Uni Eropa Yakin Capai Kekebalan Kelompok Corona Pada Juli
26 April 2021
Uni Eropa yakin dapat memvaksinasi 70% populasi orang dewasa hingga pertengahan Juli 2021. Lebih dari 400 juta dosis vaksin akan didistribusikan pada kuartal kedua dan produksi akan capai 3 miliar dosis vaksin per tahun.
Iklan
Kepala satuan tugas vaksin Uni Eropa (UE) pada Minggu (25/4) mengatakan bahwa UE akan mampu memproduksi cukup vaksin guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk populasi orang dewasa pada pertengahan Juli.
"Kami yakin bahwa kami akan mampu memproduksi vaksin dalam jumlah yang cukup untuk mencapai tujuan kekebalan kelompok, yang berarti bahwa 70% dari populasi orang dewasa divaksinasi hingga pertengahan Juli," kata Komisaris Pasar Internal Eropa Thierry Breton, dalam wawancara dengan surat kabar mingguan Yunani To Vima.
Dosis yang cukup untuk memenuhi target
Breton menulis di Twitter bahwa UE "akan memiliki dosis yang diperlukan untuk memenuhi target Satuan Tugas Vaksin UE."
Menurut Breton, lebih dari 400 juta dosis vaksin diharapkan didistribusikan pada kuartal kedua.
"Negara-negara anggota harus siap untuk mempercepat vaksinasi," katanya, seraya menambahkan bahwa produksi vaksin di UE meningkat dua kali lipat setiap bulan di 53 fasilitas produksi.
Hingga akhir 2021, kapasitas produksi akan mencapai 3 miliar dosis vaksin per tahun, ujarnya.
Kampanye vaksinasi UE dimulai dengan sejumlah tantangan, salah satunya penundaan pengiriman dosis vaksin pada kuartal pertama, terutama vaksin AstraZeneca.
Hingga Sabtu (24/4), sebanyak 128 juta dosis telah diberikan kepada 21% populasi UE, menurut penghitungan untuk kantor berita AFP.
Malta memimpin di 27 negara anggota UE, dengan 47% populasinya telah diinokulasi. Selanjutnya, diikuti oleh Hongaria dengan 37%.
Namun, di Jerman hanya 22,6% populasi yang telah divaksinasi. Sementara, di Spanyol sebanyak 22,3%, di Prancis 20,5%, dan di Italia 19,9%.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)