1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

John Kerry: Uni Eropa Perlu Reduksi Emisi Secara Drastis

Alistair Walsh
19 Mei 2021

Utusan iklim AS John Kerry mengatakan, KTT Iklim PBB COP26 di Glasgow November mendatang akan menjadi titik kritis bagi masa depan dunia. Dia meminta Eropa untuk membuat target lebih ambisius mereduksi emisi.

John Kerry diwawancarai editor DW Michaela Küfner di Berlin, Mei 2021
John Kerry diwawancarai editor DW Michaela Küfner di Berlin, Mei 2021Foto: Nina Haase/DW

Utusan Khusus AS untuk Iklim John Kerry, yang saat ini sedang berkunjung ke Berlin, meminta Uni Eropa dan penghasil emisi terbesar dunia yang lain untuk secara drastis mengurangi emisinya dalam 10 tahun ke depan. Dalam sebuah wawancara dengan DW, Kerry mengatakan dia berharap untuk mengumpulkan negara-negara menjelang KTT Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow pada bulan November.

"Sangat penting bahwa 20 penghasil emisi terbesar dunia, di mana kami adalah salah satunya, dan Uni Eropa... dan India dan Cina dan lainnya, kita harus melangkah maju. Kita semua harus memimpin," katanya kepada DW.

"Itu berarti kita harus mencapai tujuan pengurangan (emisi) yang signifikan, tidak hanya hingga tahun 2050, tetapi selama 10 tahun ke depan. Jika 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia tidak melakukan mitigasi - artinya, mengurangi emisi kita selama tahun 2020 sampai 2030 - maka kita akan bertanggung jawab karena tidak mampu menahan (kenaikan) suhu di bawah 2 atau 1,5 derajat."

John Kerry bertemu dengan Menlu jerman Heiko Maas di Berlin, 18 Mei 2021Foto: Odd Andersen/AFP/dpa/picture alliance

Reduksi emisi drastis jadi target utama

"Itulah yang kami coba lakukan sekarang, semoga dicapai melalui diplomasi iklim selama beberapa bulan ke depan sebelum kita pergi ke Glasgow. Jadi di Glasgow, negara-negara yang kurang berkembang akan dapat mengetahui, kami memiliki dana 100 miliar dolar yang telah kami kumpulkan untuk mereka dan bahwa kami melakukan bagian kami untuk menjaga (target) 1,5 derajat tetap hidup."

Kerry mengacu pada komitmen yang dicapai di Kopenhagen tahun 2009 untuk menciptakan dana iklim tahunan sebesar 100 miliar dolar bagi negara-negara miskin pada tahun 2020. Dana tersebut hingga saat ini belum terkumpul, sebagian karena di masa kepresidenan Donald Trump, AS menarik diri secara sepihak dari Perjanjian Iklim.

AS sekarang berharap dapat bekerja dengan negara lain dalam beberapa bulan mendatang untuk memenuhi janji tersebut. John Kerry, mantan menteri luar negeri di bawah Presiden Barack Obama yang kini berusia 77 tahun, ditunjuk Presiden Joe Biden sebagai utusan iklim AS. Joe Biden membatalkan keputusan pemerintahan sebelumnya dan menyatakan Amerika Serikat kini bergabung kembali dengan dunia dalam upaya meredam perubahan iklim.

KTT Iklim Glasgow "momen terpenting dunia"

Pemerintahan Joe Biden baru-baru ini mengumumkan target iklim baru, berjanji untuk setidaknya mengurangi setengah emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2005. Kabinet Jerman juga mengumumkan target iklim baru, termasuk netralitas gas rumah kaca pada tahun 2045.

John Kerry selanjutnya mengatakan, KTT Iklim  COP26 akan menjadi titik kritis bagi masa depan dunia dan sangat penting untuk bertindak secara bertanggung jawab.

"Ini adalah momen terpenting dunia sehubungan dengan multilateralisme dan upaya global untuk menyelesaikan tantangan internasional yang besar," katanya kepada DW. "Jika kita tidak melakukannya dengan benar di Glasgow, maka kita akan meninggalkan bagian dunia tertentu dalam kekacauan, penderitaan, dan kesakitan yang luar biasa selama tahun-tahun berikutnya."

(hp/as)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait