Twitter Akan Tandai Cuitan yang Salah soal Vaksin COVID-19
2 Maret 2021
Twitter mengumumkan akan memblokir akun yang melakukan pelanggaran berulang, menyebarkan informasi salah dan menyesatkan tentang vaksin COVID-19.
Iklan
Media sosial Twitter mengatakan pada hari Senin (01/03), akan memberi label peringatan terhadap cuitan yang memuat informasi menyesatkan tentang vaksin COVID-19 dan menerapkan kebijakan yang dapat membuat akun penggunanya diblokir secara permanen karena melakukan pelanggaran berulang.
Twitter merupakan salah satu jaringan media sosial yang sedari awal menjadi medium publikasi informasi kesehatan masyarakat sebelum COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi global. Mereka juga rajin menghapus konten yang terbukti salah atau menyesatkan tentang informasi virus corona yang dikhawatirkan akan memberikan dampak negatif.
Sejak memperkenalkan panduan COVID-19 musim semi tahun lalu, Twitter mengatakan telah menghapus lebih dari 8.400 tweet dan memperingatkan sekitar 11,5 juta akun.
Dengan semakin banyak orang yang sekarang mencari informasi kesehatan masyarakat yang resmi tentang vaksin, di mana seluruh dunia tengah melaksanakan program vaksinasi, Twitter mengatakan akan meningkatkan kebijakannya.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Twitter berupaya jamin informasi terpercaya dan akurat
Katy Minshall, kepala kebijakan publik Twitter Inggris Raya, mengatakan perusahaan memainkan peran dalam memberikan informasi kesehatan masyarakat yang kredibel kepada masyarakat.
"Kami terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia - termasuk (layanan kesehatan Inggris) NHS - untuk memastikan akses visibilitas yang tinggi ke informasi kesehatan masyarakat yang tepercaya dan akurat dalam layanan kami, termasuk tentang vaksin COVID-19," katanya kepada Reuters.
"Hari ini kami akan mulai memberikan label ke cuitan yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin COVID-19, selain upaya berkelanjutan kami untuk menghapus informasi menyesatkan COVID-19 yang paling berbahaya dari layanan tersebut."
Minshall mengatakan pendekatan yang dibangun di atas pekerjaan yang ada untuk menjaga dari klaim palsu tentang keamanan dan efektivitas inokulasi.Vaksin menjadi agenda penting pemerintah di dunia untuk memerangi pandemi yang telah menyebabkan lebih dari 2,6 juta kematian hingga saat ini.
Namun, ada kekhawatiran bahwa ketidakpercayaan publik terhadap vaksin dapat mengganggu keberlangsungan pelaksanaan program vaksinasi.