Twitter Mulai Hapus Fitur Centang Biru Secara Massal
21 April 2023
Twitter mulai menghilangkan fitur centang biru secara massal, yang tadinya menjadi bukti verifikasi tokoh ternama. Hal ini terjadi usai Elon Musk mengenalkan layanan berbayar tahunan untuk memverifikasi akun.
Iklan
Twitter, media sosial milik Elon Musk, memenuhi janjinya untuk menghilangkan fitur verifikasi centang biru terhadap akun-akun yang tidak melakukan pembayaran bulanan.
Centang biru itu menghilang sejak Kamis (20/04) dari akun-akun selebriti dan tokoh publik yang banyak diikuti di Twitter. Contohnya adalah akun Paus Fransiskus, Beyonce, Oprah Winfrey, Donald Trump hingga Lady Gaga.
Pembersihan ini dimulai setelah Elon Musk memperkenalkan sistem layanan berbayar tahun lalu yang disebut Twitter Blue, yang bertujuan untuk "pendemokrasian jurnalistik dan pemberdayaan suara publik."
5 Pemimpin Dunia Dengan Jumlah Pengikut Terbanyak di Twitter
Menjadi salah satu platform paling populer, Twitter banyak digunakan oleh para pemimpin dunia untuk berkomunikasi langsung dengan warganya. Berikut 5 pemimpin dunia dengan jumlah pengikut terbanyak di Twitter.
Foto: President Secretary
1. Donald Trump (88,7 Juta)
Presiden Amerika Serikat ke-45 Donald Trump menjadi pemimpin dunia dengan jumlah pengikut terbanyak. Saat ini, dia memiliki 88,7 juta pengikut dan sedikitnya sudah melontarkan 45 ribu kicauan melalui akun @realDonaldTrump. Ia memang dikenal sangat aktif di Twitter. Tidak jarang cuitannya dibahas oleh media-media AS karena dinilai kontroversial, apalagi di tengah isu pemakzulan dirinya saat ini.
Foto: picture-alliance/dpa/E. Vucci
2. Narendra Modi (64,8 Juta)
Perdana Menteri India Narendra Modi menjadi pemimpin dengan jumlah pengikut Twitter terbanyak kedua setelah Donald Trump. Saat ini, ia memiliki 64,8 juta pengikut dan sudah melontarkan 28,7 ribu cuitan melalui akunnya @narendramodi. Selain untuk membagikan pendapatnya, pemimpin berusia 69 tahun ini juga kerap menggunakan Twitter untuk membagikan update terkait aktivitasnya sehari-hari.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Wyke
3. Paus Fransiskus (18,8 Juta)
Pemimpin gereja Katolik sekaligus kepala negara Vatikan ini memiliki jumlah pengikut sebanyak 18,8 juta melalui akun resminya @Pontifex. Berbeda dengan Trump dan Modi, Paus Fransiskus yang lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio ini tidak terlalu aktif di Twitter. Sampai saat ini, ia hanya pernah melontarkan 3,012 cuitan saja dan mayoritas cuitannya berbicara hal keagamaan.
Foto: Reuters/R. Casilli
4. Recep Tayyip Erdoğan (17,3 Juta)
Presiden Turki ini memiliki 17,3 juta pengikut dan sudah melontarkan sebanyak sekitar 7.200 cuitan sejak bergabung 2009 lalu. Sama seperti pemimpin dunia lainnya, Erdoğan juga kerap menggunakan akun resmi miliknya yang bernama @RTErdogan untuk membagikan video keterangan pers dan aktivitas kenegaraan yang ia jalankan.
Foto: picture-alliance/AA/A.H. Yaman
5. Joko Widodo (15,2 Juta)
Presiden RI Joko Widodo menjadi pemimpin dengan jumlah pengikut terbanyak kelima yaitu 15,2 Juta. Selain sebagai wadah membagikan pernyataan persnya terkait berbagai macam isu, @jokowi juga kerap membagikan aktivitas kepresidenan yang ia jalankan, dari kunjungan kenegaraan sampai kunjungan kerja di daerah. Twitter juga kerap dipakai Presiden membagikan kebersamaannya bersama sang cucu, Jan Ethes.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Raharjo
5 foto1 | 5
Setidaknya ada sekitar 300 ribu akun yang terverifikasi centang biru sebelum akhirnya Elon Musk mencabut sistem verifikasi itu pada Kamis (20/04). Logo ini tadinya membantu membedakan profil tokoh publik dengan penipu dan memberikan perlindungan tambahan untuk mencegah informasi yang keliru.
Beberapa pengguna, salah satunya penulis Stephen King, yang masih memiliki centang biru, mengaku menolak untuk membayar layanan baru tersebut.
Elon Musk membalas cuitan Stephen King itu dengan mengatakan "terima kasih kembali, salam", dan mengaku dalam cuitan selanjutnya bahwa dia "membayar layanan untuk beberapa (akun) secara pribadi."
Twitter Blue
Twitter awalnya mulai menandai sejumlah akun dengan sebuah centang biru sekitar 14 tahun lalu. Namun, usai membeli raksasa media sosial itu dengan harga mencapai Rp668 triliun, Elon Musk mencoba meningkatkan pendapatan Twitter dengan menawarkan layanan langganan dan premium.
Iklan
Sebelumnya dia mengklaim kalau sistem yang memberikan centang biru itu "korup dan tidak masuk akal."
Sejumlah akun bohongan, termasuk yang menirukan akun Tesla dan SpaceX milik Elon Musk muncul tak lama setelah dikenalkannya Twitter Blue. Twitter pun terpaksa menghentikan beberapa hari layanan tersebut setelah peluncuran.
Instagram Bisa Rusak Lingkungan?
Para followers mengikuti jejak selebgram mengunjungi sejumlah tempat wisata yang dikenal lewat tagar #instagramfamous. Mereka merusak tempat menakjubkan itu dengan meninggalkan sampah dan menghancurkan habitat alami.
Foto: instagram.com/publiclandshateyou
Dari #superbloom ke #poppynightmare
Usai musim dingin disertai hujan lebat, musim semi akhirnya muncul di California Selatan, AS. Momen yang tepat untuk melihat mekarnya bunga liar, namun sekitar 50.000 orang berbondong-bondong datang dan asyik berfoto. Mereka memetik, menginjak-injak bunga poppy, dan menghancurkan dengan meletakkan poster "bunga ini akan tumbuh lagi". Tidak perlu banyak merusak tempat-tempat keindahan alam.
Foto: Reuters/L. Nicholson
Ketika wisata alam menjadi viral
Dulunya menjadi tempat nongkrong warga setempat, namun kini spot yang menghadap ke Sungai Colorado dekat Grand Canyon, AS telah menjadi salah satu tempat paling instagramable. Terkenal di Instagram, membuat Horsehoe Bend dikunjungi jutaan turis setiap tahun. Area parkir kini sedang diperluas untuk mengakomodasi kerumunan wisatawan yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di tempat terpencil.
Foto: imago/blickwinkel/E. Teister
Konsekuensi yang tidak diinginkan
Tak lama setelah fotografer Johannes Holzer memposting keindahan danau Barmsee di Jerman, foto tersebut langsung viral di Instagram dan mendorong banyak orang mengunjungi tempat itu. Dalam sebuah wawancara dengan radio Jerman Bayrischer Rundfunk, Holzer mengatakan jalan menuju danau saat ini terlihat seperti telah diinjak-injak oleh tentara. Kawasan danau juga dipenuhi sampah dan puntung rokok.
Sebuah kota kecil yang dikunjungi jutaan pengunjung
Sebuah desa kecil di Austria yang berpenduduk 700 orang viral di Instagram karena keindahannya. Desa ini menjadi terkenal dan didatangi 10.000 pengunjung per hari. Penduduk setempat mengeluhkan wisatawan yang berjalan ke rumah mereka untuk menemukan sudut terbaik untuk foto-foto. Mereka meninggalkan sampah, membuat film dengan drone yang menakuti burung, dan menghancurkan kedamaian dan ketenangan.
Playa Jardín di pulau Tenerife, Spanyol adalah tempat yang populer di kalangan fotografer yang membangun menara kecil dengan batu yang dikumpulkan dari pantai. Desain mereka mungkin menghasilkan bidikan yang sempurna, namun menara tersebut sebenarnya merusak ekosistem lokal. Laba-laba, serangga, dan kadal yang hidup di bawah batu itu kehilangan tempat berlindung.
Foto: Imago Images/McPHOTO/W. Boyungs
Jangan tinggalkan jejak
Organisme tanaman yang penting bagi kesehatan tanah akan tercabut ketika posisi batu-batu tersebut diubah. Hal itu lantas menyebabkan para pencinta lingkungan membongkar formasi batuan awal tahun ini dan memposting caption di Instagram dengan tagar #pasasinhuella, yang berarti "tidak meninggalkan jejak." Hanya beberapa hari setelah kampanye, Instagrammers sudah mulai membangun kembali menara batu.
Foto: Imago Images/robertharding/N. Farrin
"Popcorn" bukan untuk dibawa pulang
Alga mati di Pulau Canary, Spanyol ini menyerupai cemilan popcorn. Keunikannya memiliki daya tarik tersendiri di media sosial Instagram, sehingga membuat banyak orang berkunjung dan membawa ganggang pulang sebagai kenang-kenangan. Akibat ulah mereka, diperkirakan 10 kilogram "popcorn" menghilang setiap bulan. Sebagai tanggapan, Proyek Clean Ocean telah mulai berbagi foto seperti ini di Instagram.
Foto: Clean Ocean Project
Penduduk Islandia membalas
Lebih dari 10 juta gambar di Instagram, Islandia menjelma sebagai tujuan yang sangat populer. Untuk mendapatkan foto yang sempurna, banyak orang berkendara dan merusak pedesaan. Mereka duduk di gletser, berjalan di lumut, dan menerbangkan drone. Dewan turis Visit Iceland kini telah meluncurkan beberapa inisiatif yang mempromosikan contoh perilaku bertanggung jawab para wisatawan.
Foto: picture-alliance/E. Rhodes
Sikap main hakim sendiri
Akun Instagram Public Lands Hate You bertujuan untuk mempermalukan perilaku yang tidak bertanggung jawab. Akun itu memposting ulang foto orang-orang yang melanggar aturan, memicu sejumlah brand untuk memutuskan hubungan dengan beberapa influencer dan bahkan menyebabkan penyelidikan dari layanan taman nasional AS. Tetapi akun ini juga menuai kritik karena menyebut orang tanpa persetujuan.(ha/vlz)
Foto: instagram.com/publiclandshateyou
9 foto1 | 9
Harga yang dipatok untuk menampilkan centang biru dalam sistem yang baru itu cukup beragam. Pengguna dapat membayar sebesar Rp120 ribu per bulan, tapi untuk organisasi dipatok sebesar Rp15 juta.
Pembersihan pada Kamis (20/04) itu juga berdampak terhadap sejumlah politisi dan pejabat, sehingga beberapa pihak cemas jika publik tidak dapat mengetahui akun Twitter mana yang memberikan informasi bencana alam secara pasti.
"Harusnya ada satu cara agar menajer kedaruratan dapat memverifikasi dirinya dalam situs tersebut, atau akun penipu akan menyebabkan kesengsaraan dan kematian," cuit Senator AS Brian Shatz.
Menurut informasi dari platform Similarweb, hanya 116 ribu akun saja yang mendaftar Twitter Blue di bulan lalu.