Tawaran Terakhir Untuk Inggris dan Prosedur Brexit
26 November 2018
Negara-negara anggota Uni Eropa akhirnya meresmikan Paket Brexit untuk Inggris, yang mengatur prosedur keluarnya negara itu dari Uni Eropa. Tapi di Inggris, paket itu belum tentu disahkan parlemen.
Iklan
"Ini hari yang menyedihkan..", kata Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker setelah KTT Istimewa Uni Eropa dengan 27 kepala pemerintahan mengesahkan dokumen setebal hampir 600 halaman itu. "Tidak ada alasan untuk merayakan, jika sebuah negara meninggalkan Uni Eropa. Ini ssebuah tragedi, " tambahnya.
Padahal hasil perundingan Uni Eropa dengan pemerintah Inggris di bawah Perdana Menteri Theresa May sebenarnya menguntungkan Uni Eropa, karena memuat hampir semua tuntutan yang diarahkan ke Inggris.
Persetujuan KTT Uni Eropa hari Minggu (26/11) itu menandai akhir suatu perundingan marathon yang telah berlangsung selama 21 bulan. Tapi ini baru awal dari prosedurnya. Karena kesepakatan itu masih harus disetujui oleh parlemen Inggris bulan Desember mendatang, dan penentangan terhadap paket itu di parlemen Inggris sangat besar. Praktis semua partai oposisi menyatakan tidak setuju, bahkan beberapa orang dari fraksi partai Theresa May sendiri, yang memerintah sebagai pemerintahan minoritas.
Itu juga satu alasan, mengapa tokoh-tokoh Uni Eropa berusaha mendukung posisi Theresa May, dengan terus menerus menekankan, bahwa paket ini adalah tawaran terakhir bagi Inggris, yang akan meninggalkan Uni Eropa setelah 46 tahun keanggotaan. Paket Brexit bukan perjanjian akhir. Selama masa transisi hingga tahun 2020, akan dirundingkan perjanjian pemisahan diri Inggris dari Uni Eropa yang akan berlaku sebagai dasar hukum. Jika sampai 2020 belum tercapai kesepakatan, masa transisi akan diperpanjang dua tahun lagi.
Apa saja isi paket Brexit?
Butir-butir terpenting yang diatur dalam paket Brexit antara lain:
- Inggris harus tetap membayar iuran Uni Eropa senilai 45 miliar Euro, sampai negara itu secara resmi benar-benar meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2020, atau dua tahun kemudian.
- Selama masa transisi, posisi hukum Inggris secara resmi masih anggota Uni Eropa. Sehingga segala sesuatunya tetap berlaku seperti sekarang. Hanya saja Inggris tidak punya hak suara lagi di badan-badan Uni Eropa.
- Paket Brexit secara eksplisit menyebutkan, bahwa Uni Eropa dan Inggris akan bekerjasama dengan erat dalam bidang perdagangan, keamanan, penelitian dan penanggulangan perubahan iklim.
Status Inggris selama masa transisi, yang kehilangan hak suara tapi tetap harus membayar iuran, inilah yang terutama jadi sasaran kritik, baik dari pihak pendukung Brexit maupun yang tidak setuju dengann itu. Bagi pendukung Brexit, aturan itu berarti Uni Eropa tetap mendikte Inggris, yang tidak punya hak apa-apa lagi, bahkan kemungkinan sampai 2022.
Isu Kunci Dalam Perundingan Brexit
Negosiasi Brexit dimulai 19 Juni 2017. Pembicaraan akan berlangsung sampai tahun depan dan Inggris dijadwalkan resmi keluar dari Uni Eropa Maret 2019. Apa saja isu-isu kunci yang akan dibahas Inggris dan Uni Eropa?
Foto: Reuters/C. Kilcoyne
Akses pasar Uni Eropa (UE)
Apakah Inggris akan menuntut akses ke pasar tunggal Eropa? Bagi Uni Eropa, hal itu akan berarti terus membuka pintu bagi pergerakan tenaga kerja dari dan ke Inggris. Sebelum pemilu parlemen, PM Theresa May pernah menyatakan Inggris akan meninggalkan pasar tunggal Eropa.
Foto: Picture alliance/empics/A. Matthews
Hak-hak warga
Uni Eropa mengatakan, soal hak-hak warga Uni Eropa di Inggris tidak menjadi "prioritas utama" perundingan Brexit. Perunding UE Michel Barnier menyatakan, tidak akan ada diskusi sebelum semua negara anggota yakin, bahwa warga mereka di Inggris akan diperlakukan "baik dan manusiawi". Ada sekitar 3 juta warga UE di Inggris, sementara sekitar 1,1 juta keluarga Inggris tinggal di kawasan Uni Eropa.
Foto: Getty Images/AFP/C. Ratcliffe
Imigrasi
Theresa May berjanji mengendalikan imigrasi dari Eropa setelah Brexit. Namun, anggota parlemen Inggris khawatir, penurunan tajam dalam imigrasi akan menyebabkan kekurangan tenaga kerja di sektor-sektor utama, termasuk perawatan kesehatan, sosial dan konstruksi. Brussels menegaskan bahwa Inggris harus terus menerima gerakan bebas warga jika ingin mempertahankan akses ke pasar tunggal.
Foto: picture alliance/PA Wire /S. Parsons
Keamanan
Tentu saja kerjasama keamanan yang sedang berlangsung antara Inggris dan UE ingin dipertahankan. Hal ini makin pentingnya dengan makin seringnya serangan teror. Namun, akses ke program seperti Europol akan bergantung pada kesediaan Inggris mematuhi aturan hukum Uni Eropa.
Foto: picture-alliance/dpa/o. Hoslet
Hukum Eropa
Theresa May pernah menyatakan akan mengakhiri yurisdiksi Mahkamah Eropa (ECJ) di Inggris. Namun, pemerintah Inggris belakangan memperlunak sikapnya. Artinya, perusahaan Inggris tetap bisa menyelaraskan peraturan yang mengatur mitra Eropanya. Sementara Brussel ingin agar ECJ menjamin perlakuan baik warganya yang ada di Inggris pasca Brexit.
Foto: Reuters/F. Lenoir
Perbatasan Irlandia
Topik Irlandia bisa jadi salah satu tema pembicaraan yang paling sensitif. Kedua pihak telah menyatakan keinginan untuk menghindari adanya 'perbatasan keras' antara Irlandia Utara dan Republik Irlandia seperti dulu. Namun karena hasil buruk pemilu, Theresa May terpaksa berkoalisi dengan partai nasionalis Irlandia DUP, yang sering bermasalah dengan Republik Irlandia. (Teks: David Martin /hp,ml)
Foto: Reuters/C. Kilcoyne
6 foto1 | 6
Apa jadinya kalau parlemen Inggris menolak?
Apa jadinya kalau parlemen Inggris dua minggu depan menolak Paket Brexit yang dibawa Theresa May dari Brussels? Itu berarti, Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa perjaniian sama sekali. Istilah populernya "No Deal Brexit".
Konsekuensinya antara lain, semua warga Uni Eropa yang tinggal dan bekerja di Inggris kemungkinan harus segera meninggalkan negara itu, atau secepat mungkin meminta visa tinggal dan ijin kerja. Sebaliknya juga berlaku bagi warga Inggris yang tinggal dan bekerja di Uni Eropa. Pesawat-pesawat komersial dari Inggris secara hukum tidak boleh lagi mendarat di Uni Eropa, dan sebaliknya. Masih banyak konsekuensi lainnya, terutama di bidang lalu lintas barang dan manusia.
Kalau Paket Brexit ditolak parlemen, berarti secara politis PM Theresa May tidak punya dukungan lagi di dewan perwakilan rakyat. Konsekuensi logisnya adalah mengundurkan diri. Inggris kemungkinan besar akan mengalami masa kekalutan politik dan ekonomi.
Itu sebabnya bisa dipahami, mengapa para pemimpin Uni Eropa berusaha menghindari kesan perayaan kemenangan, sekalipun Paket Brexit memang sangat menguntungkan posisi Uni Eropa. Mereka semua ingin Theresa May berhasil dalam meyakinkan parlemen agar menerima paket itu.
Karang Gibraltar Melawan Brexit
Gibraltar kawasan Inggris di Spanyol menghadapi pilihan sulit. Tetap memilih jadi enklave Inggris tapi tidak mau menyempal dari Uni Eropa mengikuti Brexit.
Foto: Getty Images/P. Blazquez Dominguez
Karang Gibraltar Memandang ke London
Inggris menguasai pulau karang itu sejak tiga abad tanpa peduli kedaulatan Spanyol. Tapi sebagai anggota Uni Eropa, tidak ada lagi perbatasan dan arus uang serta barang juga tanpa batasan. Kini setelah referendum memutuskan Brexit, Gibraltar mengharap dukungan London setelah hengkang dari Uni Eropa.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Tetap Tenang dan Jalan Terus
Gibraltar, yang luasnya hanya sekitar 7 km persegi dihuni 32.000 orang. Ekonominya tergantung Inggris dan menjalin bisnis dengan Spanyol. Tarif pajak perusahaan di sana rendah, regulasinya ramah bisnis dan punya akses ke pasar Eropa sejak 1973. Setelah Brexit, warga tetap tenang dan jalan terus tanpa takut konsekuensinya.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Merasa Warga Inggris
Warga Gibraltar lebih merasa sebagai warga Inggris. Saat referendum 96 persen warganya memilih tetap bergabung dengan Uni Eropa. Setelah itu, Gibraltar meminta aturan khusus untuk tetap bisa mengakses pasar Uni Eropa. Namun Spanyol memblokir permohonan, yang menghendaki kedaulatan atas kawasan itu.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Perbatasan Tak Lagi Bebas
Para pekerja dari Spanyol yang bekerja di Gibraltar biasanya cukup menunjukkan kartu identitas di pintu perbatasan. Tapi jika Brexit berlaku, pintu perbatasan tidak akan selonggar sekarang.
Foto: Getty Images/P. Blazquez Dominguez
Bisnis Monyet
Gibraltar sering dijuluki pulau karang monyet. Pasalnya puncak bukit karangnya dipenuhi populasi monyet makaka. Inilah satu-satunya populasi monyet yang berkeliaran bebas di Uni Eriopa dan jadi atraksi wisata unggulan di pulau milik Inggris tersebut. Tidak heran jika julukan Bisnis Monyet kerap digunakan.
Foto: Getty Images/S. Gallup
Kenyamanan Mediterania
Kawasan pusat kota tua memiliki kenyamanan dan suasana mediterania. Tidak ada yang memperhitungkan perbatasan akan ditutup sepenuhnya. Jika ketegangan antara Inggris dan Spanyol meningkat, langkah penutupan perbatasan akan jadi mimpi buruk pekerja harian dari Spanyol. Penulis: Martin Muno (ml/as)