Warga Ukraina hari Minggu (11/6) merayakan hari pertama akses bebas visa ke Uni Eropa. Ribuan orang menyeberangi perbatasan ke Polandia, Slowakia dan Hungaria.
Iklan
Pemberian fasilitas bebas visa oleh Uni Eropa kepada Ukraina menjadi semacam pengakuan dan kebanggan bagi negara yang masih dilanda konflik itu. Ini adalah langkah simbolis yang punya makna besar, kata Presiden Petro Poroshenko
"Rezim bebas visa untuk Ukraina telah dimulai! Kemuliaan bagi Eropa! Kemuliaan bagi Ukraina!" tulis Poroshenko dalam akun Twitternya hari Minggu (11/6). Banyak warga Ukraina yang menggunakan kesempatan itu untuk berkunjung ke negara-negara tetangga yang anggota Uni Eropa, seperti Polandia, Hongaria dan Slowakia.
Fasilitas bebas visa hanya berlaku bagi mereka yang sudah memegang paspor biometrik - yang berisi microchip dengan data-data pribadi, termasuk sidik jari mereka. Kunjungan bebas visa ini berlaku sampai 90 hari, namun tidak termasuk ijin kerja.
Fasilitas bebas visa tidak berlaku di beberapa negara anggota Uni Eropa atau Schengen, yaitu Irlandia, Inggris, Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss.
Pada hari Minggu, Presiden Petro Poroshenko secara simbolis merayakan fasilitas bebas visa dengan rekannya dari Slovakia Andrej Kiska di perbatasan Slovakia-Ukraina. Dia membuka sebuah "Pintu Uni Eropa" yang digambar seperti paspor Ukraina.
"Kami sudah lama menunggu hal ini," kata Poroshenko. "Saya yakin bahwa hari ini, 11 Juni, akan dicatat sejarah sebagai pemisahan final Ukraina dari Kekaisaran Rusia dan kembalinya negara ini ke keluarga negara-negara Eropa."
"Selamat datang di Eropa," jawab Presiden Slowakia Andrej kata Kiska kepada warga Ukraina yang berkumpul. "Saya ingin mengajak Anda untuk terus melakukan reformasi."
Uni Eropa juga menyambut peresmian fasilitas bebas visa kepada Ukraina. "Hari ini kita menghilangkan penghalang antara warga Ukraina dan warga Uni Eropa," kata pejabat urusan kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, dalam sebuah pidato video.
"Ukraina telah memberikan reformasi yang dituntut warganya dan kami dari Uni Eropa sekarang memenuhi janji kami. Inilah yang kami sebut solusi win-win," kata Mogherini.
Uni Eropa menyetujui fasilitas bebas visa bulan lalu setelah tertunda cukup lama. Langkah ini adalah bagian dari kesepakatan asosiasi perdagangan dan politik yang luas antara Uni Eropa dan Ukraina yang yang disepakati tahun 2014.
Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin juga merayakan fasilitas bebas visa yang memungkinkan warga Ukraina kini terbang langsung ke Warsawa, Budapest, Frankfurtatau bandara lainnya.
"#Bezviz (bebas visa) baru permulaan!" tulis Klimkin di akun Twitternya dan memajang foto dari area kontrol paspor di perbatasan ke Hungaria.
Perbatasan Paling Berbahaya di Dunia
Konflik yang berkecamuk menjadikan sejumlah kawasan perbatasan serupa ladang pembantaian. Kemanapun anda pergi, jauhi kawasan berikut ini.
Foto: picture-alliance/dpa
India dan Pakistan
Garis demarkasi sepanjang 2900 kilometer yang membagi India dan Pakistan telah mengalami tiga perang selama empat dekade terakhir. Sekitar 115.000 nyawa melayang di kawasan ini. Sebagian besar korban jiwa berasal dari daerah Kashmir, kawasan sengketa paling berbahaya di dunia.
Foto: AP
Yaman dan Arab Saudi
Perbatasan sepanjang 1400 kilometer yang membelah dua negara ini dinilai berbahaya lantaran keberadaan pemberontak Houthi di utara dan Al-Qaida di semenanjung Arab. Sejak tahun 2003 Arab Saudi membangun pagar pembatas seniliai miliaran Dollar AS untuk membatasi gerak kelompok bersenjata dan menghadang arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
Korea Selatan dan Utara
Perbatasan kedua negara termasuk yang dijaga paling ketat. Sebanyak dua juta serdadu mengawasi garis demarkasi sepanjang 240 kilometer tersebut. Rangkaian eskalasi kekerasan antara kedua negara sejak tahun 1953 sejauh ini telah menelan hampir seribu nyawa.
Foto: picture alliance/AP Photo
Amerika Serikat dan Meksiko
Penyeludupan obat bius adalah momok terbesar yang menghantui perbatasan Meksiko dan Amerika Serikat. Sejak 2007 hampir 20.000 orang dibunuh dalam perang narkoba di sekitar garis demarkasi sepanjang lebih dari 3000 kilometer tersebut.
Foto: Gordon Hyde
Afghanistan dan Pakistan
Perbatasan dua negara sejak lama dikuasai hukum rimba. Selain sengketa wilayah yang ditandai dengan konflik bersenjata antara militer Afghanistan dan Pakistan, wilayah ini juga dipenuhi pengungsi dan menjadi tempat persembunyian kelompok teror Taliban dan Al-Qaida. Sejak 2004 Amerika Serikat melancarkan sekitar 300 serangan pesawat nirawak yang membunuh lebih dari 2000 terduga teroris.
Foto: AP
India dan Bangladesh
Kedua negara berbagi garis demarkasi terpanjang kelima di dunia dengan lebih dari 4000 kilometer. Tanpa banyak mendapat perhatian dunia internasional, perbatasan India dan Bangladesh termasuk yang paling berbahaya di dunia. Sejak tahun 2000 tentara India sudah menembaki mati setidaknya 1000 warga Bangladesh yang mencoba mengungsi ke jirannya tersebut.
Foto: AFP/Getty Images
Sudan dan Sudan Selatan
Perang saudara yang berlangsung antara utara dan selatan selama 22 tahun telah merenggut sedikitnya 1,5 juta korban jiwa. Sejak Sudan Selatan merdeka, kelompok pemberontak lain muncul di perbatasan kedua negara. Sejak 2011, sudah lebih dari 1500 meninggal dunia akibat perang tersebut. Sementara 500.000 penduduk terusir dari kampung halaman sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/A.G. Farran
Rusia dan Ukraina
Garis demarkasi sepanjang lebih dari 2000 kilometer yang membagi kedua negara banyak disorot selama perang saudara di timur Ukraina. Rusia yang mendukung pemberontakan kelompok separatis sering menggunakan perbatasannya untuk memasok senjata atau mengintimidasi militer Ukraina. Kawasan ini juga rawan buat pelancong lantaran maraknya kelompok kriminal.
Foto: picture-alliance/dpa
Israel dan Suriah
Perang yang melanda Suriah ikut berdampak pada ketegangan di perbatasan Israel. Kendati termasuk garis perbatasan paling pendek di dunia, yakni cuma 80 kilometer, kawasan tersebut seringkali menjadi saksi konflik bersenjata yang menewaskan belasan ribu orang.