1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
TerorismeTurki

Turki Salahkan PKK Kurdi atas Ledakan Bom di Istanbul

14 November 2022

Wapres Turki menduga ledakan bom di Istanbul pada Minggu (13/11) dilakukan oleh seorang perempuan. Sementara Mendagri Turki mengatakan pelaku yang merencanakan serangan mematikan itu telah ditangkap.

Suasana TKP ledakan bom di Istanbul, Turki
Suasana TKP ledakan bom di Istanbul, TurkiFoto: Kemal Aslan/REUTERS

Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengklaim bahwa kelompok Partai Pekerja Kurdistan (PKK) adalah otak di balik ledakan mematikan pada Minggu (13/11) di Istanbul. Pelaku yang merencanakan serangan menurutnya juga telah ditangkap.

"Menurut temuan kami, organisasi teroris PKK yang bertanggung jawab,” kata Solyu kepada kantor berita negara Anadolu, Senin (14/11).

Sedikitnya enam orang tewas dan 81 lainnya luka-luka akibat pengeboman itu, demikian menurut keterangan dari otoritas Turki.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan ledakan itu adalah sebuah "serangan keji.”

"Akan salah kalau saya bilang ini mutlak serangan teroris, tapi perkembangan awal dan intelijen awal dari gubernur saya mengatakan bahwa ini tercium seperti aksi terorisme,” katanya dalam sebuah konferensi pers.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay bahkan menduga bahwa ledakan itu adalah "serangan teroris” yang tampaknya dilakukan oleh seorang perempuan.

Ledakan bom guncang Jalan Istiklal

Laporan media Turki mengindikasikan ledakan itu terjadi pada pukul 16:20 waktu setempat. Video yang diunggah secara online memperlihatkan kepanikan warga berlari ketakutan sesaat setelah ledakan terjadi.

"Saya berada sekitar 50-55 meter jauhnya, tiba-tiba terdengar suara ledakan. Saya melihat tiga empat orang tergeletak di tanah,” kata saksi mata Cemal Denizci, 57 tahun, kepada kantor berita AFP.

Jalan Istiklal yang melintasi distrik pusat Beyoglu adalah rumah bagi banyak warga asing dan merupakan area yang sering dikunjungi oleh turis.

Ledakan bom bunuh diri juga sempat terjadi di Istiklal pada tahun 2016, menewaskan empat orang dan melukai 39 orang lainnya.

Jalan Istiklal di Istanbul ramai dikunjungi oleh turisFoto: Yasin Akgul/AFP

"Kami bersama Turki”

Merespons insiden ini, Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan. "Doa saya untuk para korban dan keluarga, dan harapan saya atas pemulihan bagi semua yang terluka,” tulis Steinmeier, Minggu (13/1), menurut pernyataan dari kantornya.

"Di momen yang mengejutkan ini, kami bersama warga Istanbul dan rakyat Turki,” tambahnya.

AS juga sampaikan belasungkawanya kepada Turki dan berjanji akan bahu membahu bersama Turki dalam memerangi terorisme.

"Doa kami bersama mereka yang terluka dan duka cita yang mendalam kami sampaikan bagi mereka yang kehilangan orang-orang tercinta,” kata sebuah pernyataan dari Gedung Putih.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan belasungkawanya melalui Twitter.

"Di saat kita memperingati mereka yang gugur pada 13 November 2015, warga Turki juga diserang tepat di jantung mereka, Istanbul,” kata Macron merujuk pada serangan di teater Bataclan dan tempat lainnya di Paris tujuh tahun lalu.

"Kami turut merasakan sakit yang kalian rasakan. Turut berduka cita. Kami bersama kalian dalam perang melawan terorisme,” tambahnya.

gtp/ha (AP, AFP, dpa)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait