1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Tweet Donald Trump: "Untuk Teman Saya Kim Jong Un.."

27 Februari 2019

Presiden AS Donald Trump mengharapkan "hal-hal besar" dari pertemuan dengan Kim Jong Un di Vietnam. Pimpinan Korut itu sudah tiba lebih dulu di Hanoi, setelah menempuh perjalanan tiga hari dengan kereta api dan mobil.

Vietnam, Hanoi: US-Präsident Trump trifft Premierminister Nguyen Xuan Phuc
Foto: Reuters/L. Millis

Donald Trump dan Kim Jong Un pertama kali bertemu Juni lalu di Singapura dalam pertemuan puncak AS-Korut yang disebut-sebut sebagai pertemuan bersejarah. Korea Utara ketika itu berjanji akan meninggalkan program senjata nuklirnya dan menuntut AS mencabut embargo ekonominya. Kim Jong Un juga meminta jaminan keamanan dan perjanjian perdamaian untuk secara resmi mengakhiri perang Korea dalam konflik tahun 1950-an yang membuat negara itu terpecah.

Donald Trump memuji Pyongyang karena telah menghentikan uji coba rudalnya. Dia juga mengatakan akan memberi waktu kepada Korea Utara untuk perlucutan senjata nuklir dan tidak bermaksud melakukan tekanan.

Pimpinan Korea Utara Kim Jong Un diantar dengan mobil Mercedes di HanoiFoto: Reuters/K. Kyung-Hoon

Janji kemajuan ekonomi

Donald Trump menunjuk pada Vietnam, bekas musuh AS dalam perang, sebagai contoh keberhasilan ekonomi yang bisa menjadi model bagi Korea Utara jika negara itu meninggalkan senjata nuklirnya.

Presiden AS yang juga membawa delegasi perdagangan ke Hanoi mengatakan, dia sudah melihat "bagaimana Vietnam berkembang. Dan yang sangat penting kami akan makan malam besar malam ini.., dan kami berdua merasa sangat senang memiliki pertemuan puncak yang sangat penting ini di Vietnam, karena ini benar-benar adalah contoh tentang apa yang bisa terjadi, dengan maksud yang baik."

Trump berterima kasih kepada Vietnam yang menjadi tuan rumah pertemuan puncak AS-Korut itu dan menambahkan, "semoga hal-hal besar akan terjadi nanti dalam pertemuan kami" dengan Korea Utara.

Donald Trump dan Kim Jong Un dijadwalkan melakukan pertemuan empat mata Rabu malam (27/2), dilanjutkan dengan jamuan makan malam.

"Teman saya Kim Jong Un"

Setibanya di hotel, Donald Trump lewat Twitter memuji kemajuan yang dia lihat di Hanoi.

"Vietnam berkembang pesat seperti hanya di sedikit kawasan di dunia. Korea Utara akan (mengalami yang) sama, dan akan sangat cepat, jika negara itu melakukan denuklirisasi," tulis Trump. "Potensinya luar biasa, peluang besar, seperti hampir belum pernah ada dalam sejarah, bagi teman saya Kim Jong Un…!"

Sebelum berbicara dengan Kim Jong Un, Presiden Trump berserta delegasi mengadakan pertemuan sehari penuh dengan para pejabat Vietnam (foto artikel). Tiga maskapai penerbangan Vietnam menandatangani kontrak senilai 21 miliar dolar AS dengan perusahaan Boeing, antara lain untuk pembelian 100 pesawat jenis Boeing 737.

Donald Trump kelihatan penuh semangat untuk keberhasilannya di luar negeri, sementara di dalam negeri dia menghadapi kekalutan politik, terutama dalam penyelidikan tentang keterlibatan Rusia selama pemilu presiden AS.

Michael Cohen, yang pernah menjadi pengacara utama dan tangan kanan utama Trump, harus memberi keterangan kepada Senat AS. Cohen telah berjanji akan bekerjasama dengan pejabat khusus Robert Mueller, yang memimpin penyelidikan tentang hubungan antara tim kampanye Trump dan pejabat-pejabat Rusia.

hp/vlz (rtr, afp, ap)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait