Uni Eropa resmi melarang impor batu bara Rusia sebagai bagian dari sanksi Rusia sejak April lalu. Negara-negara UE berusaha keras untuk menemukan sumber energi alternatif, termasuk dari Kolombia, Australia, dan AS.
Iklan
Mulai Rabu (10/08), Uni Eropa (UE) secara resmi melarang impor batu bara dari Rusia. Pelarangan tersebut merupakan bagian dari paket sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina. UE meluncurkan beberapa sanksi pada April lalu, salah satu yang pertama ditujukan langsung adalah sanksi terhadap industri energi Moskow.
Rentang waktu dari April hingga Agustus ini dimaksudkan bagi negara-negara di Eropa untuk mencari energi alternatif, yang berarti meningkatkan pasokan batu bara dari negara lain. Bila perlu, mulai meningkatkan produksi dalam negeri atau mencari alternatif lain untuk menghasilkan energi listrik.
Iklan
Ketergantungan UE pada impor batu bara Rusia
Uni Eropa masih sangat bergantung pada impor batu bara Rusia untuk menghasilkan listrik. Rusia menyumbang 70% dari impor batu bara termal di Uni Eropa, tulis dalam sebuah laporan oleh Bruegel, sebuah think tank yang berbasis di Brussels yang berfokus pada isu-isu kebijakan dan ekonomi.
Jerman dan Polandia juga sangat bergantung pada impor batu bara termal, tambah laporan tersebut. Perwakilan dari Asosiasi Eropa untuk Batu Bara dan Lignit (Eurocoal) Brian Ricketts mengatakan kepada DW bahwa dia memperkirakan UE akan mulai mengimpor lebih banyak pasokan batu bara daripada sebelumnya.
"Kami yakin itu akan terjadi karena produksi listrik dari gas yang mencapai 120 terawatt jam akan digantikan oleh batu bara dan lignit. Itu akan menghemat sekitar 22 miliar meter kubik gas per tahun, jauh lebih banyak daripada ukuran individu lainnya," kata Rickett.
Uni Eropa terus meningkatkan pasokan batu bara dari beberapa negara, seperti Kolombia, Australia, dan Amerika Serikat (AS), menurut data dari layanan pengiriman Braemar.
UE tingkatkan pasokan batu bara dari negara lain
Negara-negara di Eropa telah mengimpor sebanyak 7,9 juta metrik ton batu bara termal pada bulan Juni lalu, yakni lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun, ungkap laporan Braemar. Namun, volume tersebut hanya sekitar 2 juta ton lebih sedikit dari pada bulan April dan Mei.
Menurut Braemar, Kolombia telah mengimpor sebanyak 1,2 juta ton pada Juni lalu, lebih banyak dibandingkan dengan 287.000 ton pada Juni 2021. Demikian pula dengan impor batu bara termal dari Australia yang menjadi rekor tertingginya, yakni sebanyak 1,1 juta ton pada bulan Juni. Impor dari AS juga naik hampir 28% dari tahun ke tahun di bulan Juni.
Pekan lalu di Brussels, Kepala Juru bicara Komisi Eropa Eric Mamer mengatakan bahwa ia mengharapkan negara-negara anggota untuk tetap berpegang pada sanksi tersebut, mengingat para pemimpin mereka dengan suara bulatnya, telah menyetujui keputusan itu di Dewan Eropa.
"Tentu saja kami akan memantau situasinya, tetapi kami tidak ragu bahwa negara-negara anggota akan menerapkan keputusan itu," kata Mamer.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Tantangan energi UE
Bruegel mengatakan dalam laporannya, yang diterbitkan pada bulan Maret, bahwa mengganti pasokan energi dari batu bara Rusia hanyalah bagian dari tantangan energi yang akan dihadapi UE. Uni Eropa mungkin perlu mengimpor lebih banyak batu bara jika ingin menghentikan pasokan gas dan minyak dari Rusia, ungkap laporan tersebut.
Pada bulan Juli kemarin, UE telaah mengumumkan paket sanksi lainnya, termasuk embargo parsial terhadap minyak Rusia. Sanksi tersebut melarang impor minyak Rusia melalui laut sejak 5 Desember 2022, dan produk minyak bumi yang akan dimulai pada 5 Februari 2023.
UE mengatakan bahwa impor pipa minyak Rusia tetap diizinkan, tak terkecuali di negara-negara yang bergantung pada minyak seperti Hungaria dan Slovakia. Rencana gas darurat Uni Eropa untuk menopang pasokan gas di musim dingin juga mulai berlaku minggu ini.
Uni Eropa terus meningkatkan impor batu bara untuk menutup potensi kekurangan energi di wilayah negara anggotanya. Meskipun begitu, Badan Energi Internasional pada Juni mengatakan bahwa Eropa juga harus meningkatkan efisiensi dan energi terbarukan, seperti tenaga nuklir, untuk mengantisipasi kelangkaan energi.
Kebijakan terhadap penggunaan energi tersebut diputuskan secara nasional di dalam lingkup negara anggota UE dan bisa sangat bervariasi.