340.000 anak-anak Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh menderita kekurangan gizi, berbagai penyakit dan trauma psikologis. Ini menurut laporan terbaru dari badan urusan anak-anak PBB, UNICEF.
Iklan
Satu dari lima anak-anak Rohingnya yang usianya di bawah lima tahun diperkirakan dalam kondisi kekurangan gizi akut dan membutuhkan perawatan dokter. Demikian menurut Simon Ingram, yang menghabiskan waktu selama dua minggu bersama para pengungsi di Bangladesh sebelum menulis laporan bagi UNICEF. "Anak-anak ini merasa terabaikan, terisolasi tanpa bantuan," tambahnya.
Anak-anak dan keluarganya hanya memiliki lembaran plastik untuk berteduh jika hujan turun. Walaupun organisasi bantuan telah memperluas operasinya di Bangladesh, persediaan air bersih dan fasilitas sanitasi masih kurang. Ini meningkatkan risiko menyebarnya wabah penyakit.
Kisah Pengungsi Rohingya Di Perbatasan Myanmar
Dari Rakhine, Myanmar, lebih dari tiga setengah juga pengungsi Rohingya tiba di Teknaf, Bangladesh. Bagaimana hidup mereka yang penuh penderitaan dan kenangan menyedihkan?
Foto: DW/M.M. Rahman
Pengungsi Rohingya di daerah Teknaf yang sudah banyak menerima pengungsi.
Foto: DW/M.M. Rahman
Banyak anggota keluarga yang sakit dan yang sudah tua mereka gotong dan akhirnya tiba di Teknaf.
Foto: DW/M.M. Rahman
Sebagian besar pengungsi Rohingya adalah perempuan dan anak-anak.
Foto: DW/M.M. Rahman
Wanita dan anak-anak Rohingya juga harus melewati sungai, di jalan yang panjang untuk mencapai Bangladesh.
Foto: DW/M.M. Rahman
Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR) sekitar 2,5 juta pengungsi Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak 25 Agustus 2017.
Foto: DW/M.M. Rahman
Rumah-rumah keluarga Rohingya di daerah Maungdaw dan Rasidong dibakar selama tiga hari. Gambar diambil dari Pulau Shahpiar.
Foto: DW/M.M. Rahman
Banyak orang terpaksa berhenti di sisi jalan, setelah melintasi malam di bawah langit terbuka.
Foto: DW/M.M. Rahman
Pemerintah Bangladesh berupaya menampung semua pengungsi di tempat penampungan yang luas.
Foto: DW/M.M. Rahman
Lebih dari 200.000 bayi Rohingya kini berada di Bangladesh. Menurut UNHCR lebih dari 1.100 anak datang dari Rakhine tanpa disertai orang tua.
Foto: DW/M.M. Rahman
Rohingya yang cari perlindungan di daerah Teknaf menderita kekurangan makanan akut. Untuk dapat makanan mereka harus berebutan. Penulis: Mustafiz Manun (ml/hp)
Foto: DW/M.M. Rahman
10 foto1 | 10
Ingram mengatakan, anak-anak tersebut bercerita atau menggambar rumah yang terbakar, barang-barang yang hancur atau kekerasan brutal terhadap perempuan dan anak-anak.
"Masalah ini tidak akan selesai dalam waktu dekat," tegas Simon Ingram. "Penting agar perbatasan terus terbuka dan anak-anak dilindungi. Begitu juga anak-anak yang lahir di Bangladesh, harus tercatat kelahirannya."
"Kami mengulang seruan akan pentingnya pelindungan bagi semua anak di Rakhine. Kekejaman terhadap anak-anak dan warga sipil harus segera berakhir," tambah Ingram.
Senin (23/10) PBB akan menggelar pertemuan donor di Jenewa untuk mengumpulkan dana bantuan sebesar 434 juta Dolar AS bagi pengungsi Rohingnya.
vlz/ml (ap, dpa, rtr)
Rohingya di Myanmar: Apa yang Perlu Diketahui
Apa yang membuat Muslim Rohingya jadi salah satu komunitas paling teraniaya di dunia? Apa latar belakang konflik antara mayoritas Buddha dan minoritas Rohingya, dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya?
Foto: picture-alliance/dpa/M.Alam
Siapakah Rohingya?
Rohingya adalah etnis minoritas di Myanmar. Mereka hidup terutama di negara bagian barat Rakhine. Mereka tidak secara resmi diakui oleh pemerintah sebagai warga negara dan selama beberapa dasawarsa mayoritas Buddha di negara itu dituding berbagai kalangan telah melakukan diskriminasi dan kekerasan terhadap mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/M.Alam
Kemana mereka lari dari ancaman kekerasan?
Ribuan orang Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh melarikan diri dari negara setiap tahunnya, dalam keadaan putus asa ke negara-negara mayoritas Muslim seperti Bangladesh, Malaysia dan Indonesia.
Foto: Getty Images/R.Asad
Mengapa Rohingya tidak memiliki kewarganegaraan?
Sekitar 10 persen orang tanpa kewarganegaraan di dunia tinggal di Myanmar dan Rohingya. 1,1 juta jiwa imigran ilegal kini berada di Bangladesh. Pemerintah Myanmar mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memberikan kewarganegaraan Muslim Rohingya jika mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai orang Bengali. Rohingya keberatan.
Foto: picture-alliance/dpa
Apa yang sudah dilakukan PBB?
2014, PBB menyambut reformasi politik dan ekonomi di Myanmar namun menyatakan "keprihatinan serius" atas penderitaan masyarakat Rohingya dan menuntut "kewarganegaraan penuh untuk minoritas Rohingya" dan mendesak agar mereka punya akses yang sama terhadap semua layanan negara. Myanmar, sejauh ini masih menolak memberikan kewarganegaraan kepada Rohingya.
Foto: picture alliance/AP Photo
Bagaimana laporan komisi penasihat Rakhine?
Komisi Penasehat Rakhine yang dipimpin mantan sekjen PBB, Koffi Annan mencatat hambatan terbesar untuk perdamaian di Rakhine adalah masalah kewarganegaraan. Komisi itu meminta pemerintah Myanmar untuk "menetapkan strategi dan garis waktu yang jelas untuk proses verifikasi kewarganegaraan." Selain itu, pihak berwenang harus mengklarifikasi status orang-orang yang kewarganegaraannya belum diterima.
Foto: Reuters/M. Ponir Hossain
Kapan konflik berubah dengan kekerasan?
Pada tahun 2012, bentrokan antara kaum nasionalis Rohingya dan Buddhis menyebabkan puluhan orang tewas, memaksa puluhan ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh, Malaysia, Thailand dan Indonesia. Sekitar 200.000 orang - kebanyakan Rohingya - telah tinggal di kamp-kamp di Rakhine sejak bentrokan tahun 2012.
Foto: Getty Images/AFP
Bagaimana kekerasan berlanjut?
Oktober 2016, militan Rohingya menyerang beberapa pos pemeriksaan keamanan dan membunuh sejumlah petugas polisi. Pasukan keamanan Myanmar kemudian meluncurkan operasi kontra-terorisme melawan gerilyawan. Kelompok HAM seperti Human Rights Watch dan Amnesty International menuding operasi ini melibatkan pembunuhan, pemerkosaan sistematis, pembakaran rumah dan pengungsian penduduk setempat.
Foto: Reuters/M.P.Hossain
Kapan gelombang baru kekerasan meletus?
25 Agustus 2017, kekerasan pecah di Rakhine ketika sekitar 100 gerilyawan Muslim bersenjata menyerang petugas keamanan di perbatasan dengan Bangladesh. Pasukan keamanan Myanmar dan minoritas Muslim Rohingya saling tuduh. Desa-desa dibakar dan terjadi pembunuhan massal. Hampir 400 orang tewas, sebagian besar dari mereka adalah gerilyawan.
Foto: Reuters/M. Ponir Hossain
Mengapa Bangladesh mengambil garis keras terhadap Rohingya?
150.000-an orang Rohingya yang tinggal di kamp-kamp di Bangladesh, kebanyakan dalam kondisi kumuh. Namun semakin banyak pengungsi baru tiba. Banyak pengungsi terdampar di sungai Naf sepanjang perbatasan. Pihak berwenang Bangladesh mencegat, menahan dan memaksa warga sipil Rohingya kembali ke Myanmar meskipun pertempuran sedang berlangsung antara pasukan keamanan Myanmar dan milisi Rohingya.
Foto: Reuters/M. Ponir Hossain
Apakah Rohingya menjadi radikal?
International Crisis Group (ICG): Rohingya yang menyerang penjaga perbatasan Myanmar Oktober 2016 memiliki hubungan dengan Harakah al-Yakin (HaY), yang bertalian dengan Arab Saudi dan Pakistan. ICG mengatakan milisi Pakistan dan Afghanistan melatih penduduk desa Rakhine selama dua tahun sebelum serangan Oktober 2016. Kelompok ISIS menyerukan jihad melawan pihak berwenang dan mayoritas umat Buddha
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Pruksarak
Mengapa pemenang Nobel Perdamaian, Suu Kyi, 'diam' atas nasib Rohingya?
Suu Kyi menghadapi dilema. Sebagai ikon hak asasi manusia - adalah tugasnya untuk meningkatkan suaranya untuk mendukung Rohingya dan mencela tindakan pemerintah dan mayoritas umat Buddha. Tapi Suu Kyi, yang merupakan pemimpin de facto Myanmar, tidak ingin kehilangan dukungan dari mayoritas umat Buddha karena menaikkan suaranya untuk mendukung Rohingya.
Foto: Reuters/E. Su
Bagaimana negara-negara tetangga Myanmar bereaksi terhadap konflik?
Indonesia dan Bangladesh telah meminta masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.Beberapa demonstrasi telah dilakukan di Malaysia dan Indonesia terhadap dugaan "genosida Rohingya" di Myanmar. Selama beberapa tahun terakhir, perlakuan terhadap Rohingya juga menjadi isu utama di dunia Islam.
Foto: AP
Apakah Myanmar melakukan genosida Rohingya?
Sejarawan Boris Barth menyebutkan: istilah "genosida" harus digunakan dengan hati-hati: "Saya hanya akan menggunakannya jika jelas bahwa pemerintah bermaksud untuk melenyapkan sekelompok orang, atau bagian darinya."
Foto: AFP/Getty Images
Apakah latar belakang konflik Rohingya?
Persepsi umum tentang konflik Rohingya di Myanmar adalah bahwa ini adalah masalah agama. Namun beberapa analis mengatakan bahwa krisis tersebut lebih didorong secara politis dan ekonomi. Siegfried O. Wolf, seorang direktur penelitian di Forum Demokrasi Asia Selatan (SADF) mengatakan ada aspek ekonomi dan politik untuk masalah ini juga. (Ed:Shamil Sham/ap/vlz)