Uni Eropa Setujui Aturan Lebih Ketat untuk Migran Ilegal
10 Februari 2023
Para pemimpin Uni Eropa menyepakati aturan yang lebih keras yang bertujuan untuk mempermudah pengusiran terhadap para pencari suaka yang permohonan mengungsinya ditolak, kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Iklan
Aturan baru yang lebih ketat yang disepakati para pemimpin Uni Eropa merupakan respons atas kekhawatiran meningkatnya imigrasi tak beraturan yang telah menjadi isu hangat di beberapa negara anggota.
Masalah tersebut merupakan "tantangan bagi Eropa yang membutuhkan tanggapan Eropa," kata para pemimpin Uni Eropa dalam dokumen terakhir di akhir Konferensi Tingkat Tinggi selama 16 jam yang membahas migran ilegal dan topik lainnya.
Rendahnya jumlah pencari suaka yang gagal dipulangkan ke negara asalnya menjadi perhatian utama bagi Uni Eropa.
Blok tersebut sudah menampung jutaan pengungsi dari konflik di Ukraina, Suriah, dan Afganistan di tengah upaya menghadapi klaim suaka dari warga negara yang lebih aman seperti Bangladesh, Turki, dan Tunisia.
Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, "proyek percontohan" yang mengandalkan patroli perbatasan, suaka, dan lembaga kerja sama polisi Uni Eropa akan menanamkan "prosedur suaka yang cepat dan adil" di perbatasan eksternal blok itu.
Pengungsi Global: Melarikan Diri dari Bahaya
PBB melaporkan ada 82,4 juta pengungsi di seluruh dunia yang melarikan diri dari perang, penindasan, bencana alam hingga dampak perubahan iklim. Anak-anak pengungsi yang paling menderita.
Foto: KM Asad/dpa/picture alliance
Diselamatkan dari laut
Seorang bayi mungil diselamatkan seorang penyelam polisi Spanyol ketika nyaris mati tenggelam. Maroko pada Mei 2021, untuk sementara melonggarkan pengawasan di perbatasan dengan Ceuta. Ribuan orang mencoba memasuki kawasan enklave Spanyol itu dengan berenang di sepanjang pantai Afrika Utara. Foto ini dipandang sebagai representasi ikonik dari krisis migrasi di Ceuta.
Foto: Guardia Civil/AP Photo/picture alliance
Tidak ada prospek
Laut Mediterania adalah salah satu rute migrasi paling berbahaya di dunia. Banyak pengungsi Afrika yang mencoba dan gagal menyeberang ke Eropa, sebagian terdampar di Libia. Mereka terus berjuang untuk bertahan hidup dan seringkali harus bekerja dalam kondisi yang menyedihkan. Para pemuda di Tripoli ini contohnya, banyak dari mereka masih di bawah umur, menunggu dan beharap pekerjaan serabutan.
Foto: MAHMUD TURKIA/AFP via Getty Images
Hidup dalam sebuah koper
Sekitar 40% pengungsi adalah anak-anak. Beberapa tahun silam, 1,1 juta warga minoritas Muslim Rohingya melarikan diri dari kekerasan militer Myanmar ke Bangladesh Kamp pengungsi Cox's Bazar salah satu yang terbesar di dunia. LSM SOS Children's Villages peringatkan kekerasan, narkoba dan perdagangan manusia adalah masalah yang berkembang di sana, seperti halnya pekerja anak dan pernikahan dini.
Foto: DANISH SIDDIQUI/REUTERS
Krisis terbaru
Perang saudara di wilayah Tigray di Etiopia yang pecah baru-baru ini, telah memicu pergerakan pengungsi besar lainnya. Lebih dari 90% populasi Tigray saat ini bergantung pada bantuan kemanusiaan. Sekitar 1,6 juta orang melarikan diri ke Sudan, 720 ribu di antaranya adalah anak-anak. Mereka terjebak di wilayah transit, menghadapi masa depan yang tidak pasti
Foto: BAZ RATNER/REUTERS
Ke mana pengungsi harus pergi?
Pulau-pulau di Yunani jadi target pengungsi dari Suriah dan Afganistan, yang secara berkala terus berdatangan dari Turki. Banyak pengungsi ditampung di kamp Moria, pulau Lesbos, sampai kamp tersebut terbakar September lalu. Setelah itu, keluarga ini datang ke Athena. Uni Eropa telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menyetujui strategi komunal dan kebijakan pengungsi, tetapi tidak berhasil.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Karahalis
Eksistensi yang keras
Tidak ada sekolah untuk anak-anak pengungsi Afganistan yang tinggal di kamp pengungsi Pakistan. Kamp tersebut telah ada sejak intervensi Soviet di Afganistan pada tahun 1979. Kondisi kehidupan di sana buruk. Kamp tersebut kekurangan air minum dan akomodasi yang layak.
Foto: Muhammed Semih Ugurlu/AA/picture alliance
Dukungan penting dari organisasi nirlaba
Banyak keluarga di Venezuela yang tidak melihat ada masa depan di negaranya sendiri, mengungsi ke negara tetangga, Kolombia. Di sana mereka mendapat dukungan dari Palang Merah yang memberikan bantuan medis dan kemanusiaan. Organisasi ini juga mendirikan kamp transit di sebuah sekolah di kota perbatasan Arauquita.
Foto: Luisa Gonzalez/REUTERS
Belajar untuk berintegrasi
Banyak pengungsi berharap masa depan yang lebih baik bagi anak-anak mereka di Jerman. Di Lernfreunde Haus-Karlsruhe, anak-anak pengungsi dipersiapkan untuk masuk ke sistem sekolah Jerman. Namun, selama pandemi COVID-19, mereka kehilangan bantuan untuk mengintegrasi diri mereka ke dalam masyarakat baru itu. (kfp/as)
Foto: Uli Deck/dpa/picture alliance
8 foto1 | 8
Diminta untuk memperkuat perbatasan
Para pemimpin Uni Eropa meminta komisi tersebut "untuk memobilisasi dana Uni Eropa yang besar" untuk memperkuat perbatasan eksternal dengan "kemampuan perlindungan dan infrastruktur, sarana pengawasan termasuk pengawasan udara dan peralatan," demikian menurut dokumen KTT.
Keputusan tersebut diambil setelah beberapa negara Uni Eropa, terutama Austria, telah mendorong komisi untuk membiayai pagar yang lebih kuat yang dirancang untuk menjaga migran yang tidak memenuhi syarat menyeberang dari negara-negara tetangga non Uni Eropa seperti Turki.
Von der Leyen telah berulang kali mengatakan bahwa pendanaan Uni Eropa tidak akan membayar pagar-pagar tersebut.
Namun, para pejabat dan diplomat Uni Eropa menjelaskan bahwa jika Brussel mendanai kamera, menara pengawas, dan infrastruktur lainnya di sepanjang perbatasan negara, itu akan membebaskan negara-negara untuk mengucurkan anggaran nasional mereka untuk membayar pagar.
KTT tersebut juga menyepakati tentang "prinsip" di mana satu negara Uni Eropa dapat menggunakan keputusan pengadilan di negara anggota lainnya untuk mengembalikan migran yang tidak memenuhi syarat ke negara asal mereka.
Para pemimpin Uni Eropa sepakat "untuk meningkatkan penggunaan konsep negara aman" yang akan membuka jalan bagi blok itu merumuskan langkah bersama, kata von der Leyen.