1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tsipras: Pemerintahan Baru Yunani Terbentuk

13 Mei 2012

Menurut ketua partai radikal kiri Syriza, pembicaraan krisis yang dimediasi Presiden Papoulias hasilkan pemerintahan baru di Athena.

epa03216988 President of Republic Karolos Papoulias (R) meets with the three political leaders that received exploratory mandates last week; New Democracy leader Antonis Samaras (C), leftist SYRIZA's leader Alexis Tsipras (not pictured) and PASOK leader Evangelos Venizelos (L), in Athens, Greece, 13 May 2012. Later on, Papoulias will meet in private with the rest of the party leaders elected to Parliament in last general election, namely, Independent Greeks party leader Panos Kammenos, Communist Party GS Aleka Papariga, Chryssi Avghi leader Nikos Mihaloliakos and the leader of the Democratic Left, Fotis Kouvelis in a last-ditch attempt to create a coalition government. EPA/ORESTIS PANAGIOTOU
Pembicaraan krisis pembentukan pemerintahan YunaniFoto: picture-alliance/dpa

Pembicaraan krisis yang dilakukan untuk pembentukan pemerintahan di Yunani, menurut partai radikal kiri Syriza menghasilkan kesepakatan. Tiga partai sepakat selama dua tahun membentuk pemerintahan dan melanjutkan haluan penghematan yang diminta kreditor internasional. Demikian dikatakan ketua partai Syriza Alexis Tsipras Minggu (13/05). Ketiga partai itu secara keseluruhan meraih suara mayoritas 168 mandat dari 300 total mandat di parlemen Yunani.

Alexis Tsipras (kiri) saat bertemu dengan Presiden PapouliasFoto: AP

Koalisi pemerintahan tersebut diduga terdiri dari Partai Konservatif Nea Dimokratia (108 mandat), partai sosialis Pasok (41 mandat) dan partai demokrat kiri Dimar dengan 19 mandat.

Ketua-ketua partai yang memperoleh suara terbanyak dari pemilu satu pekan lalu (06/05), hari Minggu (13/05) pagi melakukan pembicaraan bersama dengan Presiden Karolos Papoulias. Siang harinya Presiden Yunani Papoulias juga berbicara dengan ketua partai-partai yang lebih kecil, termasuk diantaranya partai demokrat kiri Dimar.

DK/afp

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait