1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Sebut Biden Terburuk, Trump Terima Nominasi Partai Republik

19 Juli 2024

Pidato Trump di Konvensi Nasional Partai Republik dimulai dengan nada yang damai, kemudian berubah menjadi serangan terhadap pemerintahan Biden.

Kampanye pemilihan umum di Amerika Serikat - Konvensi Partai Republik
Kandidat calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, berbicara dalam Konvensi Nasional Partai Republik pada Kamis, 18 Juli 2024, di MilwaukeeFoto: Matt Rourke/AP Photo/picture alliance


Donald Trump secara resmi menerima nominasi calon presiden dari Partai Republik. Ia pun berpidato menutup Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Kamis (18/07). 

"Perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat kita harus disembuhkan,” kata mantan Presiden Amerika Serikat (AS) itu di awal pidatonya.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden untuk seluruh Amerika, bukan setengah dari Amerika, karena tidak ada kemenangan jika menang untuk setengah dari Amerika," tambahnya.

Dalam pidato selama 90 menit, Trump tampak 'keluar dari naskah' setelah beberapa menit pertama. Dia membuat berbagai janji kepada para pemilihnya termasuk “mengakhiri” krisis internasional, dan melakukan operasi deportasi terbesar dalam sejarah AS. 

Pidato penerimaan Trump menandai klimaks dan akhir dari Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) yang berlangsung selama empat hari di Milwaukee.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Trump berbicara tentang kepemimpinan Biden yang 'gagal'

Meski mulai dengan nada damai di awal pidatonya, Trump kemudian mengatakan, "di bawah pemerintahan saat ini, kita adalah negara yang sedang mengalami kemunduran."

Di luar naskah pidato yang sudah disiapkan, Trump menyebut nama Presiden Joe Biden. Sesuatu yang tidak ia rencanakan, menurut sebuah laporan.

"Jika Anda mengambil sepuluh presiden terburuk, mereka tidak akan melakukan kerusakan seperti yang dilakukan Biden," katanya.

Dia juga mengulangi klaimnya yang salah bahwa hasil pemilu 2020 'dicuri' darinya.

"Kami tidak akan pernah membiarkan hal itu terjadi lagi," tambahnya.

Trump berjanji untuk 'mengakhiri' krisis-krisis internasional

Trump juga membahas kebijakan luar negeri, bersumpah untuk "mengakhiri setiap krisis internasional yang diciptakan oleh pemerintahan saat ini."

Ia mengeklaim bahwa jika ia menjadi presiden, perang di Ukraina dan perang Israel-Hamas tidak akan terjadi.

"Saya dapat menghentikan perang dengan sebuah panggilan telepon," katanya tanpa menjelaskan lebih lanjut bagaimana caranya. 

Trump juga menuduh Biden telah kehilangan kendali atas perbatasan selatan AS.

"Kita juga mengalami krisis imigrasi ilegal, dan itu sedang terjadi saat kita duduk di sini, di arena yang indah ini. Ini adalah invasi besar-besaran di perbatasan selatan kita yang telah menyebarkan kesengsaraan, kejahatan, kemiskinan, penyakit, dan kehancuran bagi masyarakat di seluruh negeri," kata Trump.

"Saya akan mengakhiri krisis imigrasi ilegal dengan menutup perbatasan kita dan menyelesaikan pembangunan tembok," tambahnya.

Trump kembali ke tema "Amerika Serikat yang utama"Foto: Morry Gash/AP Photo/picture alliance

Trump: Kita akan mendapatkan kemenangan luar biasa

Selama empat hari, sejumlah pembicara hadir dalam konvensi ini untuk menggambarkan sosok Trump sebagai seorang penyayang keluarga dan pelayan publik yang berdedikasi, hal yang dikritik habis-habisan oleh lawan-lawannya dari Partai Demokrat.

Acara yang disiarkan di televisi ini bertujuan untuk mengambil hati para pemilih yang ragu-ragu, dan yang tidak sepenuhnya menentang tetapi tidak menyukai banyak drama.

"Saya berdiri di hadapan Anda malam ini dengan pesan kepercayaan diri, kekuatan, dan harapan. Empat bulan dari sekarang, kita akan mendapatkan kemenangan yang luar biasa, dan kita akan memulai empat tahun terhebat dalam sejarah negara kita," kata Trump.

Trump divonis bersalah pada bulan Mei 2024 atas 34 dakwaan kejahatan yang terkait dengan skema uang tutup mulut di New York. Dia masih menghadapi dakwaan dalam dua kasus lainnya, satu di pengadilan federal dan satu lagi di pengadilan negara bagian.

"Partai Demokrat harus segera berhenti mempersenjatai sistem peradilan dan melabeli lawan politik mereka sebagai musuh demokrasi," katanya.

Calon Wakil Presiden J.D. Vance (R-OH), Usha Chilukuri Vance, Tiffany Trump, Michael Boulos, Ivanka Trump, dan Jared Kushner bertepuk tangan ketika Melania Trump tiba di hari ke-4 Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum MilwaukeeFoto: Brian Snyder/REUTERS

"Terutama karena itu tidak benar. Faktanya, sayalah yang menyelamatkan demokrasi untuk rakyat negara kita," tambahnya.

Namun, para sekutu Trump sebagian besar menghindari isu-isu hukumnya selama konvensi, dan lebih berfokus pada kasus nyaris terbunuhnya Trump.

Ceritakan upaya pembunuhan

Upaya pembunuhan yang gagal terhadap mantan presiden ini menggalang dukungan dari basis pendukungnya sendiri.

"Ada darah yang mengalir di mana-mana. Namun dengan cara tertentu saya merasa sangat aman karena ada Tuhan di pihak saya,” kata Trump.

"Saya tidak seharusnya berada di sini malam ini," tambahnya.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa penembakan tersebut membuatnya mengubah pidatonya dari yang tadinya akan berisi semua serangan terhadap Presiden Biden menjadi pidato yang lebih berfokus pada upaya menyatukan negara.

"Sebagai orang Amerika, kita diikat oleh satu nasib dan takdir yang sama. Kita bangkit bersama. Atau kita akan hancur," kata Trump. 

Bangkit kembali saat Biden terpuruk

Trump dan pasangannya JD Vance akan menghadapi pasangan Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat pada pemilu 5 November 2024 mendatang.

Trump telah memimpin dukungan di beberapa negara bagian kunci, tetapi kelolosan tipisnya dari kekalahan akan memberikan angin segar menjelang pemilihan presiden.

Biden berpegang teguh pada nominasi partainya meski menghadapi tekanan tanpa henti dari para pemimpin partainya sendiri yang khawatir dia mungkin tidak dapat memenangkan pemilu setelah penampilan debatnya yang buruk.

Dalam pidatonya di negara bagian North Carolina, Kamala Harris tidak memberikan komentar mengenai krisis ini. 

Ia mengatakan bahwa seruan Trump untuk bersatu tidak akan memiliki kredibilitas yang tinggi, mengingat penolakannya untuk mengakui kekalahan dalam pemilu 2020.

"Kami terlalu sibuk memperhatikan apa yang Anda lakukan untuk mendengar apa yang Anda katakan,” katanya.

mel/hp (AP, AFP, dpa, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait