Kini Turki ingin dunia menyebutnya sebagai Türkiye. Ada sejumlah negara yang juga mengubah nama mereka, apa saja alasannya? Terkadang isu politis hingga latar belakang sejarah dan ‘branding’ menjadi alasannya.
Iklan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan pada Rabu (01/06) bahwa Türkiye akan mengganti nama negara Turki, kapan pun negara itu disebut.
"Türkiye adalah representasi dan ekspresi terbaik dari budaya, peradaban, dan nilai-nilai rakyat Turki," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Desember 2021 ketika pemerintahnya merilis memo tentang perubahan nama.
Rebranding itu mungkin dilakukan sebagai bentuk kekesalan Erdogan atas asosiasi yang tidak menarik terkait nama negaranya dengan kalkun (yang dalam bahasa Inggris disebut Turkey). Ketika peran geopolitik negara itu tumbuh, Turki menjadi lebih sadar citra dan kepekaan Erdogan tentang bagaimana rasa nasionalisme di negara itu.
Belanda
Pemerintah Belanda pun merombak citranya dengan membuang nama Holland. Pada 2020, para pengusaha, dewan pariwisata, dan pemerintah pusat semuanya menyebut negara itu sebagai ‘the Netherlands'. Kini nama Holland Utara dan Holland Selatan hanyalah dua dari 12 provinsi di negara Eropa itu.
Kota Ikonis Eropa: Amsterdam
Amsterdam jadi tujuan wisata utama jutaan turis setiap tahunnya. DW Travel mengajak Anda mengunjungi kota ikonis di Belanda ini. Berikut tips dan daftar destinasi yang wajib dikunjungi di Amsterdam.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Destinasi populer: Rijksmuseum
Museum nasional Belanda ini dibangun lebih dari 200 tahun yang lalu dan menyimpan karya-karya beberapa pelukis paling terkenal di negara itu. Selain lukisan terkenal "The Night Watch" karya Rembrandt, museum ini juga memamerkan berbagai karya Vermeer, van Dyck dan Jan Steen. Museum juga menampilkan banyak koleksi gambar, foto dan cetakan, serta benda-benda antik dari sejarah Belanda.
Foto: Paulo Amorim/NurPhoto/picture alliance
Wajib dikunjungi: Anne Frank House
Remaja Yahudi Anne Frank, yang terkenal setelah meninggal, karena buku hariannya saat bersembunyi bersama keluarganya di gedung di jalan Prinsengracht 263-267 selama PD II. Pada bulan Agustus 1944 mereka ditemukan dan ditangkap oleh Nazi. Rumah itu sekarang menjadi museum dan memungkinkan pengunjung untuk mempelajari lebih lanjut tentang buku harian Anne Frank dan bagaimana keluarganya tinggal.
Foto: Daniel Kalker/picture alliance
Bersepeda di Taman Vondel
Dibuka pada tahun 1865, Taman Vondel merupakan taman terbesar di Amsterdam. Ini adalah tempat yang ideal untuk dijelajahi dengan sepeda atau berjalan kaki. Ada banyak penjelajahan yang bisa dilakukan di ruang hijau seluas 120 hektare ini. Di taman ini kerap diselenggarakan konser gratis di teater terbuka atau di paviliun musik.
Foto: Koen van Weel/ANP/picture alliance
Berjalan-jalan di kawasan kota tua
Berjalan-jalan santai di sekitar kota tua Amsterdam adalah suatu keharusan. Sangat mudah untuk melihat mengapa kawasan itu dinobatkan sebagai situs Warisan Dunia UNESCO: banyak bangunan bersejarah berjajar di jalan-jalan sempit menghadap kanal. Secara keseluruhan, kota ini memiliki sekitar 160 kanal. Jangan lewatkan Bloemenmarkt (Pasar Bunga) di kanal Singel, Bethanienstraat, dan Groenburgwal.
Foto: Moritz Wolf/imageBROKER/picture alliance
Berlayar mengarungi kanal
Jika Anda ingin melihat kanal dan bangunan bersejarah kota dari sudut yang berbeda, berlayar di kanal adalah cara yang tepat. Ada alasan mengapa Amsterdam disebut "Venesia dari Utara." Kota ini memiliki 100 kilometer grachten (kanal), sekitar 90 pulau, dan 1.500 jembatan. "Grachtengordel" adalah sabuk kanal yang dibangun pada abad ke-17 di sekitar kota tua.
Foto: Moritz Wolf/imageBROKER/picture alliance
Sebuah gereja di red light district
"Gereja tua" atau "oude kerk" dalam bahasa Belanda, yang berasal dari abad ke-13 dan merupakan bangunan tertua di pusat kota ini adalah gereja terpenting di kota itu. Tidak hanya arsitekturnya yang luar biasa, lokasinya juga: ia berdiri di tengah red light district yang terkenal. Dari rumah bordil hingga toko seks, "Rossebuurt", begitu penduduk setempat menyebut lingkungan itu, terkenal di dunia.
Foto: Peter Dejong/AP Photo/picture alliance
Wisata kuliner: ikan herring
Ikan segar adalah makanan pokok masakan Belanda dan dapat ditemukan di sekitar kota. Cobalah "Hollandse Nieuwe," atau ikan herring yang diasinkan dengan bawang merah dan timun, atau "broodje haring," sandwich dingin dengan ikan herring mentah yang diawetkan dengan garam, acar, dan bawang bombay dalam roti. Jika ikan herring mentah bukan pilihan Anda, Anda mungkin lebih suka ikan putih kibbeling.
Foto: Remko de Waal/ANP/picture alliance
Tempat nongkrong asyik: De Pijp
Bekas lingkungan kelas pekerja sekarang menjadi kawasan trendi yang telah menarik banyak pelajar, seniman, dan orang-orang dari seluruh dunia. Dengan lorong-lorongnya, berbagai restoran, dan Taman Sarphati yang cantik, ada alasan mengapa De Pijp populer. Pastikan untuk mengunjungi pasar "Alber Cuypstraat", buka setiap hari kecuali hari Minggu. Sekitar 300 kiosnya menawarkan segalanya.
Foto: Robin Van Lonkhuijsen/ANP/picture alliance
Pecinta seni? Dermaga NDSM jawabannya
Feri gratis membawa Anda ke lokasi dermaga NDSM di mana kawasan para seniman dengan bar, galeri, dan seni jalanan berada. Selain konser dan festival yang diadakan di sana, pasar loak terbesar di Eropa, IJ-Hallen, berlangsung selama satu akhir pekan dalam sebulan. Dengan barang antik, pakaian vintage, dan segala sesuatu di antaranya, Anda pasti akan menemukan sesuatu di 750 kiosnya.
Mungkin tempat paling populer untuk melihat Amsterdam dari atas adalah dari atas Menara A'DAM. Terletak di seberang teluk IJ yang memisahkan dua bagian kota, skybar dan dek pengintai menawarkan pemandangan kota tua kota yang indah. Ini juga merupakan rumah bagi ayunan tertinggi di dunia: pada ketinggian 100 meter, ayunan itu menggantung di tepi gedung, memikat pecandu adrenalin. (Ed: rap/)
Foto: Micha Korb/pressefoto_korb/picture alliance
10 foto1 | 10
Perubahan nama merupakan bagian dari dorongan untuk menjauhkan diri dari asosiasi penggunaan narkoba dan prostitusi legal, faktor penarik bagi turis asing berkunjung ke Amsterdam, yang terletak di provinsi North Holland.
Namun, hingga saat ini badan pariwisata Belanda masih menggunakan domain Holland.com untuk situs resminya.
Makedonia Utara
Pada tahun 2019, Republik Makedonia (atau dikenal sebagai bekas Republik Yugoslavia Makedonia) secara resmi menjadi Republik Makedonia Utara. Berbeda dengan beberapa perubahan nama negara lain, motivasi dalam hal ini adalah politis.
Makedonia Utara berusaha meningkatkan hubungan dengan Yunani, dengan tujuan bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Yunani telah lama memperdebatkan penggunaan nama Makedonia, karena nama itu merupakan nama wilayah geografis di Yunani. Makedonia juga merupakan kerajaan Yunani kuno. Sengketa penamaan bahkan berkontribusi pada ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Yunani lebih suka negara Balkan itu melepaskan semua penggunaan istilah dan mengusulkan nama "Republik Vardar" atau "Republik Skopje" sebagai gantinya. Namun, setelah negosiasi panjang, nama Makedonia Utara, dengan nama bahasa resminya dan warganya tetap Makedonia.
Iklan
Eswatini
Pada April 2018, Raja Mswati III mengganti nama Swaziland menjadi Eswatini, menandai upaya negara itu membebaskan diri dari masa kolonial. Sejumlah informasi menyebut bahwa Raja Mswati III tidak menyukai nama Swaziland karena kerap dianggap mirip dan membingungkan dengan nama Swiss (Inggris: Switzerland).
Diumumkan pada peringatan 50 tahun pembentukan negara Afrika, Eswatini - nama prakolonial negara itu - berarti "tanah Swazis" dalam bahasa mereka.
Czechia
Lagi-lagi isu rebranding menjadi alasan di balik perubahan nama negara di Eropa tengah, Republik Ceko. Pada tahun 2016, pemerintah Ceko secara resmi mengubah namanya menjadi Czechia, bersama dengan rekomendasi untuk mempromosikan versi pendek ini dalam konteks internasional.
Sama seperti nama resmi Prancis adalah Republik Prancis, Republik Ceko bisa jadi Czechia. Selain itu, nama Czechia adalah nama yang lebih mudah untuk dilampirkan ke produk.
Berkunjung ke Praha dan Simbol Terpenting Kota
03:56
Meskipun Uni Eropa, PBB, dan beberapa perusahaan besar menyebutnya sebagai Czechia, nama tersebut belum cukup dikenal secara internasional. Salah satu alasannya adalah bahwa Czechia terlalu mirip dengan Chechnya, sebuah republik Rusia di Kaukasus.
Pada tahun 2020, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa dia sama sekali tidak menyukai nama Czechia.
Cabo Verde
Negara kepulauan yang terletak di Samudra Atlantik sekitar 700 kilometer di lepas pantai Senegal ini mengajukan permintaan resmi untuk perubahan nama pada 2013.
Sebelumnya negara ini disebut Tanjung Verde, sebagian modifikasi nama dari bahasa Portugis asli "cabo verde" yang berarti "jubah hijau". Meskipun bukan sebuah tanjung, kepulauan ini terletak tepat di luar titik paling barat benua Afrika.
Alasan praktis juga melatarbelakangi perubahan nama ini. Menteri Kebudayaan saat itu mengatakan negara itu mencari nama standar yang tidak perlu diterjemahkan ke dalam bahasa lain. Dia menambahkan bahwa dia berharap Cabo Verde akan memunculkan asosiasi positif dengan matahari, laut, dan orang-orang yang bahagia.
Sri Lanka
Seperti Eswatini, Sri Lanka mengubah namanya untuk melepaskan diri dari asosiasi kolonial.
Meskipun perubahan nama resmi dilakukan pada tahun 1972 ketika merdeka dari kekuasaan Inggris, baru pada tahun 2011 Sri Lanka secara resmi menghapus nama kolonial lama Ceylon dari penggunaan pemerintah. Namun, label Teh Ceylon yang populer dari negara itu tetap ada.