1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Trump: Putin Lebih Baik Ketimbang Obama

8 September 2016

Kandidat presiden AS, Donald Trump, memuji Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pemimpin yang lebih baik ketimbang Barack Obama. Ia juga menilai Islamic State tidak akan ada jika AS mengambilalih minyak di Irak

USA Donald Trump hält eine Rede in Phoenix
Foto: Reuters/C. Allegri

Donald Trump praises Russian leadership

00:59

This browser does not support the video element.

Donald Trump kembali memuji Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah forum keamanan nasional dan militer untuk kandidat presiden AS. Dalam acara tersebut kedua kandidat mendapat waktu 30 menit untuk menjawab berbagai pertanyaan.

Menurut capres Partai Republik, Putin adalah "pemimpin yang baik dan mampu mengendalikan negerinya." Trump menilai demokrasi di Rusia adalah sebuah "sistem yang sangat berbeda," meski mengaku tidak menyukainya. "Tapi dalam sistem tersebut ia adalah pemimpin yang jauh lebih baik ketimbang presiden kita."

"Saya kira saya akan menjalin hubungan yang sangat baik dengan Putin dan Rusia."

Trump juga berjanji akan menuntut militer AS meracik strategi untuk menaklukkan Islamic State jika menjadi presiden. Ia menuding pemerintahan Barack Obama memperlemah militer ketika ditanya tentang kritik tajamnya terhadap Pentagon.

"Saya kira di bawah kepemimpinan Barack Obama dan Hillary Clinton, peran para jendral dikurangi hingga pada titik yang memalukan untuk negara kita," ujarnya di depan audiens yang kebanyakan veteran militer. Menurutnya Obama menjalankan "kebijakan luar negeri paling bodoh," yang pernah ia lihat.

Berbeda dengan Trump yang mengklaim tidak akan ragu mengirimkan pasukan AS ke Timur Tengah, Clinton berjanji tidak akan menempatkan personal militer untuk memerangi IS di Suriah atau Irak. Saat ini AS memiliki 5000 pasukan non kombatan di Irak yang bertugas membantu militer sebagai penasehat.

Trump sebaliknya mengingatkan pentingnya "mengamankan minyak" di Timur Tengah, terutama Irak. "Kita akan meninggalkan beberapa kelompok dan mereka akan mengambilalih wilayah yang kaya minyak."

Menurutnya Islamic State tidak akan ada jika Amerika Serikat "mengambil minyak" di Irak.

rzn/yf (ap,rtr)