1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

080509 Tschad EU

8 Mei 2009

Ada harga yang harus dibayar UE untuk rasa puas diri dan misinya di Afrika. Brussel akan menggelontorkan bantuan sebesar 311 juta Euro ke Chad, sampai tahun 2013. Perjanjian ditandatangani menjelang misi EUFOR dimulai.

Presiden Chad Idriss DebyFoto: AP

Dana bantuan itu kini mengalir ke kantong rejim militer di bawah kepemimpinan Presiden Idriss Deby. Juru bicara Komisaris Uni Eropa John Clancy berharap bantuan itu akan berdampak positif.

Clancy mengatakan, "Secara umum kami memandang banyak negara Afrika sebagai mitra. Kami ingin mendukung mitra Afrika kami, untuk mengupayakan 'good governance', struktur pemerintahan yang baik dan stabilitas.“

Idriss Deby tentu tak punya keberatan terhadap stabilisasi finansial bagi rejim ororiternya. Dari sudut pandangnya, 311 juta Euro dari Brussel mugkin merupakan imbalan atas persetujuannya bagi misi militer Eropa di Chad yang lama tertunda.

Sejak Idriss Deby berkuasa tahun 1990 lewat kudeta berdarah, ia mengalami pasang surut yang lazim dihadapi diktator Afrika. Puluhan kelompok pemberontak dan sejumlah negara tetangga ingin menjatuhkan dia. Kecurangan pemilu, korupsi, kekejaman tentara dan kengerian tak berdasar yang disebarluaskan dinas rahasia.

Hanya satu yang tak ada di Chad dalam pemerintahan Idriss Deby. Good governance atau apapun yang dimaksud John Clancy, juru bicara Komisaris Pembangunan UE. "Harus ada tingkat tertentu dalam praktik demokrasi di negara tersebut. Itu adalah syarat pemberian dana bantuan dari UE“, kata Clancy.

Jika memang begitu, UE tidak boleh memberi sepeser Euro pun kepada rejim Deby. Situasi hak asasi di negara itu sangat buruk, korupsi oleh aparatur negara begitu dalam sehingga Jerman menghentikan pemberian bantuan pembangunan.

Beberapa tahun terakhir, dana dari Berlin hanya mengucur ke proyek-proyek bantuan, secara langsung, guna menghindari potongan di tengah jalan oleh aparat negara yang korup.

Tampaknya Brussel tidak melakukan persis seperti itu. Komisaris Pembangunan Louis Michel menandatangani perjanjian 311 juta Euro bersama Menlu Chad dan dengan begitu menjadikan UE sebagai sponsor sebuah rejim yang tidak dipercaya.

Sesuai perjanjian, bantuan pembangunan 311 juta Euro itu seharusnya digunakan untuk infrastruktur dan pembangunan sistem hukum dan peradilan Chad. Namun di negeri yang ia perintah, Idriss Deby tidak dikenal punya prestasi dalam soal itu.

Pakar Afrika dari Freiburg, Helge Dickow menuturkan, "Deby memburu kaum oposisi. Tokoh penting oposisi Ibni Oumar ditangkap bersama sejumlah tokoh oposisi lain. Sejak itu Ibni Oumar menghilang tanpa kabar. Temuan dari komisi penyidik menyebutkan, beberapa hari setelah ditangkap, ia tewas atau dibunuh."

Walaupun ada fakta semacam itu, Komisi UE di Brussel tetap berpendirian teguh. "Kami punya peluang untuk mengontrol uang tersebut. Kami melakukan pengawasan ketat. Apalagi uang ini dari pembayar pajak Eropa“, kata Clancy.

Martin Durm/ Renata Permadi

Editor : Hendra Pasuhuk