Umat Muslim dan Hindu di India Bersatu Lawan Kekerasan
Tanika Godbole
6 Maret 2020
Gelombang kekerasan yang menyapu New Delhi menyisakan kisah heroik, di mana umat muslim dan Hindu bahu-membahu melindungi satu sama lain. Solidaritas mereka mengungkap akar permusuhan yang dirawat oleh para politisi
Iklan
Afreen Khatoon hidup di kawasan Chand Bagh yang didominasi warga muslim. Kawasan pemukiman di seberang sungai Yamuna itu menjadi sasaran amarah kelompok Hindu Nasionalis saat kerusuhan berkecamuk di New Delhi. Khatoon dan keluarganya hanya bisa melarikan diri berkat bantuan tetangganya yang beragama Hindu.
"Kami sudah tinggal bersama warga Hindu di sini seumur hidup kami. Tidak pernah ada permusuhan di antara kami. Para perusuh datang dari luar dan menyerang kami. Untung para tetangga menolong," kata dia kepada DW. Khatoon kini menetap di rumah saudara di bagian lain New Delhi.
Akibat kerusuhan yang merajalela di barat daya kota, setidaknya 40 orang meninggal dunia dan lebih dari 200 mengalami luka-luka. Kelompok perusuh membidik toko dan rumah milik kaum muslim dengan bom molotov atau batu. Banyak yang kehilangan harta benda bernafas lega karena masih bernyawa.
Sejak itu jalan-jalan New Delhi membisu. Namun ramainya aparat keamanan yang disebar tidak membuat warga muslim kota merasa lebih aman.
Di tengah kengerian yang berkecamuk, sejumlah warga Hindu dan muslim bahu membahu melindungi pemukiman sendiri dari serangan massa. "Kami berpatroli sepanjang malam, bersama warga Hindu juga," kata Meher Alam di kawasan Chaman Park. "Kami melindungi rumah kami dan juga tempat ibadah dari serangan. Kami semua bersaudara. Kami semua bersama-sama di sini."
Tidak sedikit warga Hindu yang bertaruh nyawa menghadang massa agar tidak memasuki pemukiman muslim. Di Chand Baghm Mohammad Aslam mampu menyelamatkan keluarganya berkat kegigihan para tetangga. "Mereka memblokir pintu masuk perumahan. Sebab itu wilayah ini tergolong aman."
"Banyak nyawa atau rumah yang bisa diselamatkan berkat tindakan cepat para tetangga Hindu, Kalau tidak saya dan keluarga saya sudah tidak lagi bernyawa saat ini," imbuhnya.
10 Fakta Menarik Tentang India yang Mungkin Belum Anda Ketahui
Mulai dari kumis sampai menyantap burung merak, inilah berbagai fakta menarik tentang negara berpenduduk 1,4 miliar jiwa itu. India bahkan dikenal sebagai penemu permainan klasik, hingga mendeteksi benda angkasa.
Foto: Getty Images/AFP
Tunjangan pemeliharaan kumis
Polisi di distrik Madhya Pradesh, India memberikan tunjangan ekstra bagi yang memiliki kumis. Menurut para petinggi kepolisian, kumis mendatangkan respek yang lebih tinggi, dan semakin lebat kumisnya, semakin tinggi juga tunjangannya.
Foto: PRAKASH SINGH/AFP/Getty Images
Science Day di Swiss didedikasikan untuk APJ Abdul Kalam
Mantan Presiden India, APJ Abdul Kalam merupakan seorang penggagas program misil India. Ia mengunjungi negara dekat pegunungan Alpen itu tahun 2006 dan semenjak itu pemerintah Swiss mendeklarasikan 26 Mei adalah Science Day atau Hari Ilmu Sains, sebagai bentuk apresiasi terhadap keahliannya di bidang sains dan teknologi.
Foto: UNI
Mendeteksi lunar water untuk pertama kali
'Lunar water' merupakan air yang berada di bulan. Air dengan bentuk cair tidak bisa berada di permukaan bulan, dan uap air menguap karena sinar matahari. Pada September 2009, misi ISRO Chandrayaan-1 berhasil mendeteksi air di bulan pertama kalinya dengan menggunakan moon mineralogy mapper.
Foto: NASA
Asal muasal permainan ular tangga
Aslinya bernama Moksha Patamu, permainan ini awalnya dibuat untuk mengajarkan anak-anak pelajaran moral tentang karma. Lama kelamaan, permainan ini dikomersialkan dan kemudian menjadi salah satu permainan paling terkenal di dunia.
Foto: imago/Ikon Images
Turis asing dilarang membawa uang lokal saat meninggalkan India
Naik-turun mata uang saat Rupee dikonversi ke mata uang asing (Dolar) tidak ditentukan oleh penawaran dan permintaan Dolar. Permintaan akan turun dengan tidak membiarkan orang mengonversi Rupee mereka dengan bebas dan ada batasan untuk berapa banyak Rupee dikonversi ke dolar dan untuk apa. Beberapa negara pun tidak menerima konversi Rupee.
Foto: Reuters/J. Dey
Burung merak untuk disantap
Burung merak adalah salah satu burung langka di dunia yang dilindungi. Sebagian besar jenis burung ini berasal dari India dan penyebarannya terdapat di sekitar Asia Selatan. Dahulu kala di India, burung cantik ini dipelihara untuk dijadikan santapan. Namun sejak tahun 1963, Pemerintah India menetapkan burung ini sebagai burung nasional.
Foto: IANS
Spa untuk gajah
India adalah salah satu negara yang terkenal karena keramahan dan pelayanannya. Tidak hanya untuk manusia, gajah-gajah di penangkaran Punnathoor Kotta Elephant Yard, Kerala, India menerima pelayanan spa, lulur, pijit, dan makanan ayuverda. Menurut mereka, manusia dan hewan hidup berdampingan bahkan sejak awal peradaban dan kita harus memperlakukan mereka sebaik-baiknya.
Foto: picture-alliance/Photoshot
Chaturanga
Menurut H. J. R Murray, penulis History of Chess (1913), Chaturanga atau catur berasal dari India dan mulai ada di abad ke-6. Chaturanga sendiri bermakna empat unsur terpisah yang mewakili alam semesta, seringkali dihubungkan dengan api, air, udara, dan tanah. Permainannya pun menyimbolkan cara-cara hidup manusia, sedangkan perkembangannya mewakili perubahan peradaban.
Foto: Reuters/P. Childs
Champu
Istilah shampoo berasal dari bahasa Sansekerta 'champu' yang artinya 'pijat'. Konsep shampoo pertama kali dibuat di India, dan bukan shampoo cair seperti yang kita bisa lihat di iklan, melainkan menggunakan metode pencampuran rempah-rempah.
Foto: Fotolia/P. Marcinski
Berlian pertama di dunia
Awalnya, berlian hanya ditemukan di endapan aluvial di Distrik Guntur dan Krishna di Delta Sungai Krishna. Sampai berlian ditemukan di Brasil pada abad ke-18, India memimpin dunia dalam produksi berlian. Ed:ck/ts (dari berbagai sumber)
Foto: Getty Images/AFP
10 foto1 | 10
Di kawasan yang sama sekelompok warga muslim membentuk rantai manusia untuk melindungi sebuah kuil Hindu dari serangan kelompok muslim lain. Sementara di kawasan lain, warga beragama Sikh membuka kuilnya untuk umat muslim yang mengungsi dari kejaran massa.
Keuskupan di Delhi juga memerintahkan semua gereja melindungi warga dari luapan kekerasan.
Ketegangan antara dua umat beragama memuncak sejak pemerintah menerbitkan UU Kewarganegaraan(CAA) pada Desember 2019 silam. UU tersebut menawarkan jalur singkat untuk mendapatkan suaka politik bagi minoritas agama di Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh.
CAA mengecualikan umat muslim dari proses tersebut.
Namun protes yang awalnya berlangsung damai berubah sengit ketika sejumlah politisi dari partai penguasa, Bharatiya Janata Party (BJP) melemparkan berbagai tuduhan miring terhadap demonstran yang semakin mendidihkan situasi.
Kapil Mishra, polistis BJP yang dulu pernah bekerja untuk Greenpeace, mengancam akan membubarkan demonstrasi secara paksa dengan mengerahkan massa-nya sendiri. Sejak kicauannya di Twitter yang kontroversial itu, kelompok Hindu Nasionalis memobilisasi diri dan mulai menyerang properti milik warga muslim. Masjid dan kuil pun ikut menjadi korban.
Sejauh ini Mishra bebas dari dakwaan hukum. Unggahannya di media sosial yang mengajak massa membubarkan paksa demonstrasi anti pemerintah, saat ini sudah menghilang.
Mishra tidak sendirian. Politisi partai Islam, Tahir Hussain, pun ikut mengobarkan api permusuhan lewat komentar pedasnya di media. Tahir yang dituduh ikut membibit gelombang kekerasan di New Delhi saat ini sudah di-nonaktifkan dari partainya sendiri, Aam Aadmi Party.
Akibat kerusuhan tersebut kini pemerintah dan kepolisian menjadi sasaran ketidakpuasan warga Delhi. Terutama polisi dituduh mendiamkan massa dan bahkan ikut aktif membantu perusuh menyerang properti warga muslim.
Seorang hakim di Pengadilan Tinggi Delhi mengritik polisi lantaran enggan memperkarakan politisi BJP atas tuduhan ujaran kebencian. Ironisnya, usai kritik tersebut S. Muralidhar dimutasi ke negara bagian Punjab dan Haryana.
Hingga 3 Maret lalu kepolisian Delhi mengklaim telah menyusun 254 dakwaan, serta sudah menahan sebanyak 903 orang. "Jika insiden semacam ini terjadi, adalah tugas mereka yang berkuasa untuk melindungi warga. Kami semua ingin hidup dalam damai," kata Mohammad Umar, seorang warga muslim di Khajuri Khas.
"Tapi jika pemerintah bergeming, maka permusuhan antara warga akan menguat. Dan jika pemerintah kita tidak melindungi kami, siapa yang mampu?" (rzn/vlz)
Mahatma Gandhi: Pengacara yang Menjadi Bapak Bangsa
Perjuangan Gandhi yang selalu berpihak pada rakyat kecil dan cinta perdamaian tidak hanya signifikan untuk India, melainkan juga dunia. Ia menjadi Bapak Bangsa India, yang berhasil mengakhiri 200 tahun kekuasaan Inggris.
Foto: Getty Images/Hulton Archive
Lahirnya jiwa yang besar
Mahatma Gandhi memiliki nama asli Mohandas Karamchand Gandhi. Ia lahir pada 2 Oktober 1869 di Porbandar, negara bagian Gujarat, India. Di dunia ia lebih dikenal dengan nama Mahatma Gandhi. Kata "mahatma" yang disematkan pada namanya memiliki arti "jiwa yang besar".
Foto: Reuters/P. Ravikumar
Menikah di usia belia
Pada Mei 1883, Gandhi menikah dengan Kasturba Mankaji pada usia 13 tahun. Kasturba berusia 14 tahun pada waktu itu. Mereka menikah karena dijodohkan, satu praktik yang umum saat itu di India.
Foto: AP
Pengacara lulusan Inggris
Gandhi kuliah hukum di London dari September 1888 hingga Juni 1891. Setelah menyelesaikan studinya, ia kemudian kembali ke India. Di sana ia menjadi pengacara dari tahun 1891 hingga 1893.
Foto: picture-alliance/akg-images
Pindah ke Afrika Selatan
Pada tahun 1893, Gandhi pergi ke Afrika Selatan untuk bekerja menjadi pengacara. Di bulan Mei di tahun yang sama, ia mengalami tindakan rasisme. Karena warna kulitnya, ia dikeluarkan dari gerbong kelas satu kereta yang ia tumpangi.
Foto: picture-alliance/dpa
Memulai "Satyagraha"
Pada tahun 1894, Gandhi mendirikan Natal Indian Congress (Kongres India di wilayah Natal, Afrika Selatan) untuk melawan diskriminasi dan membantu imigran India di Afrika Selatan. Dia memulai gerakan Satyagraha yang merupakan gerakan protes sipil tanpa kekerasan.
Foto: Getty Images/Hulton Archive
Mulai memakai dhoti putih
Pada tahun 1906, Gandhi berjanji untuk hidup selibat dan mulai mengenakan hanya dhoti putih. Dhoti adalah pakaian tradisional untuk laki-laki di India.
Foto: AP
Unjuk rasa dari Natal ke Transvaal
Pada tahun 1913, ia memimpin unjuk rasa dari Natal ke Transvaal, Afrika Selatan, demi memperjuangkan hak para imigran India. Lebih dari dua ribu orang berpartisipasi dalam demonstrasi ini.
Foto: AP
Melawan aturan Inggris
Gandhi kembali ke India pada tahun 1915. Di sini ia mengorganisasi protes satu hari terhadap aturan pemerintahan Inggris, di mana setiap orang India yang dicurigai sebagai teroris akan dipenjara.
Foto: AP
Menjadi pemimpin partai
Dari tahun 1920 hingga 1924, Gandhi menjadi pemimpin utama partai Kongres Nasional India dan berkampanye untuk merdeka dari Inggris. Ia mengimbau masyarakat untuk tidak bekerja sama dengan pemerintah Inggris, salah satunya dengan memboikot produk-produk Inggris. Akibatnya, ia ditangkap dan harus mendekam di penjara selama dua tahun.
Foto: AP
Protes garam
Pada tahun 1930, Gandhi memimpin protes "Dandi March" atau juga dikenal dengan "Salt March" atau protes garam. Protes ini menentang aturan Inggris yang melarang orang India untuk membuat dan menjual garam. Ribuan orang ikut serta dalam protes selama 24 hari ini.
Foto: AP
Kunjungan ke Inggris
Pada tahun 1931, Gandhi pergi ke Inggris untuk berbicara dengan pemerintah Inggris tentang masa depan India. Namun, Inggris menolak untuk memberikan kemerdekaan pada India.
Foto: AP
Mogok makan
Pada tahun 1932, pemerintah Inggris menahan Gandhi di penjara di Pune, Maharashtra. Di sini ia mogok makan selama enam hari dalam rangka melawan diskriminasi terhadap kelompok yang tak dianggap dalam sistem elektoral baru. Di dalam kelompok ini termasuk orang-orang yang berada di golongan kasta terbawah atau yang tidak masuk ke dalam sistem kasta sama sekali.
Foto: AP
Gerakan "Keluar dari India"
Pada tahun 1942, Mahatma Gandhi memulai gerakan tanpa kekerasan "Quit India" atau "Keluar dari India" untuk memperjuangkan kemerdekaan dari pemerintah Inggris. Gerakan ini menyebar ke seluruh negeri. Gandhi pun kembali dijebloskan ke penjara.
Foto: AP
Mogok makan untuk meredam kerusuhan Hindu-Muslim
Pada 15 Agustus 1947, India merdeka dari kekuasaan Inggris. Namun, negara itu terbagi menjadi dua kubu. Kerusuhan pecah antara umat Hindu dan Muslim beberapa bulan sebelum India merdeka. Untuk meredam kerusuhan dan menciptakan suasana yang kondusif, Mahatma Gandhi melakukan mogok makan.
Foto: AP
Ditembak mati
Seorang ekstremis Hindu, Nathuram Godse, menembak mati Gandhi pada 30 Januari 1948 di New Delhi. Setelah pembunuhan itu, gelombang duka menyebar di seluruh negeri. Lebih dari satu juta orang menghadiri pemakaman Gandhi.
Foto: picture-alliance/Imagno
Bapak Bangsa
Selain "jiwa yang besar", Gandhi juga dijuluki sebagai "Bapu", yang berarti ayah. Ia menjadi Bapak Bangsa India, yang dikenang bukan hanya di India, namun di seluruh dunia, terutama dalam peringatan hari jadinya yang ke-150 pada 2 Oktober 2019 ini. (Teks: dpa. Ed: na/ts)