1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Afrika Jatuhkan Sanksi Bagi Mali

4 April 2012

Situasi di Mali kembali meruncing. Selain perhimpunan ekonomi Afrika Barat ECOWAS, Uni Afrika dan AS juga menjatuhkan sanksi kepada pengkudeta.

Captain Amadou Sanogo (R), leader of Mali's military junta, speaks during a news conference at his headquarters in Kati, outside Bamako March 30, 2012. Sanogo on Friday called for external help to secure the country against a separatist Tuareg rebellion in the north of the country, warning the situation was "critical". REUTERS/Luc Gnago (MALI - Tags: MILITARY POLITICS CIVIL UNREST)
Pimpinan kudeta militer di MaliFoto: Reuters

Setelah kudeta militer di Mali dua pekan lalu, Uni Afrika menjatuhkan sejumlah sanksi terhadap pelaku kudeta dan mitra-mitranya. Selain pembatasan berkunjung, rekening bank junta militer dibekukan. Demikian diumumkan komisaris Uni Afrika Ramtane Lamamra Selasa (03/04) di Addis Abeba.

Juga Amerika Serikat mengenakan larangan kunjungan terhadap pimpinan pelaku kudeta dan anggota keluarganya. Selain itu menurut keterangan PBB, Mali terancam perpecahan. Kelompok pemberontak Tuareg bersama mitranya, kelompok jaringan teror Al Qaida, mengawasi hampir seluruh kawasan utara Mali. Demikian dikatakan wakil sekretaris PBB urusan politik Lynn Pascoe di New York.

Pemberontak TuaregFoto: picture-alliance/dpa

Sementara itu militer pelaku kudeta di Mali tetap mengabaikan seruan masyarakat internasional untuk segera mengembalikan tatanan konstitusi di negara itu. Para tentara yang memberontak, Kamis (22/03) melakukan kudeta dan menggulingkan Presiden Mali Amadou Toumani Touré. Dengan aksi kudeta tersebut militer ingin menggencarkan perang melawan pemberontak Tuareg di utara Mali. Menurut para pengkudeta, Presiden Touré gagal mengakhiri pemberontakan di utara Mali.

Dyan Kostermans/afp/dpa/rtr

Editor: Vidi Legowo-Zipperer