Presiden AS Donald Trump akhirnya menandatangani UU bantuan corona dan langkah-langkah bantuan pendanaan lainnya untuk mencegah penutupan pemerintah. Sebelumnya, Trump menyebut RUU yang disetujui Kongres sebagai "aib".
Iklan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Minggu (27/12) menandatangani undang-undang bantuan corona sebesar US$ 2,3 triliun (Rp 32,2 kuadriliun) dan paket belanja untuk memulihkan tunjangan pengangguran bagi jutaan orang Amerika dan mencegah penutupan sebagian pemerintahan federal.
Presiden AS mengumumkan penandatanganan tersebut melalui sebuah pernyataan pada Minggu (27/12) malam. "Saya menandatangani RUU ini untuk memulihkan tunjangan pengangguran, menghentikan penggusuran, memberikan bantuan sewa, menambah uang untuk PPP, mempekerjakan lagi para pekerja maskapai kita, menambahkan lebih banyak uang untuk distribusi vaksin, dan banyak lagi," kata Trump dalam sebuah pernyataan di tengah liburan Natalnya di Resor Mar-a-Lago di Florida.
Trump, yang akan meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari setelah kalah dalam pilpres November lalu, akhirnya mundur dari ancamannya untuk memblokir RUU tersebut. Ia meneken RUU yang telah disetujui oleh Kongres pekan lalu, setelah mendapat tekanan kuat dari anggota parlemen di kedua belah pihak.
Sebelumnya, Trump menyebut RUU itu "aib", menuntut agar berbagai ketentuan pengeluaran, termasuk beberapa bantuan asing, dicabut dari anggaran. Dia juga bersikeras bahwa pembayaran stimulus langsung ke rumah tangga ditingkatkan dari US$ 600 (Rp 8,4 juta) dalam tagihan menjadi US$ 2.000 (Rp 28 juta) yang sontak membuat anggota Kongres kaget.
Trump tidak menjelaskan mengapa dia baru memutuskan untuk menandatangani RUU tersebut sekarang. Namun, beberapa jam sebelumnya, dia mencuit di akun Twitter-nya akan ada "kabar baik".
Meminta lebih banyak bantuan
Demokrat setuju dengan pembayaran US$ 2.000 (Rp 28 juta) tetapi banyak anggota Partai Republik menentangnya. Banyak ekonom setuju bantuan keuangan dalam RUU harus lebih tinggi untuk membuat ekonomi bergerak lagi, tetapi mengatakan bahwa bantuan langsung untuk orang Amerika yang terkena pembatasan virus corona masih sangat dibutuhkan.
Iklan
Tunjangan pengangguran yang dibayarkan kepada sekitar 14 juta orang melalui program pandemi telah berakhir pada hari Sabtu (26/12), tetapi akan dimulai kembali setelah Trump menandatangani RUU tersebut.
Paket tersebut mencakup pengeluaran US$ 1,4 triliun (Rp 19,6 kuadriliun) untuk mendanai lembaga pemerintah hingga September dan berisi prioritas akhir sesi lainnya seperti dana untuk sistem transit yang kekurangan uang tunai dan peningkatan tunjangan kupon makanan. UU bantuan corona juga akan menyediakan dana bagi negara bagian AS untuk mendistribusikan vaksin, melengkapi program pinjaman untuk usaha kecil, dan menyediakan dana bantuan untuk maskapai penerbangan.
Jika Trump tidak menandatangani undang-undang tersebut, maka penutupan sebagian pemerintahan akan dimulai pada hari Selasa (29/12) yang akan membahayakan pendapatan jutaan pekerja pemerintah. Demokrat menjanjikan lebih banyak bantuan datang begitu Presiden terpilih Joe Biden menjabat, tetapi Partai Republik masih akan menunggu dan melihat.
Dunia Tetap Menyala Saat Natal Meski Dilanda Pandemi
Sejumlah negara memutuskan untuk membatasi perayaan Natal. Sementara beberapa negara lainnya melanjutkan tradisi menerangi tempat-tempat perayaan meski pandemi virus corona terus merebak.
Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
Kroasia
Boneka beruang Teddy Bear berukuran besar duduk berjejer di dalam trem di Osijek, Kroasia, sebagai upaya mendorong orang-orang tetap menjaga jarak sosial. Trem Osijek terkenal sebagai wahana untuk mendengarkan dongeng Natal, dan kini atraksi tersebut dilakukan secara online.
Foto: Davor Javorovic/PIXSELL/picture-alliance
Iran
Gereja-gereja di Iran tetap kosong, hanya para pendeta yang hadir membaca doa dan disiarkan secara streaming. Perayaan Natal di Iran berlangsung dari 24 Desember hingga 5 Januari, ketika umat Kristen Asiria merayakan Natal pada 24 Desember, sementara umat Kristen Armenia mengakui 5 Januari sebagai kelahiran Yesus Kristus.
Sebuah pawai perayaan Natal di Sofia, ibu kota Bulgaria, tetap diadakan tahun ini. Pengendara sepeda motor yang berpartisipasi dalam pawai tersebut biasanya juga mengirimkan hadiah Natal kepada anak-anak di panti asuhan. Namun tahun ini berbeda, mereka tidak dapat berkunjung secara langsung karena pembatasan pandemi corona.
Foto: Hristo Rusev/Getty Images
Kanada
Gereja-gereja di Kanada mengadakan ibadah pada Malam Natal dengan menerapkan aturan jaga jarak. Pada hari Natal (25/12), dosis pertama vaksin COVID-19 Moderna tiba di Kanada. Secara keseluruhan Kanada memesan 40 juta dosis vaksin Moderna.
Foto: Chris Young/The Canadian Press/AP Photo/picture alliance
Jerman
Perayaan Natal di Jerman tahun ini sangat berbeda, setelah penguncian wilayah alias lockdown diberlakukan secara ketat hingga 10 Januari 2021. Kebijakan ini secara langsung mengimbas tradisi pasar Natal yang terkenal di negara itu. Bar dan restoran tutup, tetapi bank dan apotek masih buka.
Foto: Abdulhamid Hosbas/AA/picture alliance
Bethlehem
Acara ibadah yang diselenggarakan tengah malam pada Malam Natal di Gereja Bethlehem, yang diyakini sebagai tempat kelahiran Yesus, ditutup untuk umum di tengah penguncian virus corona. Hanya para imam yang diizinkan hadir.
Foto: Nasser Nasser/AP Photo/picture alliance
Prancis
Paduan suara di katedral Notre Dame di Paris berkumpul kembali untuk pertama kalinya setelah kebakaran yang terjadi tahun lalu hampir menghancurkan katedral bersejarah itu. Anggota paduan suara berdiri dengan tetap menjaga jarak satu sama lain untuk pagelaran konser malam Natal.
Foto: AP Photo/picture alliance
Spanyol
Sinterklas memilih untuk hadir secara online di sebagian besar wilayah Eropa tahun ini. Di Spanyol, artis Hector Fuentes dan Pilar Carrion berdandan sebagai Santa Claus dan peri merekam pesan video untuk dibagikan kepada anak-anak.
Foto: Sergio Perez/REUTERS
Denmark
16 patung perunggu yang mengelilingi patung Nilen di Kopenhagen didekorasi mengenakan masker sesuai aturan prokes pandemi corona dan dipasangi topi kurcaci berwarna merah.
Paus Fransiskus menyelenggarakan misa kecil Malam Natal karena pembatasan pandemi corona. Misa dirayakan di bagian belakang Basilika Santo Petrus, Vatican dan dimulai dua jam lebih awal untuk memungkinkan hadirin kembali ke rumah sebelum berlakunya jam malam pukul 22. (ha /as)