Uni Eropa Blokir Ekspor Vaksin AstraZeneca ke Australia
5 Maret 2021
Uni Eropa (UE) dan pemerintah Italia telah melarang ekspor vaksin COVID-19 AstraZeneca yang ditujukan ke Australia, setelah produsen obat itu gagal memberikan dosis yang dijanjikan kepada Eropa.
Kejadian ini merupakan yang pertama kalinya bagi UE dalam menerapkan kontrol ekspor, untuk memastikan AstraZeneca menghormati kontrak yang telah disepakati.
Sumber tersebut juga mengatakan AstraZeneca meminta otorisasi dari pemerintah Italia untuk mengekspor sekitar 250 ribu dosis vaksin dari pabrik Anagni, yang berlokasi di dekat Roma. Namun Italia dilaporkan telah menolak permintaan tersebut dan Komisi Eropa mendukung keputusan itu.
Menurut Associated Press, seorang pejabat Uni Eropa, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengkonfirmasi pemblokiran pengiriman vaksin tersebut.
Iklan
Tindakan keras terhadap perusahaan farmasi
UE meluncurkan sistem kontrol ekspor pada akhir Januari lalu, di tengah kurangnya dosis vaksin pada tahap awal kampanye inokulasi. Mekanisme tersebut dirancang untuk memastikan produsen obat memenuhi kewajiban kontrak mereka sebelum ekspor komersial disetujui.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi belum lama ini mengatakan kepada sesama pemimpin Uni Eropa bahwa blok tersebut perlu mempercepat vaksinasi dan memberlakukan konsekuensi terhadap perusahaan farmasi yang gagal memenuhi dosis yang dijanjikan.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Kecurigaan atas penjualan vaksin di luar Uni Eropa
Produsen mengurangi pengiriman yang diproyeksikan pada kuartal pertama dari setidaknya 80 juta menjadi 40 juta dosis, dengan alasan kesulitan produksi. Mereka kemudian mengatakan kepada negara-negara UE akan memotong pengiriman sebesar 50% lagi pada kuartal kedua.
Australia minta Komisi Eropa tinjau pemblokiran vaksin COVID-19
Australia telah meminta Komisi Eropa untuk meninjau keputusan Italia terkait pemblokiran vaksin AstraZeneca dan menekankan bawah insiden ini tidak akan memengaruhi peluncuran program inokulasi.
"Australia telah mengangkat masalah ini dengan Komisi Eropa melalui berbagai saluran dan kami telah meminta Komisi Eropa untuk meninjau keputusan ini," kata Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt.
Hunt mengatakan Australia telah menerima 300 ribu dosis vaksin AstraZeneca, yang diperkirakan akan bertahan sampai produksi vaksin lokal meningkat. Hingga berita ini disiarkan, belum ada komentar langsung dari AstraZeneca.