1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Sepakati Pertukaran Tahanan dengan IS?

23 September 2014

Turki diisukan melakukan pertukaran tahanan untuk membebaskan 49 sandera dari tangan Islamic State. Kini Presiden Recep Tayyib Erdogan mengisyaratkan kebenaran kabar burung tersebut.

Erdogan im Parlament in Ankara
Foto: Reuters

Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan mengindikasikan pihaknya melakukan pertukaran tahananan dengan Islamic State. Langkah tersebut diambil guna membebaskan 49 tahanan Turki yang disandera oleh kelompok teror tersebut.

Menjawab pertanyaan tersebut, sang presiden yang sedang berkunjung di New York, Senin (22/9), mengatakan "hal semacam itu mungkin dilakukan," katanya. Ia merujuk pada Israel yang membebaskan 1500 tahanan Palestina untuk satu sandera Israel. "Jadi anda lihat, hal itu mungkin dilakukan."

Sebanyak 46 warga Turki dan tiga warga Irak dikembalikan ke negaranya, Sabtu (20/9) setelah disandera oleh IS selama lebih dari tiga bulan. Mereka ditangkap ketika kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu mengambilalih kota Mosul, Juni silam.

Proses Panjang Pembebasan Sandera

Pemerintah Turki sejauh ini enggan menjelaskan bagaimana mereka berhasil membebaskan para tahanan. Erdogan sebelumnya juga membantah pihaknya membayarkan uang tebusan. Ankara juga tidak pernah memberikan jawaban jelas ketika ditanya mengenai pertukaran tananan.

Berbicara di hadapan lembaga riset AS, Council of Foreign Relations di New York, Erdogan mengklaim proses pembebasan memakan waktu "102 hari dan melibatkan dinas rahasia nasinonal," ujarnya. "Upaya tersebut bernilai historis dan sangat penting."

"Turki Siap Memerangi Terorisme"

Erdogan sekali lagi menekankan pihaknya tidak membayarkan uang kepada IS. "Sementara sisanya, anda tidak bisa mengharap kami memublikasikan semua informasi terkait kegiatan dinas rahasia. Tapi hasil akhirnya adalah bahwa 49 staf kedutaan kami telah dibebaskan."

PM Turki, Ahmet Davutoglu dalam upacara penyambutan sandera Turki yang ditahan ISIS.Foto: Reuters/Stringer

Banyak pihak meragukan kelompok teror IS bersedia melepaskan 49 tahanan yang dianggap sebagai modal politik tanpa mendapat keuntungan apapun sebagai gantinya. Kendati begitu Erdogan menekankan, Turki "tidak akan ragu buat memerangi segala bentuk terorisme."

Menurutnya, sikap diam pemerintah terhadap proses pembebasan sandera perlu dilakukan "karena kami mengkhawatirkan keselamatan warga kami." Ia tidak lupa mengecam kritik yang diarahkan kepadanya, "ini adalah serangan sistematik terhadap reputasi internasional Turki."


rzn/ab (ap,rtr)