Uni Eropa Bersiap Hadapi Perubahan Iklim dan Redam Pandemi
15 September 2021
Uni Eropa akan kucurkan dana tambahan 4 milar euro untuk mengatasi perubahan iklim, dan berjanji akan menyumbangkan lebih 200 juta dosis vaksin Covid-19 ke Afrika untuk meredam pandemi.
Iklan
Uni Eropa berjanji untuk meningkatkan dukungan finansial kepada negara-negara miskin untuk menghadapi perubahan iklim dan beradaptasi dengan dampaknya.
"Kami akan mengusulkan tambahan anggaran 4 miliar euro untuk pendanaan iklim hingga 2027," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pidato pandangan umum di Parlemen Eropa di Strasbourg hari Rabu (15/9). Pada saat yang sama, dia mengajak Amerika Serikat juga meningkatkan kontribusinya.
"Kami mengharapkan Amerika Serikat dan mitra-mitra kami untuk juga ikut melangkah. Ini penting, karena jika AS dan Uni Eropa bersama-sama menutup kesenjangan keuangan perlindungan iklim, ini akan menjadi sinyal yang kuat bagi kepemimpinan iklim global," katanya.
Selanjutnya Ursula von der Leyen mengatakan, sejauh ini Uni Eropa telah menyumbang 25 miliar dolar AS per tahun untuk pendanaan iklim.
Komitmen baru untuk konferensi iklim COP26
Pendanaan iklim diharapkan akan menjadi isu utama pada pertemuan puncak iklim PBB COP26 bulan November mendatang di Inggris, di mana para pemimpin dunia akan mengungkapkan komitmen untuk mengurangi emisi karbon lebih cepat lagi dalam upaya mencegah bencana perubahan iklim.
Iklan
Masalah kesenjangan dana memang menjadi isu krusial. Negara-negara kaya sejauh ini gagal memenuhi janji mereka dari tahun 2009 untuk menyediakan 100 miliar dolar AS per tahun sampai tahun 2000 dalam pendanaan iklim untuk negara-negara miskin.
Tanpa dukungan itu, beberapa negara berkembang mengatakan mereka tidak dapat melakukan investasi besar-besaran yang diperlukan untuk beralih dari bahan bakar fosil ke energi bersih. Atau meningkatkan infrastruktur mereka untuk mengatasi dampak perubahan iklim seperti badai, banjir, dan kenaikan permukaan laut yang semakin parah.
Spa Besar di Eropa Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO
Sebelas area spa di Eropa masuk ke dalam dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Cari tahu lebih lanjut tentang spa-spa unik tersebut di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Bad Kissingen, Jerman
Kekuatan penyembuhan air adalah inti dari setiap perawatan spa. Tujuh mata air yang kaya mineral untuk penyembuhan muncul di sekitar kota Bad Kissingen di Bayern. Kita bisa mandi air mineral, menghirupnya — atau meminumnya. Air bersih tersebut tersedia di bar air mancur bersejarah yang dilengkapi serambi. Air disajikan oleh pekerja wanita di sana yang juga memberi saran perawatan buat para tamu.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Bad Ems, Jerman
Kenyamanan selalu sama pentingnya dengan kesehatan. Keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik untuk diri sendiri memicu bentuk pariwisata baru ini di akhir abad ke-19. Para bangsawan melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dan sering menghabiskan waktu lama di satu tempat. Fasilitas spa canggih, taman dan hotel diciptakan untuk kebutuhan mereka.
Foto: picture-alliance /imageBROKER/M. Moxter
Baden-Baden, Jerman
Kota-kota di Eropa menawarkan hiburan yang berlimpah, pementasan dan pertunjukan artistik untuk menghibur pengunjung. Sepanjang musim panas, para bangsawan datang ke sini untuk merayakannya dengan penuh gaya. Perjudian di kasino di Baden-Baden sangat populer. Seniman, musisi, dan penyair beken seperti Fyodor Doystoevsky dan Leo Tolstoy sering bersenang-senang di sini.
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck
Frantiskovy Lazne, Republik Ceko
Spesial di antara spa di Eropa adalah di Segitiga Spa Bohemian Barat. Frantiskovy Lazne adalah yang termuda dan terkecil dari tiga spa ini. Baru pada awal abad ke-18 mata air penyembuhan ditemukan di sini. Seratus tahun kemudian, Kaisar Franz II membangun spa yang megah. Reputasi Frantiskovy Lazne sebagai area spa mandi lumpur sangat legendaris; dan menjadi salah satu yang pertama di Eropa.
Foto: picture-alliance/akg-images/Rodemann
Karlovy Vary, Republik Ceko
Kota tetangganya, Karlovy Vary mungkin adalah salah satu tempat spa paling tradisional di dunia. Mata airnya sudah digunakan sejak abad ke-14. Sekitar 500 tahun kemudian dokter pribadi kekaisaran, Josef von Löscher membuat tempat itu populer dengan esai tentang efek penyembuhan air. Karlovy Vary berkembang menjadi salah satu spa paling modis di Eropa.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/J. Hubatka
Marianske Lazne, Republik Ceko
Tempat spa ketiga di Ceko juga glamor dan terkenal di dunia: Marianske Lazne. Dari Kaisar Habsburg Franz Joseph dan Raja Inggris Edward hingga Richard Wagner, Johann Wolfgang von Goethe dan Frederik Chopin, mereka semua pernah ke sini. Di Hotel Nove Lazne yang bersejarah dengan 225 kamar mewahnya, hingga hari ini kita masih dapat memesan kabin kekaisaran yang bersejarah.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
Spa, Belgia
Kini, tidak ada yang mengatakan air penyembuhan; istilah "spa" lebih umum. Spa, seperti kota Belgia dengan nama yang sama. Tiga ratus mata air membantu karir cepat kota itu. Pada abad ke-18 dan 19, gedung spa, aula spa, dan, tentu saja, kasino yang dibangun di sebelah mata air. Spa menjadi tempat pertemuan para kepala kerajaan Eropa, itulah mengapa ini disebut "Café de l'Europe."
Air dari Vichy terkenal di seluruh dunia. Tanpa melebih-lebihkan, kita dapat menyebutnya sebagai fondasi kota dan jiwanya. Louis XV dan Bonaparte pernah ke sini, dan Napoleon III menjadikan Vichy sebagai tempat tinggal musim panas. Ini memicu dibangunnya rumah-rumah mewah, hotel, dan pusat termal besar dengan aula tempat minum dan deretan kolom beton, pemandian bergaya oriental dan gedung opera.
Foto: picture-alliance/imageBROKER/B. Jaubert
Montecatini Terme, Italia
Di tengah jalur perjalanan antara Pisa dan Florence terletak Montecatini Terme. Dengan populasi hanya 20.000 penduduk, ini merupakan spa terbesar dan paling elegan di Toskana. Para tamu dapat memilih dari 200 hotel dari semua kategori dan tiga pemandian air panas. Yang paling indah adalah Spa Stabilimento Tettucio. Area pintu masuknya saja sudah membawa pengunjung kembali ke masa lalu.
Foto: picture-alliance/Photononstop/B. Bacoup
Bath, Inggris
Pada abad ke-19, saat pekerjaan konstruksi di kota Bath, sisa-sisa rumah pemandian Romawi, dan asal-usul budaya mandi di Inggris, ditemukan secara kebetulan. Kompleks kuno itu ditemukan dan dibuka untuk umum. Untuk alasan higienis, tidak diperbolehkan mandi di sini. Untuk mandi, pengunjung harus pergi ke gedung sebelah, yaitu Thermae Bath Spa modern, yang dibuka pada tahun 2005.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Kung
Baden bei Wien, Austria
Baden punya tradisi berusia 2.000 tahun, didirikan oleh orang Romawi. Di sini tentu saja dikembangkan arsitektur spa yang khas. Tetapi ada juga arsitektur modern untuk dikagumi. Atap kaca menggantung terbesar di Eropa membentang di Römertherme Baden. Di bawahnya, 14 mata air semburkan air panas yang mengandung belerang untuk penyembuhan. (sc/as)
Foto: picture-alliance/dpa/R. Hackenberg
11 foto1 | 11
Sumbangan vaksin ke Afrika
Ursula von der Leyen dalam pidato pandangan umum nya juga menyinggung krisis pandemi corona yang sempat melanda dunia. Uni Eropa berjanji akan menyumbang lebih 200 juta dosis vaksin virus corona ke Afrika untuk membantu meredam pandemi COVID-19. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, masih ada sumbangan baru yang akan diserahkan sampai pertengahan tahun depan sebanyak lebih dari 250 juta dosis vaksin. Sumbangan itu menggarisbawahi tekad Uni Eropa untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah menghadapi tantangan pandemi.
Ursula von der Leyen menyebut bantuan Uni Eropa itu sebagai "investasi dalam solidaritas dan juga investasi untuk kesehatan global.'' Presiden Komisi Eropa itu menegaskan, Uni Eropa juga ingin mempercepat vaksinasi global.
"Prioritas utama dan paling mendesak kami adalah untuk mempercepat vaksinasi global. Dengan kurang dari 1 persen dosis vaksin global diberikan kepada negara-negara berpenghasilan rendah, skala ketidakadilan dan tingkat urgensinya sangat jelas," tegasnya. Ursula von der Leyen mengatakan, Uni Eropa telah "melakukan langkah yang benar".
Sejauh ini sudah 70 persen orang dewasa di Uni Eropa divaksinasi, kata Ursula von der Leyen kepada anggota parlemen di Strasbourg. Sekitar setengah dari vaksin yang diproduksi di Uni Eropa - yaitu sekitar 700 juta dosis vaksin - telah dikirim ke 130 negara di luar Uni Eropa, pungkas Presiden Komisi Eropa asal Jerman itu.