Mau Panjang Umur? Ubah Gaya Hidup Setelah Usia 50 Tahun
2 April 2025
Logis memang, tetapi terdengar lebih meyakinkan jika yang bicara lebih dari 120 peneliti: Kita harus menghindari rokok, kolesterol dan berat badan berlebih, sebelum usia mencapai setengah abad.
Mereka yang berusia 50 tahun, tidak merokok, memiliki tekanan darah normal, bebas dari kolesterol tinggi atau diabetes, dan menjaga berat badan yang sehat, tidak hanya akan hidup lebih panjang, tetapi juga akan memperlambat ancaman penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah.
Inilah temuan teranyar para ilmuwan di Universitas Klinik Hamburg-Eppendorf (UKE), yang bekerja sama dengan sekitar 120 peneliti dari seluruh dunia.
Untuk studi mereka, para ilmuwan menganalisis data dari lebih dari dua juta orang di 39 negara, dan hasilnya baru saja dipublikasikan di jurnal New England Journal of Medicine.
Inilah Negara Surga Perokok di Dunia
Satu miliar manusia saat ini tercatat sebagai perokok aktif. Uniknya, negara yang mencatat konsumsi rokok tertinggi kebanyakan berada di kawasan Eropa Timur dan Balkan. Sementara Indonesia berada di urutan tengah.
Foto: Colourbox/A. Armyagov
1. Serbia - 2.861 Batang per Kepala/Tahun
Badan Kesehatan Dunia, WHO, mencatat 41% penduduk Serbia merokok secara berkala. Jumlahnya mencapai 3,3 juta orang. Jika program anti rokok oleh pemerintah terus berlanjut, badan dunia itu memperkirakan jumlah perokok di Serbia akan berkurang menjadi 35% atau 2,7 juta penduduk pada tahun 2025. Tapi untuk sementara ini, rata rata konsumsi rokok di Serbia mencapai tiga bungkus per minggu
Foto: Getty Images/C. Hondros
2. Bulgaria - 2822 Batang per Kepala/Tahun
Lima tahun silam jumlah perokok aktif di Bulgaria mencapai 35% dari total populasi, atau sekitar 2,2 juta orang. Sepuluh tahun ke depan, WHO memperkirakan jumlah perokok di negara di timur Eropa ini akan berkurang menjadi 24% atau sekitar 1,3 juta orang. Angka ini tergolong tinggi, terutama jika melihat harga sebungkus rokok rata.rata berkisar 3,24 US Dollar.
Foto: Getty Images/N. Doychinov
3. Yunani - 2795 Batang per Kepala/Tahun
Dari 10,7 juta penduduk Yunani, 44% di antaranya menghembuskan asap rokok secara rutin. Negara ini juga punya harga rokok tertinggi dibandingkan negara lain dalam daftar 10 besar, yakni sekitar 5,21 Dollar AS. Menurut WHO, kelompok masyarakat yang paling getol mengepul asap adalah penduduk di usia antara 40 hingga 54 tahun.
Foto: Getty Images/A. Messinis
4. Rusia - 2786 Batang per Kepala/Tahun
WHO mencatat saat ini terdapat 38% penduduk Rusia yang merokok. Jumlahnya sekitar 46,9 juta orang. Angka ini tidak mengherankan, terutama jika mengingat harga rata rata sebungkus rokok di Rusia termasuk yang paling murah di Eropa, yakni berkisar 1,74 Dollar AS.
Foto: Getty Images/A. Utkin
5. Ukraina - 2401 Batang per Kepala/Tahun
Hampir 12 juta penduduk Ukraina tercatat sebagai perokok aktif. Kelompok usia yang paling banyak mengepulkan asap adalah antara 25 hingga 39 tahun. Ukraina juga mencatat peningkatan signifikan perokok perempuan. Selain itu penduduk di timur Eropa ini rata-rata menghabiskan 151 Dollar AS atau sekitar 2 juta Rupiah per tahun untuk membeli rokok.
Foto: Getty Images/A. Stepanov
6. Bosnia - 2278 Batang per Kepala/Tahun
Sebanyak 1,2 juta orang merokok di Bosnia Herzegovina atau sekitar 40% dari total populasi. Uniknya, produsen rokok terbesar di negeri yang carut marut oleh perang ini dimiliki oleh pemerintah. Hingga kini Fabrika Duhana Sarajevo (FDS) masih tercatat sebagai salah satu produsen rokok terbesar di kawasan Balkan.
Foto: Imago/Invision
7. Belarusia - 2266 Batang per Kepala/Tahun
Sekitar 29% dari populasi Belarusia mengepulkan asap rokok secara rutin. Jumlahnya mencapai 2,3 juta orang. Uniknya, negara diktatur terakhir di Eropa ini juga mencatat angka penyeludupan rokok tertinggi di Eropa, yakni mencapai 6,9 miliar batang per tahun.
Foto: Imago/fotoimedia
8. Rep. Ceko - 2125 Batang per Kepala/Tahun
Republik Ceko termasuk negara dengan program anti rokok paling ketat di timur Eropa. Jumlah perokok di sini mencapai 32% dari total populasi, atau sekitar 2,8 juta orang. Ceko juga mencatat angka perokok perempuan yang tinggi, yakni sekitar 27%.
Foto: FaceMePLS
9. Korea Selatan - 1958 Batang per Kepala/Tahun
Pemerintah Korea Selatan baru-baru ini menggandakan harga rokok dari 2000 Won menjadi 4500 Won atau sekitar 52 Ribu Rupiah per bungkus. Namun tidak jelas apakah langkah itu akan menurunkan jumlah perokok yang saat ini mencapai 45% dari total populasi. Menurut Kementrian Strategi dan Keuangan, tahun lalu saja penduduk Korsel menghabiskan dana 10,7 Miliar Dollar AS untuk membeli rokok.
Foto: Getty Images/AFP/J. Yeon-Je
10. Kazakhstan - 1934 Batang per Kepala/Tahun
Menurut Kementerian Kesehatan, sekitar 25000 orang meninggal dunia setiap tahunnya akibat konsumsi rokok. Saat ini tercatat 27% penduduk mengkonsumsi produk tembakau secara rutin. Jumlahnya mencapai 4,2 juta orang.
Foto: DW/Anatoliy Weißkopf
28. Indonesia - 1085 Batang per Kepala/tahun
WHO memperkirakan saat ini 36% atau sekitar 60 juta penduduk Indonesia merokok secara rutin. Berbeda dengan konsumsi rokok di banyak negara lain yang diprediksi bakal menurun, angka perokok aktif di Indonesia diyakini akan naik menjadi 90 juta orang pada tahun 2025.
Foto: Getty Images/AFP/O. Siagian
11 foto1 | 11
Lima faktor risiko klasik
"Lima faktor risiko klasik—tekanan darah tinggi, merokok, diabetes, berat badan tidak sehat atau obesitas, serta kolesterol tinggi—secara global bertanggung jawab atas sekitar setengah dari semua penyakit jantung dan pembuluh darah," ujar Christina Magnussen, penulis utama dan Wakil Direktur Klinik Kardiologi UKE.
Iklan
"Kami ingin mengetahui bagaimana ketiadaan atau pengendalian faktor-faktor ini memengaruhi harapan hidup," paparnya.
Studi ini menunjukkan bahwa perempuan yang pada usia 50 tahun tidak mendekati salah satu dari faktor risiko ini, rata-rata mengembangkan penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah 13,3 tahun lebih lambat dan hidup 14,5 tahun lebih lama dibandingkan dengan perempuan yang tersangkut kelima faktor risiko tersebut.
Pria yang bebas dari faktor-faktor ini hidup 10,6 tahun lebih lama tanpa penyakit jantung dan meninggal 11,8 tahun lebih lambat dibandingkan pria dengan faktor risiko tersebut.
Setiap faktor risiko memiliki pengaruh yang berbeda; misalnya, perempuan yang pada usia 50 tahun tidak merokok hidup 5,5 tahun lebih lama tanpa penyakit jantung, sementara pria hidup 4,8 tahun lebih lama.
Kiat Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi
Tubuh perlu kolesterol. Tapi jika kolesterol buruk atau LDL terlalu tinggi, bisa menyebabkan penyempitan arteri, sehingga tambah risiko stroke dan sakit jantung. Kalau kadarnya sudah tinggi, bagaimana menurunkannya?
Coklat
Tidak percaya? Cara ini terbukti ampuh. Coklat adalah antioksidan yang kuat dan membantu pembentukan kolesterol baik HDL. Tapi ingat, pilih coklat hitam atau pahit. Dibanding coklat susu (milk chocolate) coklat hitam punya kandungan antioksidan tiga kali lipat lebih banyak. Antioksidan mencegah penggumpalan darah yang bisa menyumbat arteri.
Foto: picture alliance/dpa/G. Forster
Haver atau Oat
Makanan yang di Indonesia dikenal sebagai havermut berasal dari sejenis biji-bijian. Dalam studi terhadap sejumlah responden berkadar kolesterol tinggi, mereka yang makan bubur havermut selama sebulan, terbukti kadar kolesterolnya berkurang 5%, dibanding yang makan bubur dari beras. Sementara LDL-nya bahkan berkurang 10%.
Foto: picture-alliance/dpa
Alpukat
Bisa dimakan dalam bentuk apa saja. Es alpukat, pelengkap sajian ikan, omelet atau selada. Menurut studi Universitas Pennsylvania pada sejumlah penderita obesitas, mereka yang berdiet lemak secara moderat tapi makan alpukat, kolesterol LDL berkurang 14mg/d. Sementara yang berdiet lemak ketat tapi tidak makan alpukat hanya turun 7 mg/dL.
Foto: Fotolia/fredredhat
Kacang Walnut
Kacang walnut banyak digunakan pada kue. Tapi ini juga bisa dimakan seperti menyantap kacang, atau diminum sebagai susu. Mereka yang menyantap sekitar 1,5 ons selama enam hari dalam sebulan mengurangi total kolesterol 5,4%, dan kolesterol LDL sebanyak 9,3%. Makan kacang-kacangan lain juga jadi opsi bagus. Tapi hati-hati: kacang-kacangan mengandung banyak kalori.
Foto: picture-alliance/dpa
Teh Hijau
Karena kolesterin pada dasarnya dibutuhkan tubuh, yang penting adalah mengurangi kolesterin buruk LDL, tanpa mengurangi kolesterin baik HDL. Untuk proses ini teh hijau terbukti membantu, demikian hasil riset yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition.
Foto: Colourbox
Margarin
Mengganti mentega dengan margarin bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Menurut studi, margarin yang mengandung sterol nabati (fitosterol) menunjukkan dapat menahan penyerapan kolesterol pada saluran pencernaan manusia. Studi juga menunjukkan, perempuan yang menggunakan banyak sterol nabati dalam diet bisa menurunkan kadar kolesterol 3,5%.
Foto: picture alliance/PIXSELL
Bawang Putih
Bawang putih sudah terkenal khasisatnya bagi kesehatan, di samping membuat rasa makanan jadi lezat. Selain membantu menuruntkan kadar kolesterol dalam darah, bawang putih juga mencegah penggumpakan darah, mengurangi tekanan darah tinggi dan memperkuat tubuh terhadap serangan infeksi. Untuk itu dianjurkan makan 2-4 siung bawang segar tiap hari.
Foto: Colourbox
Bayam
Bayam juga sudah terkenal sebagai makanan yang sehat. Menurut stud terbaru, menyantap makanan yang kaya lutein, walaupun hanya setengah cangkir, bisa membantu memperkuat dinding arteri sehingga bisa mencegah kolesterin menempel ke dinding pembuluh darah dan mempersempit arteri.
Foto: Fotolia/nata_vkusidey
Minyak Zaitun
Kalau sudah biasa menggunakan minyak zaitun untuk masak, berarti Anda sudah membantu menjaga kesehatan tubuh. Minyak zaitun kaya akan asam lemak tak jenuh tunggal yang mengurangi kadar kolesterol buruk LDL. Minyak zaitun selain dipakai menggoreng, juga digunakan membumbuhi selada. Penulis: ml/as (prevention, health.com)
Foto: Colourbox
9 foto1 | 9
Mengendalikan tekanan darah
Karena itu, perubahan perilaku di usia lanjut pun sangat berharga. "Dari kelima faktor risiko ini, pengendalian tekanan darah memiliki kaitan paling erat dengan tambahan tahun hidup sehat," jelas Direktur Medis dari Pusat Jantung dan Pembuluh Darah Universitas UKE Stefan Blankenberg.
Orang yang berada di antara usia 55 hingga 60 tahun mengendalikan tekanan darah mereka atau berhenti merokok, cenderung hidup lebih lama dan bebas dari penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak melakukan perubahan gaya hidup.
Pola Hidup Sehat bagi Kesehatan Jantung
03:29
This browser does not support the video element.
Demensia: Dampak yang mengkhawatirkan di Jerman
Sementara itu, Institut Robert Koch (RKI) baru saja merilis data terkini tentang penyakit demensia di Jerman.
Sekitar 1,4 juta orang di negara ini kini menderita demensia. Pada tahun 2022, 2,8 persen dari mereka yang berusia di atas 40 tahun didiagnosis dengan demensia, seperti yang dilaporkan RKI di Berlin.
Perempuan lebih sering terdampak demensia dibandingkan pria. Semakin bertambah usia, semakin tinggi prevalensi penyakit ini—di kalangan mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, 6,9 persen mengalami demensia.
Di Jerman Timur dan sebagian wilayah timur Bayern, angka kasus demensia lebih tinggi dibandingkan di wilayah lain.
Menurut penelitian ini, faktor risiko demensia seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas yang lebih sering ditemukan di daerah ini mungkin berperan besar dalam tingginya angka penyakit tersebut.
Jelly Drops: Inovasi yang Membantu Pasien Demensia
03:55
Parkinson: Penyakit yang terus meningkat
Selain itu, para peneliti dari RKI dan Institut Ilmiah AOK (Wido) juga menganalisis data terkait prevalensi penyakit Parkinson.
Pada tahun 2022, hampir 300.000 orang di Jerman hidup dengan penyakit parkinson, yang berjumlah 0,61 persen dari mereka yang berusia 40 tahun ke atas. Pria sedikit lebih sering terdiagnosis daripada perempuan.
Prevalensi penyakit parkinson terus meningkat seiring bertambahnya usia. Di antara mereka yang berusia lebih dari 65 tahun, 1,42 persen terpengaruh.
Demensia dan parkinson adalah dua penyakit neurodegeneratif yang paling umum, di mana demensia ditandai dengan penurunan fungsi otak yang tidak dapat dipulihkan, memengaruhi ingatan, bahasa, konsentrasi, serta perubahan dalam kepribadian, emosi, dan kemampuan sosial.
Sementara Parkinson melibatkan kerusakan sel-sel otak yang menghasilkan dopamin, menyebabkan gangguan motorik seperti kekakuan otot dan tremor, serta gangguan lainnya.
Nikotin Rusak Sperma
03:02
This browser does not support the video element.
Kesimpulan: Hidup sehat yang lebih lama
Angka-angka ini menunjukkan indikator, perubahan gaya hidup yang bijaksana dapat memperpanjang hidup dan melindungi kita dari penyakit yang mengancam di usia lanjut.
Menghindari faktor risiko utama, seperti merokok, tekanan darah tinggi, dan obesitas, akan memberi kita kesempatan untuk hidup lebih lama dan lebih sehat. Sebuah pesan yang mengajak kita untuk memulai perubahan sekarang, demi masa depan yang lebih cerah.