1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiCina

UE Naikkan Bea Impor Hingga 38% untuk Kendaraan Listrik Cina

5 Juli 2024

Uni Eropa (UE) memberlakukan bea tambahan sementara hingga 38% pada impor mobil listrik buatan Cina. UE sebut hal ini dilakukan untuk melawan subsidi "tidak adil" yang didapat oleh produsen mobil Cina dari pemerintah.

Mobil listrik Cina
Cina dan Uni Eropa terbuka untuk mengadakan pembicaraan mengenai keputusan UE baru-baru ini yang menaikkan tarif impor kendaraan listrik buatan Cina.Foto: Caroline Chen/AP Photo/picture alliance

Komisi Eropa pada Rabu (03/07) waktu setempat mengumumkan akan mengenakan tarif impor baru hingga 37,6% pada kendaraan listrik Cina. Tarif baru ini akan diterapkan mulai Jumat (05/07).

Komisi Eropa mengatakan tarif impor baru ini dilakukan untuk melawan apa yang disebutnya sebagai sebuah subsidi "tidak adil”, yang diterima oleh pembuat kendaraan listrik Cina dari pemerintah Cina. Subsidi tersebut, menurut UE, menciptakan "ancaman kerugian ekonomi” bagi produsen mobil Eropa.

Mulai Jumat (05/07), tarif baru ini akan diberlakukan sementara, ditambahkan ke bea masuk 10% yang sudah ada. Keputusan akhir mengenai tarif impor, baru akan ditetapkan pada November 2024 saat Brussels dan Beijing berunding untuk menyelesaikan masalah ini melalui negosiasi.

Apa kata UE?

"Tidak ada dasar bagi Cina untuk membalas setelah UE mengatakan akan mengenakan tarif hingga 37,6% pada impor kendaraan listrik buatan Cina,” kata kepala perdagangan UE Valdis Dombrovskis pada Kamis (04/07) dalam sebuah wawancara dengan kantor pers Bloomberg.

Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bea impor baru yang diterapkan Komisi Eropa sebesar 17,4% hingga 37,6% ini bertujuan untuk menghentikan ancaman banjir kendaraan listrik murah yang disubsidi pemerintah Cina.

Komisi Eropa pada bulan lalu sejatinya telah menginisasi penerapan tarif impor sementara yang hampir sama dengan yang diterapkan mulai Jumat (05/07) ini. Namun, Komisi Eropa membuat sedikit penyesuaian setelah perusahaan menunjukkan kesalahan kecil dalam perhitungan awal.

Selama empat bulan ke depan, tarif impor baru ini ini akan diberlakukan sementara hingga kedua belah pihak melanjutkan negosiasi intensif, kata Komisi Eropa.

Investigasi anti-subsidi UE juga akan berlanjut selama hampir empat bulan ke depan. Setelah itu, Komisi Eropa akan mengusulkan "bea yang pasti” untuk jangka waktu lima tahun, yang akan ditetapkan oleh setiap anggota UE melalui pemungutan suara.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Bagaimana tanggapan Cina?

Beijing mengatakan pihaknya berencana mengambil "semua tindakan yang diperlukan” untuk melindungi kepentingan Cina.

Oleh karenanya, para pejabat Cina telah mempertimbangkan untuk mengenakan tarif impor baru pada produk-produk seperti cognac dan daging babi yang diimpor ke Cina sebagai pembalasan.

"Sejauh ini kedua belah pihak telah mengadakan beberapa kali pembahasan teknis seputar tarif terkait masalah ini,” kata Kementerian Perdagangan Cina pada Kamis (04/07).

"Masih ada waktu empat bulan sebelum arbitrase, dan kami berharap pihak Eropa dan Cina akan bergerak ke arah yang sama, menunjukkan ketulusan, dan mendorong proses konsultasi sesegera mungkin,” kata He Yadong, seorang pejabat juru bicara Kementerian Cina.

Mobil listrik buatan Cina menunggu untuk dimuat ke kapal kargo untuk dieksporFoto: AFP

Tesla dan BMW mendapat  tarif yang lebih rendah

Tidak semua produsen kendaraan listrik Cina khawatir dengan bea masuk baru UE ini.

"Tarif hanya akan berdampak kecil pada sebagian besar perusahaan Cina,” kata Asosiasi Mobil Penumpang Cina.

Perusahaan yang bekerja sama dengan penyelidikan anti-subsidi UE, termasuk perusahaan Barat seperti Tesla dan BMW misalnya, hanya akan dikenakan tarif sebesar 20,8% untuk kendaraan buatan Cina. Sementara, perusahaan yang tidak bekerjasama akan dikenakan tarif sebesar 37,6%.

Komisi Eropa memperkirakan bahwa merek mobil Cina telah meningkatkan pangsa pasar mereka di UE menjadi 8% dari kurang dari 1% pada 2019. Angka ini diprediksi dapat mencapai 15% pada 2025. Komisi Eropa juga menunjukkan bahwa harga kendaraan listrik Cina umumnya 20% lebih  murah dibandingkan kendaraan buatan UE.

Para pengambil kebijakan di Eropa ingin mencegah terulangnya krisis panel surya seperti yang terjadi satu dekade lalu. Saat itu, UE tidak membahas impor produk dari Cina, sehingga menyebabkan jatuhnya banyak produsen di Eropa.

Amerika Serikat berencana mengenakan tarif 100% pada impor kendaraan listrik Cina mulai Agustus.

Baterai Kompak dan Lebih Murah bagi Otomotif Masa Depan

04:10

This browser does not support the video element.

Bagaimana reaksi para pembuat mobil?

Beberapa produsen telah mengatakan bahwa mereka akan membebankan kenaikan biaya tarif kepada konsumen. Merek Cina MG dan NIO sedang mempertimbangkan menaikkan harga mobil mereka di Eropa akhir tahun ini. Tesla yang berbasis di AS juga mengatakan pihaknya berencana menaikkan harga Model 3-nya.

Produsen mobil Cina, BYD, menghadapi kenaikan tarif terendah sebesar 17,4% di luar bea masuk 10% saat ini. Sejauh ini pihaknya belum mengungkapkan rencana untuk menaikkan harga kendaraan listriknya di UE.

Ancaman bea masuk ini kemungkinan akan mendorong produsen mobil Cina untuk berinvestasi di pabrik-pabrik di Eropa, meskipun biaya tenaga kerja dan produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan Cina.

Volkswagen, produsen mobil terbesar di Eropa, dengan cepat mengkritik pengumuman hari Kamis (04/07) tersebut.

"Dampak negatif dari keputusan ini lebih besar daripada manfaatnya bagi industri otomotif Eropa dan khususnya Jerman,” kata juru bicara Volkswagen dalam sebuah pernyataan.

Para eksekutif industri otomotif telah memperingatkan bahwa tarif impor ini dapat merugikan penjualan mobil mereka di Cina, di mana mereka sudah menghadapi persaingan ketat dari merek-merek lokal. Harga mobil Cina biasanya 20% lebih murah dibandingkan model buatan UE, menurut laporan Reuters.

rs/gtp (AFP, DPA, Reuters)