UE Kecam Pembunuhan Pimpinan Oposisi Suriah
8 Oktober 2011Tammo selama ini terkenal vokal menentang kekuasaan Assad dan menyuarakan pembaharuan di Suriah. Organisasi hak asasi manusia Suriah yang berbasis di London menyatakan, "Pemakaman pemimpin Kurdi, Mashaal Tammo, dihadiri lebih dari 50 ribu pengunjuk rasa yang menyerukan kejatuhan rezim." Sebuah video yang diunggah oposisi Suriah memperlihatkan para peziarah menangis dan berteriak saat mengiringi peti mati Tammo.
Jeritan kaum minoritas
Tammo yang tewas di usia 53 tahun dalam beberapa bulan terakhir membantu pengunjuk rasa anti-pemerintah di Qamishly. Ia juga salah satu anggota dewan eksekutif yang baru dibentuk, Dewan Nasional Suriah. Para anggota lainnya saat ini tengah berada di Mesir untuk menggalang dukungan. Pihak oposisi menuding pemerintahan Assad berada di balik pembunuhan Tammo. Putra Tammo juga terluka berat akibat serangan yang dilancarkan empat lelaki yang datang ke rumah Tammo menggunakan sebuah mobil berwarna hitam.
Kaum Kurdi adalah kaum etnis minoritas terbesar di Suriah. Mereka telah lama mengeluhkan diskriminasi yang dilancarkan rezim Assad. Pembunuhan Tammo dan kondisi Suriah dalam beberapa minggu terakhir meningkatkan kekhawatiran mengenai ancaman perang saudara. Pekan lalu, seorang putra dari ulama Muslim Sunni dibunuh sekelompok bersenjata di depan Universitas Aleppo. Menurut perkiraan PBB, jumlah korban tewas sejak Maret lalu di Suriah telah mencapai 2900 orang, 187 diantaranya adalah anak-anak.
Kekerasan membabi buta
Hari Sabtu (8/10), sekelompok bersenjata dilaporkan menembaki kantor perusahaan minyak Rusia di Homs. Insiden tersebut mengundang amarah pemerintah Rusia yang menuntut pengetatan keamanan dari kedutaan besar mereka di Damaskus. Rusia beserta Cina baru-baru ini memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk kekerasan rezim Assad.
Polisi Inggris menangkap tujuh orang pengunjuk rasa di luar kedutaan besar Suriah di London. Termasuk tiga diantaranya yang memanjat ke atap gedung kedutaan dan mengibarkan bendera Kurdi. Unjuk rasa di London diikuti sekitar 60 orang. Sementara di kedutaan besar Suriah di Wina, sebelas orang ditangkap setelah menerobos masuk dan berunjuk rasa di balkon gedung kedutaan. Laporan menyebutkan sekitar 20 orang menerobos masuk saat puluhan lainnya menyoraki dari jalanan.
dpa/afp/Carissa Paramita
Editor: Vidi Legowo-Zipperer