1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Uni Eropa Sambut Kemenangan Obama

5 November 2008

Politisi terkemuka seluruh dunia sudah menyampaikan ucapan selamatnya kepada presiden Amerika Serikat terpilih, Barack Obama.

Barack Obama
Barack ObamaFoto: AP

Sebagaimana para pemimpin dunia lain, Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso menyambut gembira terpilihnya Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat yang baru. Barroso mengharapkan, terpilihnya Obama akan mengarah pada perubahan nyata Amerika Serikat dan seluruh dunia.

"Ini adalah titik balik bagi Amerika Serikat. Dan bisa jadi juga perubahan besar bagi dunia. Di Eropa, kami berharap dapat mencapai agenda globalisasi yang ambisius bersama Presiden Obama dalam mengatasi krisis keuangan, memacu pertumbuhan dan kesempatan serta mengatasi perubahan iklim,“ ungkapnya.

Menyinggung krisis keuangan dan ekonomi global saat ini yang menjadi tantangan besar Obama, Barroso membandingkannya dengan krisis ekonomi Amerika Serikat di tahun 1930-an, ketika Presiden Franklin Roosevelt mengumumkan kebijakan sosialnya yang dijuluki „New Deal“.

"Kita harus mengubah krisis ini menjadi kesempatan, kesempatan bagi tata pemerintahan global dan bagi multilateralisme. Kita memerlukan kesepakatan baru antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Kesepakatan baru yang melingkupi stabilitas keuangan, kemakmuran global termasuk perdagangan dan mencapai tujuan pembangunan milenium, berjuang mengatasi perubahan iklim dan menegakkan perdamaian serta hak azasi manusia di seluruh dunia,“ tutur Barroso.

Sebagai Ketua Dewan Kepresidenan Uni Eropa, Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner mengatakan Eropa memerlukan energi Obama, keteguhan dan sikap tegasnya dalam menentang ketidakadilan guna mewujudkan dunia yang lebih aman, adil dan stabil.

Javier Solana, pejabat urusan luar negeri Uni Eropa mengatakan, hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Eropa selama ini cukup baik. Bagi Solana yang terpenting adalah, kedua pihak dan juga aktor lain di panggung dunia, seperti Cina, ikut terlibat. "Hubungan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat sangat penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dunia, tapi kita harus melibatkan pihak lainnya. Krisis keuangan merupakan contoh yang bagus, tentang bagaimana masalah diatasi dengan perundingan. Tapi pasangan Amerika Serikat dan Uni Eropa tetaplah fundamental,“ kata Solana.

Sementara itu, Ketua Parlemen Eropa Hans-Gert Pöttering mengkritik hubungan Uni Eropa dengan Amerika Serikat di bawah pimpinan George W. Bush. Secara tidak langsung, Pöttering mengecam kebijakan Bush yang akan turun jabatan akhir tahun ini. Diungkapkannya, "Saya pikir, terpilihnya Barack Obama sebagai presiden Amerika Serikat merupakan indikasi bagus bagi hubungan yang lebih baik antara Amerika Serikat dan Uni Eropa. Harapan saya adalah hubungan itu akan berlandaskan kemitraan, saling pengertian. Dan bahwa ini akan berarti berkurangnya keputusan sepihak Amerika Serikat mengenai masalah yang mempengaruhi dunia. Dan semoga terjalin komunikasi yang lebih lancar, dan lebih banyak pengambilan keputusan yang dilakukan melalui rembukan bersama dengan para mitra penting di dunia, termasuk Uni Eropa.“

Pöttering berencana mengundang Obama untuk berpidato di Parlemen Eropa. Presiden Amerika Serikat yang terakhir melakukannya adalah Ronald Reagan di tahun 1985. (ls)