Diplomat utama UE diminta meningkatkan upaya mencegah perubahan iklim, sehingga membantu tercapainya pengurangan emisi dari setiap negara. Hal itu tertulis dalam rancangan dokumen yang akan diadopsi pada Senin (21/02).
Iklan
Hampir 200 negara sepakat pada KTT iklim COP26 tahun 2021 di Glasgow, Skotlandia, dengan menetapkan target pengurangan emisi yang lebih ketat, sebelum penyelenggaraan konferensi iklim PBB berikutnya November 2022.
Tujuannya adalah untuk menjembatani kesenjangan antara komitmen negara dan pengurangan emisi lebih cepat yang diperlukan dekade ini, untuk menghentikan pemanasan dunia di atas 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.
Para menteri luar negeri dari negara-negara Uni Eropa pada hari Senin (21/02) akan mendesak diplomat paling senior blok itu, yakni Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri, Josep Borrell, untuk meningkatkan diplomasi iklim, menurut rancangan kesimpulan pertemuan mereka.
"Dewan mengundang perwakilan tinggi, bekerja sama dengan Komisi dan negara-negara anggota UE, melanjutkan dan meningkatkan diplomasi iklim aktif dan kerja sama dengan mitra menjelang COP27, untuk menetapkan target yang lebih ambisius," menurut draf tersebut, yang dapat berubah sebelum diterbitkan.
Uni Eropa mencapai kesepakatan iklim tahun 2021, termasuk kesepakatan senilai $8,5 miliar dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk membantu Afrika Selatan menghentikan penggunaan batu bara lebih cepat, kesepakatan yang dilihat sebagai kemungkinan peluang pendanaan iklim di negara lain.
Draf tersebut mengatakan UE harus menjajaki kemitraan lain sebelum COP27 dengan negara-negara yang sangat bergantung pada pembangkit listrik tenaga batu bara atau pertambangan.
Derita Beruang Kutub Akibat Perubahan Iklim
Beruang kutub merupakan ikon gerakan lingkungan yang paling terkenal. Namun, pemanasan global mengakibatkan populasi beruang kutub di dunia semakin menurun.
Foto: picture-alliance/dpa/Keystone
Kulit asli beruang kutub
Meski rupa asli beruang kutub sebenarnya berkulit hitam, beruang kutub terlihat berkulit putih karena bulu mereka yang sangat reflektif dan transparan yang tebalnya sekitar 2,5 hingga 5 cm. Bulu beserta lapisan lemak, menjaga mereka agar tetap hangat dalam kondisi dingin di Arktika. Agar tidak tergelincir di es, kaki beruang kutub tertutupi gundukan kecil dan lembut yang menciptakan gesekan.
Beruang kutub mengandalkan lemak untuk bertahan hidup. Sumber makanan utama mereka: anjing laut, yang mereka buru saat musim dingin untuk menyimpan energi selama musim panas dan gugur, ketika buruan menjadi langka. Mereka makan sebanyak 45 kg dalam satu kali santapan. Karena sekarang es mencair lebih awal dan baru mulai terbentuk di akhir tahun, beruang habiskan waktu lebih lama tanpa makanan.
Foto: picture-alliance/Arco Images/H. Schouten
Melahirkan di Salju
Langkanya makanan dapat menyebabkan kelahiran beruang kutub yang tidak sehat dan bayi beruang kutub dapat mati karena kekurangan lemak dari ibu yang menyusui. Beruang betina melahirkan setiap tiga tahun sekali, menggali sarang mereka di awal musim dingin dan menunggu salju untuk menutup pintu masuk sebelum melahirkan. Ibu dan anaknya meninggalkan sarang dan menuju es pada bulan Maret atau April.
Foto: picture alliance/blickwinkel/F. Poelking
Hidup sendiri
Seekor anak beruang kutub akan menghabiskan dua hingga tiga tahun pertama hidupnya bersama ibunya. Selama masa ini, sang ibu akan sangat protektif. Namun akhirnya, sang ibu akan mengusir mereka atau menelantarkan mereka, meninggalkan mereka untuk hidup sendiri. Selain pertemuan singkat selama musim kawin, beruang kutub kemudian akan menghabiskan sebagian besar hidup mereka sendiri.
Foto: Polar Bears International/BJ. Kirschhoffer
Senang tidur siang
Tidak seperti spesies beruang lainnya, beruang kutub tidak berhibernasi. Kecuali beruang kutub yang sedang hamil. Beruang kutub tetap aktif sepanjang musim dingin dengan makanan yang berlimpah. Mereka senang tidur siang setiap kali badai salju melanda. Mereka bahkan dapat berdiam di satu tempat selama berjam-jam walaupun salju menumpuk di sekitar mereka.
Beruang kutub adalah hewan asli Kutub Utara dan dapat ditemukan di Rusia, AS, Norwegia, Greenland, dan Kanada, yang merupakan rumah bagi sekitar dua pertiga populasi dunia. Mereka menghabiskan banyak waktu mereka di laut es dengan berburu dan berkembang biak. Tetapi karena perubahan iklim yang mencairkan es di Kutub Utara, dapat mengancam habitat mereka.
Foto: Polar Bears International/Kt. Miller
Beruang vs. manusia
Dengan hilangnya habitat mereka, beruang kutub semakin banyak berkontak dengan manusia. Orang-orang di sekitar Teluk Hudson, Kanada, dapat bertemu beruang kutub -pemburu yang tidak berpengalaman - dan ibu-ibu dengan anak-anak di tempat penampungan, di mana mereka mencari makanan. Di Churchill, Manitoba, pihak berwenang telah membangun tempat penampungan beruang kutub sebelum akhirnya dipindahkan.
Saat ini ada sekitar 22.000 - 31.000 beruang kutub yang tersisa di alam liar, dan populasinya semakin terancam. Selain hilangnya habitat, mereka juga terancam oleh perburuan yang tidak berkelanjutan dan pengembangan industri, yang meliputi eksplorasi minyak dan gas alam lepas pantai. Diperkirakan jumlah beruang kutub akan menurun lebih dari 30% dalam 30 tahun ke depan.(Ed: fs/rap)
Foto: Polar Bears International/Kt. Miller
8 foto1 | 8
Kebijakan baru untuk mengurangi emisi
Negara-negara UE dan Parlemen Eropa tahun ini akan merundingkan sejumlah kebijakan baru untuk mengurangi emisi UE lebih cepat, beberapa di antaranya akan menimbulkan gejolak internasional, seperti tarif perbatasan karbon pertama di dunia, yakni membebankan biaya emisi pada barang-barang berpolusi yang diimpor ke UE.
Langkah itu membuat banyak negara terkejut, termasuk Rusia dan Cina, meskipun Brussel mengatakan negara-negara dengan kebijakan penetapan harga karbon mereka sendiri, dapat menghindari retribusi perbatasan.