Uni Eropa Harapkan Koordinasi Bersama Stabilkan Keuangan
15 Oktober 2008Walaupun krisis keuangan belum lewat, namun para kepala negara dan kepala pemerintahan Uni Eropa dapat mengikuti pertemuan puncak di Brussel dengan perasaan lega. Penyebabnya, paket penyelamatan perbankan yang diputuskan bersama dalam KTT istimewa di Paris hari Minggu (12/10), telah menunjukkan dampak positif berupa naiknya kurs saham di lantai bursa. Sekarang ke 27 negara anggota Uni Eropa hendak melanjutkan upaya stabilisasi jangka panjang pasar keuangan.
Walaupun masing-masing negara melaksanakan rencana penyelamatan nasionalnya, fokus perdebatan tetap pada kerjasama terkoordinir. “Yang bagus, kami negara-negara Uni Eropa dari Perancis, Spanyol hingga Inggris sekarang menggunakan instrumen yang sama. Pemahaman, bahwa krisis hanya dapat ditanggulangi bersama, adalah yang kita perlukan,“
demikian ditegaskan kanselir Jerman, Angela Merkel.
Diharapkan 12 negara Uni Eropa lainnya mengikuti haluan dari negara zona Euro dan Inggris. 13 negara anggota Uni Eropa saat ini telah memutuskan dana talangan dan jaminan senilai seluruhnya dua trilyun Euro. Walaupun tema krisis keuangan menjadi fokus utama KTT Uni Eropa di Brussel, namun strategi perlindungan iklim tidak boleh terlalu dipinggirkan. Demikian penegasan ketua Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso.
“Kemewahan semacam ini tidak bisa kita nikmati. Menolong planet ini tidak sama dengan minum anggur pendorong pencernaan pada saat makan malam, boleh kita minum atau kita biarkan. Perubahan iklim tidak hilang gara-gara krisis keuangan. Karena itu kita harus tetap mematuhi sasaran yang kita sepakati bersama tahun lalu.“
Akan tetapi keputusan konkrit mengenai paket iklim dan energi, akan diputuskan dalam sidang Dewan Eropa berikutnya pada bulan Desember mendatang. Sejumlah negara anggota seperti Jerman, Italia dan Polandia menghendaki rancangan undang-undang yang lebih fleksibel.
Tema sengketa lainnya adalah hubungan dengan Rusia di masa depan. Para menteri luar negeri Uni Eropa sejauh ini gagal mencapai kata sepakat, menyangkut kapan perundingan kemitraan baru dengan Rusia dapat dilanjutkan kembali. Menimbang serangan militer Rusia ke Georgia, negara-negara Baltik dan Swedia menolak usulan Perancis yang saat ini menjabat ketua Dewan Eropa, untuk secepatnya menggelar lagi perundingan dengan Rusia.
Juga nasib kesepakatan reformasi Uni Eropa, yang disebut kesepakatan Lisabon, baru akan dibahas lagi pada KTT mendatang. Setelah ditolak dalam referendum di Irlandia pada bulan Juni lalu, juga belum diputuskan referendum kedua menyangkut kesepakatan Lisabon tersebut. Dalam KTT, Perdana Menteri Irlandia Brian Cowen hanya akan menyampaikan laporan perkembangan situasinya.
Namun dalam KTT di Brussel itu akan diputuskan pakta Eropa untuk migrasi dan suaka. Dengan itu Uni Eropa hendak menciptakan kerangka hukum, agar imigran legal dapat diatur lebih baik dan imigran ilegal diperangi secara efektif. Sebetulnya tema migrasi dan suaka ini merupakan prioritas pada masa jabatan Perancis sebagai ketua dewan Uni Eropa. Namun krisis ekonomi yang melanda dahsyat menggesernya pada posisi berikutnya.