1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Turki Setelah Serangan

29 Juli 2008

Di Turki keadaan tidak menentu. Awalnya terjadi serangan di Istanbul (Minggu, 27/07) yang mengakibatkan 17 orang tewas. Kemudian mahkamah konstitusi Turki berunding tentang larangan terhadap partai pemerintah AKP.

Polisi berpatroli di depan mahkamah konstitusi di Ankara, Senin (28/07)Foto: AP

Sejauh ini tetap belum jelas, apa latar belakang serangan di Istanbul. Desas-desus banyak terdengar, tetapi bukti yang konkret belum ditemukan. Itu jugalah yang ditekankan Menteri Dalam Negeri Turki, Besir Atalai.

Ia mengatakan, tujuan utama pemerintah adalah menyelidiki kasus dan menangkap pelakunya secepat mungkin. Ia menambahkan, penyelidikan diadakan ke berbagai arah. Dalam kaitan ini rekaman dari kamera pengawas juga akan diteliti.

PKK Sangkal Tuduhan

Dugaan bahwa PKK mungkin berada di balik serangan menunjukkan kesimpang-siuran selama ini. Sejumlah surat kabar dan politisi menyatakan dugaan tersebut. Dan dikatakan, struktur serangan bisa menjadi petunjuk yang membenarkan perkiraan itu. Demikian halnya dengan kabar keberhasilan serangan bom militer Turki atas markas PKK di Irak Utara akhir pekan lalu (26-27/07). Diduga peledakan bom di Istanbul adalah serangan balas dendam atas aksi militer tersebut.

Senin siang kemarin (28/07) kepala seksi politik organisasi militan Kurdi itu, Zubeyir Aydar memberikan pernyataan di internet dan menyangkal semua tuduhan. Ia menyatakan PKK tidak bertanggungjawab atas serangan. Tetapi masih harus diteliti, apakah pernyataan ini benar. Karena sejak peristiwa penculikan tiga pendaki gunung Jerman oleh PKK beberapa pekan lalu, tampak jelas bahwa organisasi yang memiliki sejumlah sel itu tidak bersatu. Cabang-cabang otonom PKK bisa saja menjalankan aksi yang tidak diketahui dan tidak disetujui pemimpin pusatnya.

Perdana Menteri Serukan Persatuan

Mengingat semua hal itu, saat ini rakyat diminta untuk bersabar dan menungu perkembangan. Itulah imbauan Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan. Ia juga menyerukan rakyat untuk bersatu dalam menghadapi pelaku serangan. Erdogan mengatakan, persatuan dan solidaritas sangat penting. Jika rakyat Turki bersatu dan solider serta menentang teror, maka teroris akan terdesak dan kita berhasil. Teror tidak boleh mendapat dukungan dari masyarakat. Ini harus kita capai. Jika rakyat mendukung organisasi teror dan wakil politisnya maka teror akan semakin merasa kuat.

Setelah serangan terjadi hari Minggu, Senin pagi (28/07) Erdogan membatalkan sidang kabinet dan bertolak ke lokasi serangan di Istanbul. Seruannya untuk bersatu kemungkinan tidak hanya berkaitan dengan kedua ledakan dan korban yang jatuh. Melainkan juga, menyangkut proses pelarangan partai pemerintah yang dipimpinnya, AKP. Karena mahkamah konstitusi memulai perundingan terakhirnya menyangkut proses itu Senin, 28/07. Tetapi masih terbuka, kapan keputusan akan diberikan. Demikian dikatakan Menteri Kehakiman Mehmet Ali Sahin.

Ujian Atas Sistem Pengadilan Turki

Ia mengatakan, sebelumnya proses pengadilan terhadap sebuah partai Turki belum pernah dipantau masyarakat internasional dengan sebegitu seksama. Sebenarnya bukan sebuah partai yang dihadapkan ke pengadilan, melainkan sistem kehakiman Turkilah yang dihadapkan ke depan mata seluruh dunia. Ali Sahin mengatakan yakin, sistem kehakiman Turki akan bisa melalui ujian ini.

Jaksa agung di pengadilan menuduh partai konservatif AKP ingin mendirikan republik Islam di negara itu. Banyak yang mengatakan, AKP pasti akan dibubarkan. Karena delapan dari sebelas hakim menanggapi AKP dengan kritis, sementara untuk mengeluarkan sebuah keputusan hanya tujuh suara dibutuhkan.

Tetapi apakah keputusan mahkamah konstitusi akan sejelas itu, masih harus dipertanyakan. Karena penasehat pengadilan, hakim Osman Can merekomendasikan penolakan bagi tuntutan larangan terhadap AKP. Menurut hakim Can, dari AKP tidak ada ancaman akut terhadap demokrasi di Turki. (ml)