1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sahkan Kontrol Keamanan Bandara Baru

12 Maret 2008

Parlemen Eropa mensahkan peraturan baru bagi pengamanan penerbangan. Aturan ini akan mempermudah proses pemeriksaan terhadap penumpang pesawat di bandara-bandara Uni Eropa.

Seorang polisi Jerman mengamati penumpang di bandar udara internasional München, Jerman
Seorang polisi Jerman mengamati penumpang di bandar udara internasional München, JermanFoto: picture-alliance/dpa
Selama beberapa bulan terakhir, sejumlah politisi Uni Eropa berdiskusi panjang lebar tentang aturan keamanan baru dalam lalu lintas udara, yang bisa membuat orang sakit perut karena tegang saat harus melewati pemeriksaan di lapangan terbang. "Jika Anda terbang di Amerika, Anda tidak boleh membawa korek api. Di Jerman, Anda boleh membawa korek api tapi tidak boleh dimasukkan dalam koper. " Demikian kata Georg Jarzembovski, juru bicara urusan kebijakan lalu lintas dari fraksi mayoritas yang konservatif di Parlemen Eropa. Ia percaya, kontrol keamanan di lapangan terbang bukan sekedar menyangkut keamanan. Ia mengatakan, "Politik punya refleks ini, bahwa jika sesuatu terjadi, sesuatu yang mengancam, maka segera diambil tindakan. Entah itu berfungsi atau tidak, tidak ada yang memikirkan baik-baik. Orang hanya ingin, yah... menyatakan pada publik bahwa 'saya sudah melakukan sesuatu'". Selasa (11/03) Parlemen Eropa sepakat, kontrol keamanan di lapangan terbang Uni Eropa harus dipermudah, lebih efektif, lebih murah bagi penumpang. Kelak, penerbangan di dalam Uni Eropa akan melewati apa yang dalam bahasa birokrasi UE disebut "One Stop Security". Jadi, penumpang dari Stuttgart yang transit di Frankfurt menuju London misalnya, tidak akan diperiksa di Stuttgart, Frankfurt dan London, melainkan hanya satu kali. Tapi, bisa makan waktu dua tahun sampai One Stop Security dilaksanakan.

Anggota parlemen Eropa Jarzembovski mengatakan, ia menahan jengkel saat menyetujui haluan pengamanan penerbangan, dan hampir semua anggota parlemen seperti dia. Untuk jangka panjang fraksi mayoritas di parlemen Eropa menetapkan, bahwa kontrol terhadap cairan ditiadakan saat check-in.

Namun tampaknya banyak penumpang yang lebih santai menjalani pemeriksaan di bandara, dibanding Jarzembovski dan rekan-rekannya di parlemen Eropa. Di Bandara Stuttgart misalnya, para penumpang tidak keberatan dengan peraturan pengamanan yang sekarang diberlakukan.

Seorang penumpang perempuan mengatakan, "Saya pikir bagus sekali, karena peraturan ini kan untuk keamanan kita juga, dan saya siap untuk mengurangi sesuatu dari bawaan saya." Seorang penumpang lain berkata, "Menurut saya bagus. Bagaimanapun juga pengamanan untuk lapangan terbang secara umum, dan saya pikir ini bagus sekali."

Meski demikian, peraturan baru akan datang. Didalamnya juga diatur tugas Skymarshall, atau petugas keamanan sipil di udara yang ikut serta dalam penerbangan ke dalam dan luar Uni Eropa. Petugas tersebut dilarang membawa senjata, begitu antara lain peraturan barunya, dan pemerintah hanya boleh menempatkan pegawai negeri untuk tugas tersebut.

Tampaknya, kebutuhan akan pengamanan bagi penumpang sangat besar di masa-masa terorisme ini, dan boleh jadi karena itulah peraturan lama diberi rumusan baru.(rp)