Usai dikucilkan sejak pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi, kini putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, kembali melakukan tur di Eropa dan disambut layaknya teman lama. Laporan Bernd Riegert di Brussel.
Iklan
Putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyudahi rangkaian kunjungannya di Eropa di kediaman pribadinya sendiri di Prancis, Château Louis XIV, sebuah istana mewah di luar ibu kota Paris.
Pada Jumat (29/07) malam, dia bertemu dengan Presiden Emmanuel Macron di Istana Élysée, yang terlihat bersahaja dibandingkan Château sang pangeran, yang dibeli seharga 275 juta Euro tujuh tahun lalu.
Pewaris tahta negeri terkaya di Teluk Persia itu tampil murah hati pada stasiun pertama lawatannya di Yunani. Kepada Perdana Menteri Kyriakos MItsotakis, dia memperkenalkan rencana menjadikan negeri kepulauan itu sebagai pusat distribusi energi Hidrogen.
"Saya yakin, kita memilliki banyak peluang historis yang akan kita gunakan hari ini,” kata bin Salman di Atena. Melalui kabel bawah laut, Yunani dan Eropa Selatan akan mendapat pasokan "energi terbarukan yang jauh lebih murah,” imbuhnya.
"Kerjasama baru ini bisa mengubah tatanan energi di kedua pihak,” lanjut bin Salman yang segera diamini tuan rumah. Pasalnya suplai energi tambahan bagi Eropa yang sedang mengalami krisis gas saat ini dinilai krusial.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Politik dahulukan moral
Lawatannya ke Uni Eropa merupakan yang pertama sejak Oktober 2018, ketika wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, dibunuh secara brutal di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Dinas rahasia Eropa dan AS sepakat menuduh bin Salman sebagai dalang pembunuhan. Sejak itu, dia dijauhi pemerintahan negara-negara barat.
Sebab itu pula Uni Eropa tidak jengah menyambut penguasa monarki absolut di Saudi. "Kunjungan kenegaraan di Uni Eropa adalah bagian alami dari hubungan kita yang terus dikaji dan dikembangkan,” kata Peter Stano, juru bicara Komisi Luar Negeri Uni Eropa, Kamis (28/07).
"Uni Eropa berkepentingan memperkuat relasi dengan Arab Saudi di semua sektor, terutama energi dan energi terbarukan,” imbuhnya lagi. Menurutnya, pendekatan serupa berlaku untuk semua negara di Teluk Persia. "Hubungan ini menguntungkan bagi kedua pihak.”
Di sisi lain, Komisi Eropa tetap bersikukuh menuntut penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Khashoggi. "Kami mengharapkan penyelidikan menyeluruh, kejelasan dan pertanggungjawban dalam kasus ini,” kata Peter Stano, yang mengaku sudah memulai "dialog HAM” dengan pemerintah di Riyadh.
Kritik atas tur bin Salman di Eropa
Buat organisasi HAM, Amnesty International, pernyataan Stano tidak cukup. "Saya tetap melihat kunjungan Mohammed bin Salman sangat mengkhawatirkan,” kata Agnes Callamard, Sekretaris Jendral Amnesty, kepada kantor berita AFP.
"Kunjungan bin Salman di Prancis dan Presiden AS Joe Biden di Arab Saudi tidak mengubah fakta bahwa bin Salman tidak lain adalah seorang pembunuh,” imbuhnya.
Jika empat tahun silam ada banyak politisi Barat yang menyerukan boikot terhadap Saudi, kata Callamard, kini, mereka ingin memulihkan status bin Salman, tanpa mengindahkan lagi rasa keadilan.
Callamard pernah menyelidiki kasus pembunuhan Khashoggi saat bekerja sebagai penyidik spesial PBB. Dia pun sampai pada kesimpulan yang sama, bahwa pembunuhan diperintahkan langsung oleh bin Salman. Tuduhan itu dibantah sang pangeran hingga kini. Dia sebaliknya menyalahkan oknum dinas rahasia yang bertindak atas inisiatif sendiri.
Jawabannya itu diragukan, mengingat puluhan jurnalis yang masih mendekam di penjara-penjara Saudi saat ini. Termasuk di antaranya adalah blogger terkenal Saudi, Raif Badawi, yang akhirnya dibebaskan Maret silam, tapi masih dicekal untuk tidak ke luar negeri.