1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Ancam Sanksi Terhadap Perancis

15 September 2010

Kebijakan pemerintah Perancis memulangkan warga Gipsi Roma mendapat kecaman keras Uni Eropa. Perancis dinilai melakukan tindakan diskriminasi. Komisi Eropa mengancam sanksi hukum.

Warga Roma tiba di Rumania dengan pesawat dari PerancisFoto: picture alliance/dpa

Harian Swiss Basler Zeitung menulis:

Pimpinan Perancis sekarang mendapat tekanan dari Brussel. Nicolas Sarkozy tadinya berpikir, warga etnis Roma sudah lama terisolasi dalam masyarakat Perancis dan tidak disukai karena adanya prasangka-prasangka yang tertanam sejak dulu. Jadi ia bisa menggunakan isu itu untuk memenangkan pemilu. Tapi langkah kerasnya terhadap etnis Roma, yang dimana-mana jadi warga terpinggirkan, kini justru mendatangkan celaan bagi Perancis. Dengan kecamannya, Komisi Eropa sekarang harus memberi isyarat tegas menentang diskriminasi terhadap warga Roma. Pemerintah Perancis tidak boleh hanya diberi peringatan yang tidak mengikat.

Harian Spanyol El Pais berkomentar:

Komisi Eropa melangkah lebih jauh daripada sikap mengecewakan yang ditunjukkan oleh Presiden Uni Eropa José Manuel Barroso pada awalnya. Pada saat yang sama, Komisi Eropa menegaskan lagi, terutama kepada presiden Nicolas Sarkozy, bahwa populisme dengan memanfaatkan isu minoritas hanya untuk memenangkan pemilu tidak bisa ditolerir di Uni Eropa. Dengan kecaman ini, Uni Eropa berhasil menyelamatkan martabatnya. Sedangkan Sarkozy sudah kehilangan martabat dengan keputusannya mengusir warga Roma.

Harian Perancis Le Figaro menolak kritik Uni Eropa sehubungan dengan kebijakan pemulangan warga Roma. Harian ini menulis:

Jika saja lembaga-lembaga Uni Eropa bekerja dengan semangat besar untuk memperbaiki nasib 12 sampai 15 juta warga Gipsi, situasinya tidak akan berkembang sejauh ini. Mereka ditolak berintegrasi di negaranya sendiri dan oleh karena itu mengembara di seluruh Eropa. Mudah saja untuk mengeluarkan kemarahan di Brussel dan bertindak sekan-akan masalah ini baru saja muncul. Komisi Eropa tidak akan bisa memperbaiki citra buruknya di mata warga Perancis, jika mereka berjalan seiring dengan pihak-pihak yang malah membandingkan situasi sekarang dengan pembasmian warga Yahudi oleh Nazi Jerman. Suka atau tidak, pembubaran kamp-kamp ilegal yang digunakan masyarakat nomaden yang datang hanya untuk memanfaatkan kebaikan negara Perancis disambut oleh mayoritas rakyat Perancis.

Harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung menanggapi ancaman Uni Eropa memberlakukan sanksi hukum terhadap Perancis sebagai berikut:

Yang jadi masalah di sini adalah interpretasi tentang martabat sel uruh warga Uni Eropa sebagai manusia. Uni Eropa harus menjadi teladan dalam hal penegakkan hak asasi manusia. Tidak boleh muncul keraguan sedikitpun dalam hal ini. Komisaris Uni Eropa untuk urusan peradilan, Vivianne Reding, tidak boleh membiarkan adanya diskriminasi berdasarkan kelompok etnis dan ras. Karena aksi yang dilakukan Perancis, yaitu memulangkan warga gipsi ke negara asalnya, yang katanya pergi secara sukarela, jelas-jelas adalah tindakan diskriminasi berdasarkan ras. Ini tidak perlu diragukan lagi. Sebab kriteria apa yang digunakan oleh Perancis untuk menentukan, warga yang mana yang harus dipulangkan, jika bukan ciri bersama sebagai warga Roma.

Hendra Pasuhuk/dpa/afp
Editor: Robina