir, pusat pandemi COVID-19 global telah bergeser dari Cina ke Italia. Negara ini mengalami peningkatan infeksi dan kematian secara eksponensial. Italia telah memberlakukan lockdown secara nasional sejak 10 Maret.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Bruno
Vatikan ditutup untuk umum
Roma dan Kota Vatikan juga dipaksa untuk sangat membatasi pertemuan publik, setelah wilayah Lombardy utara Italia melaporkan merebaknya kasus COVID-19. Situs wisata religi populer seperti Lapangan St. Peter Di Vatikan pun telah ditutup.
Foto: Imago Images/Zuma/E. Inetti
Spanyol: Salah satu negara paling terpukul di Eropa
Pemerintah Spanyol pada hari Minggu berupaya untuk memperpanjang keadaan darurat negara itu menjadi hampir sebulan sampai 11 April, setelah pertama kali diberlakukan pada 14 Maret. Spanyol saat ini memiliki jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak kedua di Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/X. Bonilla
Austria laporkan laju infeksi melambat
Austria melaporkan kenaikan 15% kasus infeksi baru virus corona selama akhir pekan, jauh lebih rendah daripada puncaknya yang sebesar 40%. Penurunan ini terjadi setelah pemerintah memberlakukan social distancing yang ketat. Namun, pihak berwenang di Wina menargetkan untuk menurunkan jumlah infeksi baru SARS-CoV-2 menjadi satu digit selama tiga minggu ke depan. (fs/as)
Foto: AFP/H. Neubauer
9 foto1 | 9
Meskipun dihadapkan pada kondisi yang sulit untuk Pilpres AS pada bulan November mendatang, Trump mengklaim bahwa ekonomi AS, yang terbesar di dunia, akan "kembali dengan cepat".
Di seluruh dunia, jumlah total kasus COVID-19 telah melonjak melewati angka dua juta. Jumlah kematian mencapai 134.000 orang, demikian menurut data Universitas Johns Hopkins.
Universitas Johns Hopkins juga menyebutkan bahwa AS memiliki 2.569 kematian selama periode 24 jam terakhir, dengan total kematian 30.885 orang hingga Rabu (15/04) malam.
Pemakaian masker terus menerus akan menjadi hal “normal”
Namun, sebelum langkah pencabutan lockdown di AS diberlakukan, para ahli mengatakan negara itu akan membutuhkan sistem saring besar-besaran untuk memantau lonjakan penyebaran lokal SARS-Cov2 yang mungkin terjadi.
Para gubernur di AS pun secara hati-hati mempersiapkan kehidupan pasca pandemi COVID-19. Mereka kemungkinan akan tetap memberlakukan pemakaian masker dalam kehidupan sehari-hari.
Gubernur Connecticut, Maryland, New York dan Pennsylvania masing-masing mengeluarkan perintah atau rekomendasi agar warga memakai masker saat mereka keluar dari isolasi untuk beberapa minggu mendatang.
"Jika Anda akan keluar ke tempat umum, dan Anda tidak dapat melakukan pembatasan sosial, maka miliki masker, dan pakailah masker itu, "kata Gubernur New York Andrew Cuomo, yang juga politisi Partai Demokrat.
Perintah serupa juga telah diberlakukan di New Jersey dan Los Angeles pekan lalu. Senada dengan itu semua, Gubernur Kansas Laura Kelly juga merekomendasikan pemakaian masker di ruang-ruang publik pada Selasa (14/04) lalu. (pkp/gtp) AFP, Reuters