Perwakilan Uni Eropa setuju untuk mengurangi emisi karbon 55% hingga tahun 2030 dibandingkan dengan level tahun 1990. Namun demikian, sejumlah anggota menilai angka tersebut masih di bawah target awal.
Kesepakatan sementara yang masih perlu disetujui oleh Parlemen Eropa dan negara-negara anggotanya ini juga menyepakati pengurangan emisi karbon secara signifikan hingga tahun 2030.
"Undang-Undang Iklim menetapkan Uni Eropa pada jalur hijau untuk satu generasi," tambah von der Leyen. "Itu adalah janji mengikat kami untuk anak-anak dan cucu-cucu kita."
Pengumuman ini muncul sebagai hasil dari sekitar 15 jam pembicaraan di antara perwakilan negara anggota UE. Para negosiator berlomba untuk mencapai kesepakatan sebelum dihelatnya KTT Perubahan Iklim pimpinan Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis (22/04) ini.
Iklan
Seberapa besar penurunan emisi Uni Eropa?
Di bawah undang-undang lama, tujuan UE adalah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 40% dibandingkan dengan tingkat tahun 1990 pada akhir dekade ini. Sementara kesepakatan baru menempatkan target pada 55%.
Namun, angka tersebut masih di bawah target sebelumnya yakni 60% yang semula diharapkan Parlemen Eropa untuk dimasukkan ke dalam RUU tersebut.
Beberapa anggota parlemen mengisyaratkan kekecewaan mereka terhadap kesepakatan tersebut. Sementara beberapa anggota parlemen lainnya menunjukkan, penurunan emisi sebenarnya bisa menjadi lebih rendah dari 55% karena perubahan dalam cara penghitungan. Para negosiator telah berselisih tentang apakah akan mempertimbangkan karbon dioksida yang diserap oleh hutan dan tumbuhan sebagai bagian dari pengurangan emisi nasional.
7 Dampak Perubahan Iklim yang Tidak Pernah Anda Bayangkan
Perubahan iklim menyebabkan beberapa hal aneh terjadi, seperti berubahnya jenis kelamin bayi binatang. DW menyajikan tujuh dampak perubahan iklim yang tidak pernah Anda duga yang akan berakibat pada kehidupan di bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Hati-hati ledakan populasi ubur-ubur!
Meskipun ada kombinasi faktor di balik banyaknya ubur-ubur yang sampai ke tempat wisata seperti pantai Mediterania, perubahan iklim termasuk salah satunya! Suhu laut yang lebih hangat membuka daerah baru bagi ubur-ubur bereproduksi dan meningkatkan ketersediaan makanan favorit mereka, yaitu plankton.
Foto: picture-alliance/dpa
Lenyapnya kayu berkualitas
Dihargai karena kualitas suara yang superior, alat musik dawai Stradivarius asli dapat dijual jutaan dolar. Namun, perubahan cuaca ekstrem seperti badai yang luar biasa hebatnya berakibat tumbangnya jutaan pohon di hutan Paneveggio, Italia utara. Menanam kembali pohon tidak akan banyak membantu dalam jangka pendek. Sebuah pohon cemara harus berusia setidaknya 150 tahun sebelum dapat menjadi biola.
Foto: Angelo van Schaik
Kesulitan tidur
Orang-orang di kota besar akan kesulitan tidur karena kepanasan. Tahun 2050, suhu di kota-kota besar Eropa akan lebih hangat 3,5 derajat celcius di musim panas. Ini tidak hanya mempengaruhi tidur, tetapi juga suasana hati, produktivitas, dan kesehatan mental. Cara satu-satunya mengatasi ini adalah pindah ke kota kecil yang banyak tanaman hijau dan sedikit bangunan, membuat malam jadi lebih dingin.
Foto: picture-alliance/AP Photo/R.K. Singh
Ancaman bagi penderita alergi
Musim semi datang lebih awal tahun ini dikarenakan suhu global yang lebih hangat. Namun fenomena ini jadi berita buruk bagi penderita alergi. Musim dingin yang sebentar membuat tanaman memiliki waktu lebih untuk tumbuh, berkembang, dan menghasilkan serbuk sari yang akan bebas berkeliaran jauh lebih awal, sehingga membuat penderita alergi menderita lebih lama.
Foto: picture-alliance/dpa/K.-J. Hildenbrand
Bakteri dan nyamuk
Tidak hanya berkeringat, panas juga dapat mempengaruhi kesehatan kita. Pada akhir abad ini, 3/4 populasi dunia diprediksi terkena gelombang panas yang berbahaya dan mematikan. Naiknya suhu berdampak pada peningkatan penyakit diare, karena bakteri lebih mudah berkembang biak dalam makanan dan air hangat. Jumlah nyamuk juga kemungkinan akan naik, seiring dengan penyebaran penyakit seperti malaria.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Schulze
Rumah-rumah hancur
Tanah di sekitar Kutub Utara semakin mencair pada bulan-bulan di musim panas. Suhu yang lebih hangat menyebabkan tanah menjadi tidak stabil dan rumah-rumah serta jalan-jalan retak dan menyebabkan lebih banyak serangga. Selain itu, jika permafrost (tanah beku) meleleh, ia akan melepaskan gas CO2 dan metana yang selanjutnya dapat memperburuk pemanasan global.
Foto: Getty Images/AFP/M. Antonov
Jantan atau betina? Tanyakan kepada ahli
Suhu mempengaruhi jenis kelamin beberapa spesies. Untuk penyu, panasnya pasir tempat telur diinkubasi menentukan jenis kelamin bayi yang baru lahir. Temperatur rendah menguntungkan penyu jantan, sementara betina berkembang lebih baik di daerah yang lebih hangat. Peneliti membuktikan bahwa lebih dari 99% tukik penyu di Australia utara sudah betina, sehingga sulit bagi spesies untuk bertahan hidup.
Foto: Imago/Nature Picture Library
7 foto1 | 7
Anggota Parlemen Uni Eropa Sven Giegold mengatakan, target penurunan emisi telah dikurangi dengan cara "trik komputasi". Senada dengan Giegold, anggota parlemen Michael Bloss menyebutkan, Uni Eropa telah kehilangan peran perintisnya dalam perlindungan iklim.
"Kesepakatan iklim Paris hampir tidak akan ditaati, perubahan iklim tidak akan memaafkan kami," kata Bloss.
Bagaimana dengan target AS?
Presiden AS Joe Biden diharapkan juga mengumumkan rencana yang lebih ambisius untuk mengurangi emisi CO2 hingga tahun 2030 dalam KTT Perubahan Iklim pimpinan AS yang akan berlangsung secara virtual ini. Amerika Serikat (AS), mirip dengan UE, menetapakn target mencapai netral karbon pada tahun 2050 dan berharap untuk bisa mengerem kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius. Tujuan ambisius tersebut sebelumnya dicanangkan dalam Perjanjian Iklim Paris 2015.