Trump dan Xi dipastikan akan bertemu di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan pekan depan. Pasar global bereaksi positif, saham dan minyak menguat di tengah upaya meredakan ketegangan dagang dan menjaga stabilitas ekonomi.
Presiden AS Donald Trump dijadwalkan bertemu Presiden Cina Xi Jinping di KTT APEC di Korea Selatan pekan depan untuk membahas perdagangan dan isu globalFoto: Jim Watson/Peter Klaunzer/AFP/Getty Images
Iklan
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, akan bertemu dengan Presiden Cina, Xi Jinping, minggu depan di sela-sela KTT APEC di Korea Selatan, yang akan berlangsung dari 30 Oktober hingga 1 November. Kabar kehadiran Xi Jinping di KTT APEC juga dikonfirmasi oleh kantor berita resmi Xinhua pada Jumat (24/10).
Trump sebelumnya sempat mengancam membatalkan pertemuan akibat eskalasi perang dagang, tetapi kini berharap dapat mencapai "kesepakatan tentang segalanya" dengan Xi. Pertemuan ini juga diharapkan membahas pengaruh Cina terhadap konflik global lain, termasuk perang di Ukraina.
Upaya diplomatik ini terjadi di tengah lonjakan ketegangan terbaru, termasuk pengumuman Cina terkait kontrol industri logam tanah jarang dan ancaman AS terhadap tarif 100 persen. Meski demikian, pejabat dari kedua negara menekankan pentingnya dialog dan solusi damai, dengan tujuan menjaga stabilitas ekonomi global.
Kembali Berkuasa, Trump Bikin Kebijakan Baru yang Kontroversial
Setelah dilantik kembali pada 20 Januari 2025, Donald Trump memperkenalkan kebijakan kontroversial seperti tarif tinggi, pembekuan dana internasional, hingga perubahan kebijakan luar negeri yang memicu ketegangan global.
Foto: Evan Vucci/AP Photo/picture alliance
Deportasi migran ilegal
Dalam pidato pelantikannya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan niat mendeportasi 'jutaan dan jutaan' migran ilegal. Pada minggu pertama Trump menjabat, hampir 2.400 migran ditangkap ICE, terutama yang pernah terjerat kasus hukum. Kongres AS juga telah meloloskan Lakes Riley Act, yang memungkinkan penahanan migran tanpa status sah untuk kejahatan berat dan pelanggaran ringan.
Foto: Isaac Guzman/AFP
AS mundur dari Perjanjian Paris
Pada hari pertama menjabat, Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk menarik AS dari Perjanjian Paris, yang kedua kalinya ia lakukan. Tindakan ini menuai kontroversi. "Emisi AS berperan besar dalam menentukan apakah kita bisa tetap di bawah batas 2 derajat dan 1,5 derajat," kata Laura Schäfer dari LSM lingkungan dan HAM, Germanwatch.
Foto: JIM WATSON/AFP
Hengkang dari WHO
Trump menarik Amerika Serikat keluar dari WHO. Para ahli memperingatkan langkah ini akan menghambat penanganan wabah penyakit dan masalah kesehatan global. Namun, resolusi kongres mengharuskan pemberitahuan satu tahun dan pelunasan kewajiban sehingga perintah ini baru berlaku penuh Januari 2026. Trump juga menghentikan transfer dana AS ke WHO, yang berdampak pada pendanaan organisasi tersebut.
Foto: Maksym Yemelyanov/Zoonar/picture alliance
Ganti nama Teluk Amerika
Presiden Trump menandatangani dekret untuk mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika dan mengembalikan nama Gunung Denali di Alaska menjadi McKinley. Dalam posting di X pada 27 Januari 2025, Google menyatakan akan mengikuti praktik lama untuk menerapkan perubahan nama lokasi sesuai pembaruan resmi pemerintah yang merujuk pada Geographic Names Information System (GNIS).
Foto: Roberto Schmidt/AFP/Getty Images
Rencana setop hibah dan pinjaman federal
Pada Senin (27/01), Trump menginstruksikan badan-badan federal untuk menghentikan sementara pencairan hibah dan pinjaman federal di seluruh AS. Kebijakan ini dianggap mengancam program vital seperti pendidikan, kesehatan, perumahan, dan bantuan bencana. Namun, seorang hakim federal memblokir sementara rencana tersebut beberapa menit sebelum kebijakan dijadwalkan berlaku pada Selasa (28/01) malam.
Foto: Jim Watson/AFP/Getty Images
Larang atlet transgender di olahraga perempuan
Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang atlet transgender berkompetisi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan, Rabu (05/02). Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian tindakan untuk membatasi hak LGBTQ+. Perintah ini juga menyatakan bahwa negara hanya akan mengakui dua jenis kelamin, pria dan perempuan. Sekolah yang melanggar aturan ini berisiko kehilangan dana federal.
Foto: Andres Caballero-Reynolds/AFP
Pembekuan dana USAID ke 130 negara
Keputusan Presiden Trump untuk menangguhkan dana bantuan USAID telah menghentikan proyek-proyek di sekitar 130 negara, termasuk Indonesia, berdampak dramatis pada jutaan orang dan pekerja bantuan. Trump menuduh USAID melakukan pemborosan, dengan menulis di Truth Social, "Sepertinya miliaran dolar telah dicuri di USAID.” Namun, ia tidak memberikan bukti apa pun.
Foto: Sofia Toscano/colprensa/dpa/picture alliance
Satgas DOGE untuk efisiensi
Satuan Tugas Department of Government Efficiency (DOGE) dibentuk Presiden AS Donald Trump untuk merombak sistem birokrasi federal. DOGE, yang dipimpin oleh Elon Musk, bertujuan mengurangi peraturan, pengeluaran, dan staf pemerintah. Banyak pihak mengkritik minimnya transparansi dalam perekrutan tim DOGE dan mempertanyakan jika tim tersebut telah melalui pemeriksaan terkait kesesuaian dan keamanan.
Foto: Andrew Harnik/Getty Images via AFP
Keinginan AS ambil alih Gaza
Presiden Trump mengusulkan agar AS mengambil alih Jalur Gaza. Usulan ini disampaikan saat kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke AS, Selasa (04/02). "AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami juga akan melakukan sebuah pekerjaan. Kami akan memilikinya. Dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di tempat tersebut," kata Trump.
Foto: Khalil Ramzi/REUTERS
Kenaikan tarif impor baja dan alumunium
Trump mengumumkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, berlaku Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan "membuat Amerika kaya kembali," kata dia. Namun, banyak ekonom menolak asumsi ini, dan menyatakan justru merugikan semua pihak. Tarif dimaksudkan melindungi produsen dalam negeri, tetapi industri AS masih bergantung pada impor logam, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan memicu inflasi.
Foto: IMAGO/Newscom / AdMedia
10 foto1 | 10
Seberapa signifikan pertemuan ini pada ekonomi global?
Meski digadang-gadang sebagai langkah diplomatik untuk meredakan ketegangan dagang yang telah berlangsung sepanjang tahun ini, para analis menekankan bahwa pertemuan ini lebih merupakan titik data dalam proses yang sedang berlangsung, bukan sebagai titik balik besar dalam hubungan kedua negara. Namun, jika berhasil, langkah-langkah diplomatik antara Trump dan Xi ini dapat menjadi dasar untuk meredakan ketegangan dagang yang telah mempengaruhi rantai pasok global dan investasi internasional.
Iklan
Sebelum rencana pertemuan Trump dan Xi di KTT APEC, Wakil Perdana Menteri Cina He Lifeng bertemu dengan pejabat AS di Malaysia dari 24 hingga 27 Oktober. Pertemuan ini menjadi bagian dari beberapa putaran negosiasi sebelumnya yang bertujuan menyelesaikan isu-isu penting dalam hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.
Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!
Menteri Perdagangan Cina Wang Wentao mengatakan bahwa pertemuan sebelumnya menunjukkan bahwa "Cina dan Amerika Serikat sepenuhnya bisa menemukan cara untuk menyelesaikan kekhawatiran masing-masing."
Ia menambahkan bahwa kedua negara dapat "menemukan cara yang benar untuk hidup berdampingan, dan mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi Cina-AS yang sehat, stabil, dan berkelanjutan melalui saling menghormati dan konsultasi setara."
Pertemuan di Malaysia ini dilakukan setelah percakapan telepon yang digambarkan sebagai "jujur, mendalam, dan konstruktif" antara Delegasi Cina dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent. Pertemuan sebelumnya di Jenewa, London, Stockholm, dan Madrid telah mencoba membangun kesepakatan yang lebih permanen, meskipun gencatan tarif sementara masih rapuh.
Isu-isu yang Bisa Picu Konflik AS Cina
Terutama kebijakan ekonomi Cina kerap diserang oleh Presiden AS Donald Trump. Berikut lima isu yang dapat menjadi pemicu sengketa AS Cina.
Foto: Reuters/T. Melville/M. Segar
Perdagangan Bilateral
Tema favorit Presiden AS Donald Trump adalah perdagangan bilateral AS-Cina Trump dalam pidatonya berulanghkali mengatakan, Cina akan merebut pekerjaan dari AS dan membuat negara Paman Sam itu merosot. Faktanya, Cina adalah negara pengutang terbesar bagi AS.dengan nilai lebih 1,2 trilyun US Dollar.
Foto: picture-alliance/dpa/Wang Chun
Sengketa Militer Korea Utara
Washington menuduh Beijing tidak berbuat banyak dan memainkan pengaruhnya untuk meredam ambisi militer penguasa di Pyongyang. Ujicoba terbaru misil Korut kembali menyulut nada tinggi dari Gedung Putih.
Foto: REUTERS/KCNA
Konflik Laut Cina Selatan
Dalam sengketa perebutan wilayah di Laut Cina Selatan, Amerika Serikat mendukung sejumlah negara yang berkonflik dengan Cina. Washington menuduh Beijing mencaplok kawasan kepulauan di Laut Cina Selatan untuk dijadikan pangkalan militer.
Foto: Reuters/ARMS Courtesy CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe
Status Taiwan
Pemerintah di Beijing menegaskan sikap politiknya mengenai Taiwan yang disebut provinsinya yang membelot. Sebaliknya Washington mendukung independensi "Formosa" dari cengkraman Cina. AS baru-baru ini memasok persenjataan modern ke Taipeh yang dijawab dengan pengarahan rudal Cina ke Taiwan.
Foto: Reuters/T. Sue
Perlindungan Iklim dan Pemanasan Global
Cina belum lama ini melakukan manuver politik cantik, dengan meratifikasi konvensi perlindungan iklim Paris. Sementara Donald Trump dalam pesan twitter menuduh Cina memainkan isu pemanasan global untuk membuat manufaktur AS tidak kompetitif.
Foto: Getty Images/L. Schulze
5 foto1 | 5
Pasar saham dan minyak global bereaksi positif
Para pedagang saham menyambut kabar pertemuan ini dengan antusias, dengan ketiga indeks utama Wall Street ditutup menguat signifikan dan mendekati rekor. Asia pun menunjukkan penguatan: Tokyo naik lebih dari satu persen, sementara Hong Kong, Shanghai, Seoul, Singapura, Bangkok, dan Indonesia berada di wilayah positif, meski Sydney, Manila, dan Mumbai turun. London, Paris, dan Frankfurt juga dibuka dengan penguatan.
Perusahaan teknologi kembali menjadi salah satu sektor terbaik, didorong oleh perkiraan pendapatan yang kuat dari Intel Corp.
Harga minyak sedikit menurun setelah melonjak sekitar delapan persen minggu ini menyusul keputusan Trump menargetkan Rosneft dan Lukoil, karena pembicaraan damainya dengan Presiden Vladimir Putin "tidak ke mana-mana". Langkah ini diikuti putaran tindakan baru dari Uni Eropa saat para pemimpin mencoba menekan Moskow mengakhiri invasi tiga setengah tahun ke Ukraina.
Pertemuan Trump dan Xi di KTT APEC berlangsung di tengah ketegangan dagang, setelah kedua pihak sempat saling mengancam dengan tarif dan pembatasan perdaganganFoto: Brendan Smialowski/AFP/Getty Images
Menurut analis industri, kedua perusahaan tersebut menyumbang sedikit lebih dari setengah produksi minyak Rusia, dan keduanya juga memproduksi gas alam. Para pengamat memperingatkan bahwa meskipun langkah ini bisa menyebabkan pasar minyak mentah defisit tahun depan, dampaknya tergantung efektivitas pelaksanaan sanksi.
Ray Attrill dari National Australia Bank menekankan, "Melihat adalah mempercayai di sini. Meskipun berita ini membuat harga Brent naik dari $63 menjadi $66 per barel, dan dari $61 di awal minggu, kenyataannya kemungkinan besar minyak Rusia akan tetap diekspor dalam jumlah hampir sama seperti sekarang melalui jalur yang berliku-liku dan dengan penyamaran yang rumit."
Investor kini sangat menantikan rilis data harga konsumen AS yang sempat tertunda akibat penutupan pemerintah di Washington. Meskipun data ini akan dipantau ketat untuk implikasinya terhadap kebijakan Federal Reserve, pasar secara luas memperkirakan bank sentral akan menurunkan suku bunga lagi saat rapat minggu depan.