1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ulama Inggris Keluarkan Fatwa Menentang Terorisme dan Bom Bunuh Diri

3 Maret 2010

Ulama Muslim berpengaruh di Inggris yang memiliki banyak pendukung, Muhammad Tahir ul-Qadri, mengeluarkan fatwa yang mengutuk terorisme global dan aksi bom bunuh diri.

Bom bunuh diri di AfghanistanFoto: AP

Fatwa yang disampaikan oleh pendiri gerakan Minhaj ul Qur'an, kelahiran Pakistan itu, disambut baik oleh para pemimpin pemerintahan dan organisasi-organisasi keamanan, parlemen serta kelompok-kelompok Muslim.

Dalam jumpa pers yang diselenggarakan di London, Qadri mengungkapkan fatwa tersebut harus dipandang sebagai tantangan langsung terhadap ideologi kekerasan yang dibangun oleh jaringan Al Qaida, yang tidak dapat dibenarkan dengan mengatasnamakan Islam. Ia bahkan menjuluki para teroris dan pembom bunuh diri itu sebagai "para pahlawan api neraka."

Terorisme tetap merupakan terorisme, kekerasan tetap saja merupakan kekerasan dan tidak ada tempat dalam ajaran Islam dan tidak ada pembenaran untuk itu, maupun pemakluman, atau sejenisnya, tambah Qadir.

Fatwa setebal 600 halaman itu menyebutkan bom bunuh diri dan serangan yang sasarannya mengenai warga sipil bukan hanya dikutuk oleh Islam. Lebih dari itu, para pelaku teror dan bom bunuh diri justru melencengkan ajaran Islam. Karenanya mereka bisa dianggap kafir. Mereka tidak dapat mengklaim tindakan mereka sebagai tindakan syahid.

Qadri menggambarkan jaringan Al Qaida sebagai kejahatan lama yang dibungkus dengan nama baru. Cendikiawan Muslim itu pun meyakini bahwa sebagian besar generasi muda di Inggris belum teradikalisasi dan akan mematuhi fatwa ini. Sementara mereka yang sudah telanjur dicuci otak tidak akan memperdulikannya. Adapun sebagian yabng masih ragu, akan menjadikan fatwa ini sebagai bahan pertimbangan baru. Ditegaskannya, orang menjadi teroris tidak begitu saja terjadi dalam waktu satu malam, namun melewati perjalanan panjang. Banyak yang sudah siap berada di jalan ke arah itu, tapi belum benar-benar menjadi pelaku bom bunuh diri, papar Qadri. Dalam wawancara dengan jaringan Inggris BBC, Qadri memaparkan lebih lanjut: „Lihatlah di internet. Para teroris masuk ke situs-situs internet yang tak terhitung jumlahnya, menulis konsep-konsep salah mengenai jihad, konsep salah tentang bom bunuh diri. Menyampaikan fatwa yang mendukung atas bunuh diri, yang membuat orang-orang tercuci otaknya.“

Qadri menyusun dokumen yang menjadi tantangan bagi motivasi pelaku bom bunuh diri tersebut, sebagai reaksi atas meningkatnya angka bom bunuh diri di Pakistan. Di negeri itu ia memiliki banyak pengikut. Organisasi yang dipimpin Qadri memiliki 10 mesjid di berbagai kota di Inggris yang dipadati oleh komunitas Muslim.

Ulama Muslim lainnya Shaik Mohammed Hisham Kabbani dari Pusat Spiritualitas dan Pencapaian Kebudayaan mengatakan fatwa yang dikeluarkan ini akan membantu Muslimin di Inggris untuk menghadapi retorika radikal Islam di dunia.

(AP/GG/afp/ap)