Uni Eropa Teken Kerja Sama Energi dengan Mesir dan Israel
16 Juni 2022
Kerja sama gas ini menjadi upaya Uni Eropa untuk melepas ketergantungan energi dengan Rusia. Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan ini sebagai “momen yang sangat istimewa.”
Iklan
Uni Eropa (UE), Mesir, dan Israel pada Rabu (15/06) menandatangani nota kesepahaman trilateral untuk ekspor gas alam ke negara-negara Eropa. Kesepakatan yang ditandatangani di Kairo ini akan membantu mengurangi ketergantungan energi blok itu pada Rusia di tengah invasi Ukraina.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyebut kesepakatan ini sebagai "momen yang sangat istimewa.” Ketiga pihak bertujuan untuk membangun infrastruktur yang "cocok untuk energi terbarukan, energi masa depan," ujar von der Leyen dalam sebuah cuitan.
Apa isi kesepakatan itu?
Menurut nota tersebut, ketiga pihak akan bekerja sama untuk mendapatkan pasokan dan pengiriman gas alam yang stabil ke pasar Eropa. "Gas alam dari Israel, Mesir, dan sumber lain di kawasan Mediterania Timur akan dikirim ke Eropa melalui infrastruktur ekspor LNG (gas alam cair) Mesir," papar UE dalam sebuah pernyataan.
Iklan
Kesepakatan ini akan dilakukan sejalan dengan "tujuan dekarbonisasi jangka panjang" dan didasarkan pada harga pasar. UE juga akan membantu Mesir dan Israel meningkatkan produksi dan eksplorasi gas di perairan teritorial masing-masing.
Tahun 2021, UE mengimpor sekitar 40% kebutuhan gasnya dari Rusia. Invasi Ukraina mendorong perubahan tajam dalam kebijakan Uni Eropa yang berarti mencari sumber energi alternatif. Blok tersebut sekarang telah menguraikan langkah-langkah untuk secara drastis mengurangi impor gas Rusia dengan tujuan untuk sepenuhnya independen dari bahan bakar fosil Rusia sebelum 2030.
Bagaimana Perang Putin Mempengaruhi Ekonomi Dunia
Efek perang Rusia terhadap Ukraina dirasakan di seluruh dunia. Harga makanan dan bahan bakar meningkat di mana-mana. Di beberapa negara kerusuhan pecah akibat naiknya harga barang kebutuhan utama.
Foto: Dong Jianghui/dpa/XinHua/picture alliance
Belanja Semakin Mahal di Jerman
Konsumen di Jerman merasakan kenaikan biaya hidup. Konsekuensi dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia mulai terasa. Pada bulan Maret, tingkat inflasi Jerman mencapai level tertinggi sejak 1981. Pemerintah Jerman ingin segera mengembargo batubara Rusia, tetapi masih memperdebatkan pelarangan impor gas dan minyak dari Rusia.
Foto: Moritz Frankenberg/dpa/picture alliance
Antrian Mengisi Bahan Bakar di Kenya
Antrian panjang mobil di SPBU Nairobi. Di Kenya, warga juga merasakan dampak perang di Ukraina. Bahan bakar kian mahal, dan pasokannya terbatas, belum lagi krisis pangan. Duta Besar Kenya untuk PBB Martin Kimani dalam sidang Dewan Keamanan menyatakan keprihatinannya, dan membandingkan situasi di Ukraina timur dengan perubahan yang terjadi di Afrika setelah berakhirnya era kolonial.
Foto: SIMON MAINA/AFP via Getty Images
Siapa Amankan Suplai Gandum ke Turki?
Rusia adalah produsen gandum terbesar di dunia. Karena larangan ekspor dari Rusia, harga roti sekarang naik di banyak tempat, termasuk di Turki. Sanksi internasional telah mengganggu rantai pasokan. Ukraina juga merupakan salah satu dari lima pengekspor gandum terbesar di dunia, tetapi perang dengan Rusia membuat mereka tidak dapat mengirimkan barang dari pelabuhannya di Laut Hitam.
Foto: Burak Kara/Getty Images
Harga Gandum Melonjak di Irak
Seorang pekerja tengah menumpuk karung-karung tepung tergu di pasar Jamila, pasar grosir terpopuler di Baghdad. Harga gandum telah meroket di Irak sejak Rusia menginvasi Ukraina, karena kedua negara tersebut menyumbang setidaknya 30% dari perdagangan gandum dunia. Irak tetap netral sejauh ini, tetapi poster-poster pro-Putin sekarang telah dilarang di negara itu.
Foto: Ameer Al Mohammedaw/dpa/picture alliance
Unjuk Rasa di Peru
Para demonstran bentrok dengan polisi di ibukota Peru, Lima. Mereka memprotes kenaikan harga pangan, satu di antara rangkaian kenaikan harga. Krisis semakin diperburuk dengan adanya perang di Ukraina. Presiden Peru, Pedro Castillo memberlakukan jam malam dan keadaan darurat untuk sementara. Tapi jika peraturan tersebut dicabut, protes akan terus berlanjut.
Foto: ERNESTO BENAVIDES/AFP via Getty Images
Keadaan Darurat di Sri Lanka
Di Sri Lanka, warga turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan mereka. Beberapa hari lalu, ada yang mencoba menyerbu kediaman pribadi Presiden Gotabaya Rajapaksa. Memuncaknya protes terhadap kenaikan biaya hidup, kekurangan bahan bakar, dan pemadaman listrik, mendorong presiden mengumumkan keadaan darurat nasional, sekaligus meminta bantuan pengadaan sumber daya dari India dan Cina.
Warga di Skotlandia juga memprotes kenaikan harga makanan dan energi. Di seluruh Inggris, serikat pekerja telah mengorganisir demonstrasi untuk memprotes kenaikan biaya hidup. Brexit telah mengakibatkan kenaikan harga di banyak area kehidupan, dan perang di Ukraina makin memperburuk keadaan.
Foto: Jeff J Mitchell/Getty Images
Harga Ikan Goreng di Inggris Melonjak
Warga Inggris punya alasan untuk khawatir terkait hidangan nasional tercinta mereka "fish and chips". Sekitar 380 juta porsi goreng ikan dan kentang dikonsumsi di Inggris setiap tahun. Tetapi sanksi keras saat ini, berarti harga ikan putih dari Rusia, minyak goreng dan energi, semuanya melonjak naik. Pada Februari 2022, tingkat inflasi Inggris mencapai 6,2%.
Foto: ADRIAN DENNIS/AFP via Getty Images
Peluang Ekonomi bagi Nigeria?
Seorang pedagang di Ibafo, Nigeria, tengah mengemas tepung untuk dijual kembali. Nigeria telah lama ingin mengurangi ketergantungannya pada makanan impor, dan membuat ekonominya lebih tangguh lagi. Orang terkaya di Nigeria Aliko Dangot, baru-baru ini membuka pabrik pupuk terbesar di negara itu, dan berharap memiliki banyak pembeli. Apakah itu sebuah peluang? (kp/as)
Foto: PIUS UTOMI EKPEI/AFP via Getty Images
9 foto1 | 9
Hubungan Israel dan Mesir yang menghangat
Ada peningkatan bertahap hubungan antara Mesir dan Israel selama bertahun-tahun. Sudah ada dua ladang gas operasional di lepas pantai Mediterania Israel dengan hampir 700 miliar meter kubik gas alam dan terjalinnya kesepakatan ekspor gas dengan Mesir dan Yordania.
Menteri Perminyakan Mesir Tarek el-Molla menggambarkan kesepakatan itu sebagai "tonggak penting" untuk kerja sama antara Mesir, Israel, dan Uni Eropa.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett juga menyambut baik kesepakatan itu dalam sebuah postingan Twitter yang mengatakan: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Israel akan bekerja sama dengan Mesir dan mengekspor gas alam biru-putih ke Uni Eropa."
Hidrogen biru terjadi ketika karbon yang dihasilkan ditangkap dan disimpan di bawah tanah sebagai bagian dari proses penangkapan dan penyimpanan karbon industri, dan kadang-kadang disebut sebagai karbon netral karena emisinya tidak berakhir di atmosfer. Hidrogen putih ditemukan di deposit bawah tanah dan dibuat melalui fracking.