1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiEropa

UE Selidiki Platform Online Temu Terkait Barang Palsu

1 November 2024

Komisi Eropa memeriksa Temu untuk memastikan barang-barang dari platform belanja online yang berasal dari Cina itu "memenuhi standar Uni Eropa dan tidak merugikan konsumen."

Foto platform belanja online dari Cina, Temu
Platform belanja online dari Cina, TemuFoto: Taidgh Barron/ZUMAPRESS/picture alliance

Komisi Uni Eropa (UE) membuka penyelidikan terhadap platform belanja daring Temu atas dugaan situs itu tidak berbuat banyak untuk menghentikan penjualan produk ilegal.

"Kami ingin memastikan bahwa Temu mematuhi Undang-Undang Layanan Digital, Digital Service Act (DSA). Terutama dalam memastikan produk yang dijual di platform mereka memenuhi standar UE dan tidak merugikan konsumen," kata Komisioner Persaingan Usaha Eropa Margrethe Vestager dalam sebuah pernyataan hari Kamis (31/10).

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Temu mengatakan akan bekerja sama dengan UE. Temu adalah platform belanja online asal Cina yang belakangan berkembang cepat di Eropa, karena barang-barang dijual harganya sangat murah.

Temu telah berkembang pesat dengan pemasaran yang agresif, menarik jutaan pengguna melalui slogannya "berbelanja seperti miliarder" dan menawarkan harga rendah untuk berbagai macam produk.

Temu diawasi terkait barang palsu

Komisi Eropa pada bulan Mei mengklasifikasikan Temu sebagai "platform daring yang sangat besar" berdasarkan DSA. Aturan itu mengharuskan perusahaan teknologi besar untuk berbuat lebih banyak guna melindungi konsumen Eropa secara daring.

Khawatir dengan barang palsu yang dijual di Temu, Margarethe Vestager ingin mengetahui sistem apa yang diterapkan Temu untuk menindak tegas "pedagang nakal" yang menjual "barang yang tidak sesuai aturan" serta bagaimana platform tersebut membatasi "kemunculan kembali" barang-barang tersebut.

Komisi Eropa juga khawatir dengan taktik penjualan yang agresif dan "model (pemasaran) yang berpotensi membuat ketagihan" dari Temu, termasuk program hadiah yang "mirip game".

Perusahaan tersebut dapat menghadapi denda yang besar, setinggi enam persen dari omset globalnya, jika perusahaan tersebut terbukti melanggar DSA.

Mengapa Belanja Online Bikin Ketagihan?

00:46

This browser does not support the video element.

Temu ingin gabung dengan kelompok anti-barang palsu Eropa

Komisi Eropa mengatakan, data pada bulan September tahun ini menunjukkan, Temu memiliki 92 juta pengguna aktif bulanan di UE.

"Kami akan bekerja sama sepenuhnya dengan regulator untuk mendukung tujuan bersama kami yaitu pasar yang aman dan tepercaya bagi konsumen," kata juru bicara Temu dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan itu juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan sekelompok platform e-commerce dan merek yang bekerja sama untuk mencegah penjualan produk palsu secara daring di Eropa.

Kesepakatan "Nota Kesepahaman (MoU) tentang penjualan barang palsu secara daring" adalah perjanjian sukarela yang difasilitasi oleh Komisi Eropa, yang ditandatangani pengecer daring seperti Amazon, Alibaba, dan eBay, serta merek seperti Adidas, Nike, Hermes, dan Moncler.

hp/as (AFP, dpa, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait