Pandemi corona buka kelemahan Uni Eropa terkait langkanya obat-obatan vital bagi warga. EU kini siapkan reformasi regulasi farmasi untuk menjamin ketersediaan obat kanker, antibiotika dan vaksin bagi negara anggota.
Iklan
Komisi Eropa (EC) memulai proses untuk merevisi regulasi produksi farmasi, untuk memungkinkan obat-obatan dan vaksin lebih mudah tersedia untuk konsumen. Demikian laporan Reuters mengutip sebuah dokumen Komisi Eropa Selasa (2/6).
Keputusan diambil setelah Uni Eropa melanjutkan upaya untuk memerangi pandemi virus corona. Saat ini Uni Eropa menghadapi masalah di sektor perawatan kesehatan serta ketergantungan suplai obat-obatan vital dan bahan kimia, terutama dari Cina dan India.
Komisi Eropa menyebutkan, obat kanker dan vaksin serta produk penting lainnya seringkali mengalami kelangkaan pasokan. Situasi kelangkaan obat-obatan vital diperkirakan akan makin memburuk, jika pengembangan vaksin Covid-19 terus dipacu, mengingat kapasitas laboratorium yang ada tidak memadai untuk memproduksi vaksin dalam dosis berskala besar.
“Pandemi virus corona yang menyergap tiba-tiba, dengan jelas menunjukkan kebutuhan untuk modernisasi cara Uni Eropa menjamin akses obat-obatan untuk seluruh warganya“, demikian ditegaskan dalam dokumen Komisi Eropa.
Kelangkaan obat-obatan jangka panjang
Laporan Komisi Eropa itu juga menekankan, kelangkaan obat dan ketidak adilan akses obat-obatan harus ditangani dengan serius. Komisi Eropa juga akan meminta masukan dari publik terkait reformasi penting dalam regulasi uji klinis serta marketing obat-obatan, termasuk produksi dan distribusi di kalangan negara anggota.
Rincian reformasi ditargetkan dirilis akhir tahun ini. Kemungkinan perubahan termasuk informasi tentang obat-obatan yang akan makin banyak tersedia secara online. Uni Eropa juga akan berusaha mengatasi perbedaan harga obat-obatan, yang biasanya ditentukan di level nasional anggota.
Uni Eropa sejak lama menderita kekurangan obat-obatan parah, dan pandemi Covid-19 menambah parah pemasokan, karena rantai suplai global juga terganggu. Selain itu negara-negara pemasok menghentikan ekspor sejumlah obat-obatan penting. Perwakilan Uni Eropa di Brussel pekan lalu mengajukan anggaran sebesar 9,4 juta Euro hingga 2027 untuk medorong reformasi tersebut. (as/vlz)
Perusahaan Ternama Dunia Bersaing Produksi Masker
Siapa yang masih berminat membeli mobil mewah atau tas mahal di saat pandemi Covid-19? Karena itu sejumlah perusahaan produk barang mewah kini membuat produk yang paling dicari: masker.
Foto: picture-alliance/Geisler-Fotopress/C. Hartd
Bukan Barang Mewah dari Prada
Prada, merek adibusana mewah yang berasal dari Italia, sekarang memproduksi masker pelindung. Prada berbasis di provinsi Lombardy, kawasan yang paling parah dilanda wabah virus corona. (Foto: Toko Prada yang tutup di Madrid)
Foto: Getty Images/C. Alvarez
Lamborghini Ikut Serta
Sebelum terjadinya krisis virus corona, Lamborghini memperkenalkan mobil tipe baru seharga 715.000 euro pada tahun 2018 di Monako. Namun, kini pabrik mobil sport mewah dari Italia tersebut juga memproduksi masker.
Foto: picture-alliance/Maxppp/J.F. Ottonello
Apple Tak Mau Kalah
Pada tahun 2015, penggemar Apple berpose dengan model Apple Watch baru di depan sebuah toko di Tokyo. Sekarang perusahaan elektronik raksasa tersebut juga ikut serta memproduksi masker - yang terbuat dari plastik transparan, yang menutupi seluruh wajah dan ditujukan untuk staf rumah sakit.
Foto: Reuters/T. Hanai
Trigema dari Kaos Kini Produksi Masker
Produsen pakaian Trigema terkenal di Jerman, karena iklannya menggunakan animasi seekor monyet. Bagi perusahaan konveksi asal Jerman ini, alih produksi produk baru bukanlah langkah sulit. Penjahit tetap bekerja, di saat penjualan kaos mandeg.
Foto: picture-alliance/dpa/Trigema
Jägermeister Produksi Disinfektan
Perusahaan minuman keras global dengan logo tanduk rusa ini juga beralih produksi, tetapi tak jauh dari alkohol - yaitu disinfektan. Pabrik minuman beralkohol dari Wolfenbüttel memasok 50.0000 liter alkohol ke ruah sakit Braunschweig untuk membuat disinfektan.
Kendaraan Sosial dari BMW
BMW sedang mengkaji apakah memungkinkan produksi masker untuk medis, kata perusahaan otomotif dari Bayern itu. Menurut keterangan sendiri, BMW akan menyediakan kendaraan bagi pekerja sosial dan instansi publik. Tujuannya adalah untuk memungkinkan mobilitas pekerja sukarela dan profesional di sektor kesehatan.
Foto: Reuters/W. Rattay
Ventilator Buatan Dyson
Dyson, pabrik elektronik di Inggris menerima Red Dot Design Award karena kipas angin baru rancangannya. Sekarang Dyson bersama beberapa pabrik lainnya akan memasok alat batu pernafasan alias ventilator. Pemerintah di London memesan 10.000 perangkat ventilator. Namun, belum jelas kapan ventilator tersebut akan benar-benar siap untuk digunakan.
Foto: Red dot design
Volkswagen Kaji Pencetakan Ventilator
Sejumlah perusahaan yang bukan produsen alat medis, kini mengkaji penggunaan printer 3D. Volkswagen juga ingin memproduksi alat bantu pernapasan, ujar seorang juru bicaranya. Namun, ia merujuk pada standar higienis yang tinggi, masalah material dan tidak adanya cetak biru. (Foto: Pabrik VW di Zwickau) (fs/as)