Uji Coba Vaksin AstraZeneca untuk Anak Dihentikan Sementara
7 April 2021
Universitas Oxford akan menunggu data tambahan dari otoritas Inggris sebelum memulai kembali uji coba AstraZeneca kepada anak-anak. Sementara, pejabat EMA klaim ada hubungan antara risiko pembekuan darah dengan vaksin.
Iklan
Universitas Oxford mengatakan uji coba vaksin AstraZeneca pada anak-anak di Inggris dihentikan sementara, akibat adanya kekhawatiran terkait risiko pembekuan darah. Namun, para peneliti bersikeras "tidak ada masalah keamanan" dalam uji coba.
Mereka mengatakan akan menunggu data tambahan dari Badan Pengawas Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) sebelum melanjutkan uji coba mereka. Pengumuman ini dikeluarkan menyusul pernyataan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (6/4) bahwa manfaat vaksin COVID-19 masih lebih besar dibanding risikonya.
"Apa yang bisa kami katakan adalah bahwa penilaian yang kami miliki saat ini - dan penilaian ini atas pertimbangan oleh para ahli - adalah bahwa penilaian manfaat dibanding risiko terkait vaksin sebagian besar masih positif," ujar Rogerio Pinto de Sa Gaspar, direktur regulasi dan prakualifikasi WHO.
Dia menambahkan "tidak ada hubungan antara vaksin dan kejadian trombotik dengan trombositopenia.’’
WHO akan mengumumkan penilaian baru terkait vaksin pada Rabu atau Kamis pekan ini, setelah kelompok penasehat keamanan vaksinnya mengadakan pertemuan.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
EMA klaim ada hubungan antara vaksin dengan risiko pembekuan
Sebelumnya, seorang pejabat Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) mengklaim ada "hubungan yang jelas" antara vaksin AstraZeneca dan risiko pembekuan darah yang langka. Namun, posisi resmi EMA adalah masih meninjau data dan belum mencapai kesimpulan apa pun.
Iklan
"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya (pembekuan darah) dengan vaksin. Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini," kata kepala vaksin EMA Marco Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero.
"Sekarang semakin sulit untuk mengatakan bahwa tidak ada hubungan sebab-akibat antara vaksinasi dengan AstraZeneca dan kasus pembekuan darah langka yang juga terkait dengan jumlah trombosit yang rendah," tambahnya.
Cavaleri menambahkan, "di antara yang divaksinasi, ada lebih banyak kasus trombosis otak ... di antara orang-orang muda daripada yang kami perkirakan."
Stella Kyriakides, Komisaris Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, mengatakan EMA akan memberikan penilaian terbaru pada Rabu (7/4) malam.
Regulator kesehatan Inggris pada Sabtu (3/4) mengatakan ada tujuh kematian dari 30 orang yang menderita pembekuan darah setelah menerima vaksin Oxford-AstraZeneca. Namun, vaksin AstraZeneca telah diberikan kepada lebih dari 18 juta orang di Inggris sejauh ini.