1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Bombardir ISIS di Utara Suriah

23 Agustus 2016

Turki membalas serangan Islamic State dengan menembakkan senjata artileri ke kota Jarablus di utara Suriah. Pemerintah di Ankara bersumpah akan membasmi IS dari wilayah perbatasan.

Türkei Grenze Syrien Militär Bodentruppen Panzerverband
Militer Turki di perbatasan SuriahFoto: picture-alliance/AA/O. Kizil

Militer Turki membalas tembakan mortir dari Suriah dengan menembakan 40 peluru artileri terhadap empat target milik Islamic State di utara Suriah. Sebelumnya sebanyak dua tembakan mortir menghantam kota Karkamis dan menimbulkan kerugian materil.

Karkamis berbatasan dengan kota Suriah Jarablus yang dikuasai Islamic State. Saat ini kota tersebut tengah dikepung oleh kelompok pemberontak dukungan Turki. Jika berhasil, langkah itu akan membatasi ruang gerak kaum Kurdi di Suriah, tutur seorang komandan senior pemberontak kepada kantor berita Anadolu.

Senin lalu militer Turki telah lebih dulu melancarkan serangan artileri terhadap Islamic State dan kelompok bersenjata Kurdi dukungan AS, YPG di utara Suriah. Langkah itu diambil setelah aksi bom bunuh diri di sebuah pesta pernikahan sebuah keluarga Kurdi yang membunuh sedikitnya 54 orang, 22 diantaranya anak-anak.

Kendati belum ada klaim resmi, pemerintah di Ankara bersumpah akan "membasmi" Islamic State dari wilayah perbatasan. Presiden Recep Tayyip Erdogan awalnya mengatakan pelaku merupakan anak-anak di bawah umur.

Peta perang di Suriah hingga Februari silam

Namun pernyataan tersebut dibantah oleh Perdana Menteri Binali Yildirim. Menurutnya pelaku bisa jadi "anak-anak atau orang dewasa. Sejauh ini belum ada bukti apapun." Yildirim mengatakan pernyataan Erdogan merupakan "perkiraan" yang berdasar pada keterangan saksi mata.

Serangan bom bunuh diri terhadap komunitas Kurdi di Gaziantep terjadi setelah kelompok milisi Kurdi di Suriah merebut kota Manbij dari tangan Islamic State. "Bisa jadi serangan itu untuk menghukum PYD," kata Nihat Ali Ozcan, pakar terorisme di Ankara.

PYD adalah partai politik Kurdi di Suriah yang berafiliasi dengan kelompok bersenjata YPG. Tapi Turki menganggap PYD sebagai kelompok teroris, mereka didukung AS dalam perang melawan Islamic State.

rzn/yf (ap,rtr)



Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait