Donald Trump menilai Taiwan harus membayar jaminan keamanan yang disediakan AS dalam merespons agresi Cina. Menurutnya, militer AS tidak ubahnya "sebuah perusahaan asuransi."
Iklan
Kandidat presiden AS Donald Trump mempertanyakan ulang komitmen militer Amerika Serikat terhadap Taiwan, ketika pada hari Rabu (17/7) menuntut Taipei "harus membayar kami untuk perlindungan” terhadap Cina.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg Businessweek, Trump mengklaim dirinya sudah mengenal masyarakat Taiwan "dengan sangat baik" dan "sangat menghormati mereka," namun juga menyebutkan "mereka menguasai sekitar 100 persen indusri chip AS" dan oleh karena itu "harus membayar kami untuk pertahanan."
Dia mengatakan, dalam konteks meningkatnya ketegangan di Asia Pasifik, AS "tidak ubahnya sebuah perusahaan asuransi," buat Taiwan, yang "tidak membayar kita apapun."
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Trump menanggapi pertanyaan apakah AS akan membantu membela Taiwan jika terjadi invasi Cina.
Taiwan memisahkan diri dari Cina daratan setelah kemenangan Partai Komunis dalam Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949, yang membidani kelahiran Republik Rakyat Cina.
Namun Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya dan berjanji akan mendorong reunifikasi, bahkan dengan kekerasan jika diperlukan.
Meskipun tidak secara resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Taipei dan secara resmi hanya mengakui kedaulatan Cina, Washington terikat kesepakatan lama untuk menjamin keamanan Taiwan.
Baru-baru ini, AS mengirimkan paket bantuan militer bernilai miliaran dolar demi memperkuat pertahanan di pulau tersebut.
Insiden Penembakan Trump
Penembakan pada kampanye Donald Trump di Pennsylvania menggemparkan seluruh AS, bahkan dunia. Berikut foto-foto kejadian itu.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Saat tembakan terjadi
Suara tembakan terdengar beberapa kali saat berlangsungnya kampanye kepresidenan Donald Trump di Butler, Pennsylvania. Pasukan keamanan dengan cepat berlari ke podium, melindungi Trump dan menuntunnya turun dari podium.
Foto: Gene J. Puskar/AP Photos/picture alliance
Pasukan keamanan bergegas mengamankan lokasi
Saat serangkaian suara tembakan terdengar, Donald Trump terlihat menyentuh telinga kanannya yang terluka. Para pasukan keamanan presiden kemudian bergegas menuju ke atas panggung untuk melindungi mantan presiden AS tersebut. Pasukan keamanan itu mengerumuni Trump, sementara pasukan lainnya mengamankan lokasi kejadian.
Foto: Evan Vucci/AP Photos/picture alliance
Telinga kanan Donald Trump terluka
Setelah mengerumuni Trump, pasukan keamanan membantunya untuk berdiri. Bercak darah terlihat pada wajah sebelah kanannya. Trump mengepalkan tangannya ke arah pendukungnya, seraya meneriakkan, "lawan, lawan, lawan." Banyak dari kerumunan meneriakkan, "Amerika, Amerika."
Foto: REUTERS
Foto untuk kampanye
Setelah pasukan keamanan membantu Trump untuk berdiri, mantan presiden AS itu mengangkat kepalan tangannya ke udara. Foto itu dengan cepat beredar di media sosial. Momen itu diambil oleh fotografer AP, Evan Vucci.
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
TKP: Lokasi kampanye di Pennsylvania
Trump baru saja memulai pidato kampanyenya, saat suara tembakan terdengar. Dia sedang berbicara tentang migran. Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa, pada awalnya, suara tembakan itu terdengar seperti kembang api, tapi orang-orang kemudian mulai berteriak. "Semua orang mulai panik. Sungguh kacau," katanya
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
Massa terkejut dan ketakutan
Satu orang di antara kerumunan tewas dan dua orang lainnya terluka parah, kata petugas keamanan. Seorang dokter di tengah massa bergegas membantu salah satu korban luka. Setelahnya, dokter itu menyatakan bahwa orang itu tertembak di kepala dan mengonfirmasi kematian korban.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Seluruh dunia terkejut
"Upaya pembunuhan" menurut FBI ini menjadi berita utama di seluruh dunia. Presiden AS Joe Biden mengatakan dia merasa lega karena Trump selamat. Biden juga mengutuk serangan itu dengan mengatakan, "Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini." Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang juga berkampanye di Pennsylvania, mengecam insiden ini.
Foto: Brian Snyder/REUTERS
Joe Biden: ‘Ini memuakkan’
Usai dari Delaware, Presiden AS Joe Biden kembali ke Washington dan berbincang dengan Donald Trump, setelah Trump keluar dari rumah sakit. Biden berterima kasih kepada pasukan keamanan yang telah membawa Trump ke tempat yang aman. Biden juga mengunggah di X dengan menuliskan, "Ini memuakkan. Ini memuakkan. Ini adalah salah satu alasan mengapa kita harus menyatukan negara ini."
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Pengawalan ketat
Petugas polisi dari Pantai Rehoboth di Delaware bergegas mengamankan dan menjaga balai kota tempat Presiden AS Joe Biden berpidato setelah serangan yang terjadi pada Donald Trump, saingannya dalam Pilpres AS 2024.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
FBI: Tidak ada 'ancaman lain di luar sana'
Beberapa jam setelah insiden penembakan, tim FBI mengambil alih penyelidikan. FBI mengonfirmasi adanya upaya "percobaan pembunuhan" terhadap Trump dan pihaknya telah berhasil mengidentifikasi penembaknya. Agen Khusus FBI Kevin Rojek mengatakan bahwa para pejabat "bekerja dengan tanggap" untuk kasus ini. FBI juga meyakini "tidak ada alasan" adanya ancaman lebih lanjut.
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
Keamanan ekstra
Polisi Kota New York juga ikut berjaga-jaga di depan Trump Tower di Midtown Manhattan. Setelah meninggalkan rumah sakit, Donald Trump diperkirakan akan bermalam di kediamannya di New Jersey, menurut laporan The New York Times.
Foto: David Dee Delgado/REUTERS
Upaya pembunuhan paling serius sejak 1981
Anggota pasukan keamanan berpatroli di lokasi insiden penembakan Donald Trump di Pennsylvania. Serangan kali ini adalah upaya pembunuhan paling serius terhadap seorang presiden atau calon presiden sejak 1981, saat insiden penembakan Ronald Reagan. (kp/hp)
Foto: Brendan McDermid/REUTERS
12 foto1 | 12
Taiwan 'emban tanggung jawab lebih besar'
Soal komentar Trump, Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menyatakan, Taipei telah meningkatkan anggaran pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir.
Iklan
"Kami bersedia memikul lebih banyak tanggung jawab; kami membela diri dan memastikan keamanan kami,” katanya kepada wartawan.
"Kami juga memahami dengan jelas bahwa hubungan Taiwan-AS sangat kuat dalam beberapa tahun terakhir. Menjaga perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik adalah tanggung jawab dan tujuan kita bersama.”
Sekretaris Jenderal Partai Progresif Demokratik Taiwan Lin Yu-chang menambahkan: "Cina adalah ancaman terbesar bagi Amerika Serikat; ini adalah konsensus partai Demokrat dan Republik. Sekarang adalah era terbaik dalam hubungan Taiwan-AS."
Taiwan meningkatkan anggaran belanja militer menjadi 2,5 persen PDB, dari sebelumnya dua persen, menurut laporan Kongres AS. Untuk tahun 2024, Taipei mengumumkan anggaran pertahanan sekitar USD19,1 miliar.
Would a Trump presidency hurt German firms?
02:29
Bukan bentuk amal
Anggota Kongres dari Partai Demokrat AS Raja Krishnamoorthi, menilai komentar Donald Trump menuntut bayaran dari Taiwan sebagai sebuah "pengkhianatan."
"Ketidakmauan menjamin pertahanan Taiwan bukan satu-satunya hal yang berpotensi ilegal berdasarkan Undang-Undang Hubungan Taiwan, tetapi juga sebuah pengkhianatan terhadap nilai-nilai Amerika dan institusi demokrasi kita,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Komentar Trump sebabnya dianggap menyseatkan, karena Taiwan membeli senjata AS, bukan mendapat hibah, seperti dalam kasus Ukraina.
"Kalau melihat dukungan yang kami berikan, kerja sama keamanan selama beberapa dekade telah menjadi kesempatan bagi Taiwan membeli peralatan militer Amerika Serikat," juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, Rabu (17/7).
"Dukungan militer ini sama sekali bukan bentuk amal dari Amerika."