1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tugas Berat Angela Merkel di Inggris

Kitty Logan27 Februari 2014

Kanselir Jerman Angela Merkel membawa tugas berat dalam kunjungannya ke Inggris. Merkel ingin mempromosikan Uni Eropa kepada warga Inggris yang makin pesimis pada politik Eropa.

Foto: REUTERS

Kedatangan Kanselir Jerman Angela Merkel di London hari Kamis (27/02) mendapat sambutan luas di media. Bagi Merkel, ini merupakan suatu kehormatan tersendiri, karena ia diundang untuk berpidato di hadapan parlemen Inggris. Setelah itu, ia melakukan pertemuan dengan Ratu Elizabeth.

Merkel juga melakukan pertemuan khusus dengan Perdana Menteri David Cameron dan pimpinan oposisi David Milliband. Bagi masyarakat Inggris, Merkel memainkan peran penting di Eropa. Menurut jajak pendapat yang dirilis oleh YouGov, 59 persen warga Inggris punya kesan positif terhadap Jerman.

Tapi Merkel juga mengemban tugas berat untuk mempromosikan Uni Eropa. Karena makin banyak warga Inggris yang menolak kebijakan Uni Eropa dan setuju kalau negaranya keluar dari Uni Eropa. PM Inggris David Cameron berjanji akan menggelar referendum tentang keanggotaan Inggris tahun 2017.

Makin pesimis

Menghadapi pemilu tahun 2015, kepercayaan warga Inggris pada Uni Eropa makin tipis. Partai anti Uni Eropa, UK Independence Party (UKIP) mendapat dukungan makin luas. Ini membuat posisi PM David Cameron makin tertekan. Baru-baru ini ia mengusulkan agar Inggris membatasi migrasi dari negara Uni Eropa yang miskin, seperti Bulgaria dan Romania.

Anggota parlemen Inggris Jon Redwodd menerangkan: "Pemilih Inggris ingin melakukan reformasi di banyak bidang. Mereka ingin energi lebih murah, perlindungan lebih baik terhadap banjir, pengamanan perbatasan, kelonggaran untuk usaha kecil. Di semua bidang ini, pemerintah Inggris diblokade oleh berbagai aturan Uni Eropa."

Redwood adalah anggota Partai Konservatif pimpinan Cameron. Bersama-sama dengan beberapa rekannya, ia menulis surat terbuka kepada Merkel. "Inggris tentu mendukung Jerman yang ingin melakukan reformasi di Uni Eropa. Kami tidak ingin menghalangi jalan Anda (Jerman) untuk memberlakukan kebijakan ekonomi yang lebih ketat di zona Euro. Tapi kami ingin bergerak ke arah lain, dan ingin melindungi kepentingan kami sebagai negara ekonomi yang independen", demikian disebutkan dalam surat terbuka itu.

Tantangan bagi Merkel

Kanselir Merkel ingin ada kebijakan ekonomi dan pengawasan keuangan yang lebih ketat di Eropa. Ini penting untuk memulihkan kembali perekonomian di zona Euro. "Bagi Merkel, pertanyaannya adalah, sejauh mana perkembangan politik di Inggris bisa menghambat Uni Eropa. Bagi Merkel, penting untuk memulihkan kawasan Euro. Jerman tidak punya kepentingan besar untuk membantu Cameron menyenangkan kelompok yang skeptis terhadap Eropa", kata Almut Moeller dari Komisi Luar Negeri Jerman.

Tapi Moeller mengatakan, Kanselir Jerman harus pintar memainkan diplomasi di London, jika ingin mencapai tujuannya. "Yang penting adalah, bagaimana memilih formulasi yang tepat dalam pidato di depan parlemen Inggris. Tidak mungkin mengabaikan suara-suara kritis. Jadi Merkel juga harus merespon debat yang muncul (di Inggris)."

Bagaimanapun, Jerman harus berusaha meyakinkan Inggris agar tidak keluar dari Uni Eropa. "Ada hubungan tradisional yang erat antara Inggris dan Jerman. Tentu saja, kalau sebuah negara, yang merupakan ekonomi ketiga terbesar, keluar (dari Uni Eropa), ini akan punya dampak besar bagi seluruh Uni Eropa," kata Moeller.

Perdebatan di Inggris tentang perlu atau tidak negara itu bertahan di Uni Eropa, akan terus berlangsung, juga setelah Kanselir Angela Merkel pergi dari London.

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait