Turki kewalahan menghadapi luapan teror dari Suriah. Aksi bom bunuh diri di bandara Atatürk adalah serangan teror ke 50 yang melanda negeri dua benua itu tahun ini. Penduduk mulai kehabisan sabar terhadap pemerintah
Iklan
"Tidak ada bedanya siapapun yang bertanggungjawab atas serangan ini," kata Ece Kapan kepada mingguan Jerman, Spiegel. Perempuan Turki berusia 24 tahun itu baru saja melayat saudaranya yang tewas dalam serangan bom di bandar udara Atatürk, Istanbul. "Pemerintah toh tidak bisa melindungi kami," pungkasnya.
Soal siapa dalang serangan yang menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai 250 itu hingga kini masih misteri. Sejumlah agen rahasia barat seperti CIA dan BND mengklaim teror di Istanbul mengandung jejak Islamic State.
Namun buat banyak penduduk tidak lagi penting siapa yang menyebar teror. "Di negeri ini anak-anak tewas dan tidak ada yang peduli," tukas Esra Mutlu. Putrinya yang berusia 18 tahun kehilangan tiga orang teman pada malam jahanam itu.
Pemerintah Ankara terkesan kewalahan membendung teror yang meluap dari Suriah. Geliat teror terutama makin marak sejak Turki menggelar operasi militer terhadap kaum Kurdi di utara Suriah dan Irak. Sepanjang tahun ini Turki telah mengalami 50 serangan teror. Cuma Irak yang mencatat lebih banyak insiden ketimbang negeri dua benua itu.
Setelah serangan di bandara Atatürk Dewan Televisi dan Radio menerapkan larangan kepada semua media untuk melaporkan insiden tersebut. Yang dimaksud adalah semua bentuk "berita, wawancara dan gambar dari lokasi ledakan di media cetak, visual dan internet," tulis media-media oposisi.
Sementara itu kepolisian mulai membeberkan rencana pelaku Teror di Istanbul. Menurut laporan terakhir salah seorang pelaku sengaja meledakkan diri di pintu utama bandara untuk memicu panik. Dengan begitu pelaku kedua bisa leluasa masuk ke terminal keberangkatan.
Sementara pelaku ketiga meledakkan diri di luar gedung bandara. Polisi meyakini ia mengincar penumpang yang berusaha melarikan diri.
Pemerintah Turki sendiri membantah tuduhan minimnya pengamanan bandara. "Tidak ada celah keamanan, baik di terminal keberangkatan atau kedatangan," tukas Perdana Menteri Binali Yildirim, Rabu (29/6)
Serangan Bom Yang Koyak Turki
Turki awali tahun 2016 dengan diserang bom bunuh diri. Puluhan tewas. Inilah rangkaian serangan teror yang terus melanda Turki di tahun-tahun belakangan. Pemicunya, Ankara berperang lawan ISIS dan masalah etnis Kurdi.
Foto: Reuters
Gaziantep, 20 Agustus 2016
Serangan bunuh diri sebabkan sedikitnya 54 orang tewas. Serangan bom di tengah pesta pernikahan itu dilakukan seorang bocah yang berusia antara 12 dan 14 tahun. Menurut indikasi yang ditemukan, serangan didalangi kelompok teroris Islamic State atau ISIS. Sebagian besar korban tewas adalah anak-anak dan remaja, dan semuanya orang Kurdi. Serangan ini adalah yang ketiga di Gaziantep sejak awal 2016.
Foto: Getty Images/AFP/A. Deep
Istanbul Januari 2016
Puluhan tewas dan luka-luka akibat sebuah serangan bom bunuh diri di kawasan Sultanahmet yang dipenuhi turis di Istanbul. Kebanyakan korban adalah turis dari Jerman. Tersangka pelakunya, seorang pemuda warga Suriah anggota Islamic State-ISIS.
Foto: Reuters/K. Aslan
Ankara Oktober 2015
Dua serangan bom bunuh diri menarget demonstran pro Kurdi dan aktivis kiri di ibukota Ankara menewaskan 103 orang dan melukai 500 lainnya. Pemerintah di bawah presiden Recep Tayyip Erdogan menuding ISIS sebagai pelaku serangan bom paling maut di Turki ini. Foto jenazah puluhan korban ditutupi poster partai pro-Kurdi.
Foto: Getty Images/AFP/A. Altan
Suruc Juli 2015
Serangan bom bunuh diri menerpa kota Suruc di selatan Turki dekat perbatasan ke Suriah. 34 orang tewas dan lebih 100 cedera. Para pemuda etnis Kurdi yang tewas sedang menggelar aksi untuk bantuan ke kota Kobane di Suriah. Pemerintah di Ankara menuding Islamic State bertangggung jawab untuk serangan maut ini. Foto: polisi amankan lokasi jenazah korban yang ditutupi koran.
Foto: picture alliance/ZUMA Press/M. Macit
Reyhanli Mei 2013
Dua serangan bom mobil di kota Reyhanli yang dekat ke perbatasan Suriah menewaskan sedikitnya 52 orang dan melukai puluhan lainnya. Pemerintah Turki menuding kelompok militan pro rezim Assad di Damaskus sebagai pelaku serangan maut ini.
Foto: picture-alliance/dpa
Reyhanli Februari 2013
Beberapa bulan sebelumnya, Reyhanli juga mencatat peristiwa tragis ledakan bom. Sebuah Minibus meledak hanya beberapa meter menjelang kawasan penyangga di pintu perbatasan Civelgozu Turki menuju ke Suriah. 17 orang tewas dan puluhan lain cedera akibat ledakan ini.